Rabu, 21 September 2016

Siapa yang mempersembahkan 'syukur' sebagai 'korban,' ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya" (Mazmur 50: 23).

Siapa yang mempersembahkan 'syukur' sebagai 'korban,' ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya" (Mazmur 50: 23).


    Nubuatan perihal tanggung-jawab rohani atau ibadah setiap citizen of the Kingdom of God adalah seperti yang dinubuatkan dalam rangkai kata doa Bapa Kami (Our Father).  Ia menerangkan 'Kehendak Bapa' ke atas setiap anak-anak yang ditebus. Roh Tuhan mengkehendaki bahawa setiap anak akan memanggil Tuhan sebagai Bapa mereka yang kekal abadi. Santo Yohanes menerangkan bagaimana seseorang itu menjadi 'anak' :"10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.  11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya [percaya] diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;" (Yohanes 1: 10-12) Setiap warga Kerajaan Allah akan memuliakan 'nama' Nya. Setiap anak memasuki hadiratNya untuk bertemu dengan Raja segala raja dan tuan segala tuan: Raja Kebenaran.  Pengertian kita hanyalah terkial-kial berkisar pada tahap kemampuan kapasiti intelek jika sekiranya kita tidak dapat bertemu dengan Raja segala raja kepada kerajaan Allah. Memasuki hadirat roh Raja segala raja akan menambahi pemahaman kita tentang roh pengertian dan juga roh hikmat. Justeru itu, dalam bisnes 'doa,' pemahaman kita mengenai 'kehendakNya' akan semakin mendalam.

9 “Pray, then, in this way: 

‘Our Father who is in heaven,
Hallowed be Your name.
10 
‘Your Kingdom come.
Your will be done,
On earth as it is in heaven.
11 
‘Give us this day our daily bread [Manna from Heaven].
12 
‘And forgive us our debts, as we also have forgiven our debtors.
13 
‘And do not lead us into temptation, but deliver us from evil.[For Yours is the kingdom and the power and the glory forever. Amen.’]  [1]



    Kita juga mendapat pengertian dan pengetahuan akan Tuhan melalui mulut-mulutNya (Nabi-nabiNya) : "Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian" Amsal 2: 6. Dalam mengerjakan ibadah setiap hari dengan menuruti mesej nubuatan Yeshua dalam doa "Bapa Kami," Matius 6: 9-13, kita mulakan ibadah setiap hari dengan mempersembahkan ucapan syukur." Ucapan syukur adalah pernyataan iman dalam memuliakan nama Tuhan. Dengan anugerah karunia-karunia 7 (tujuh) lapis Roh Tuhan, kita dapat 'mengucap syukur' kepada Tuhan. Tanpa anugerah 7 karunia-karunia asas Roh Tuhan tersebut, maka sukarlah kita untuk 'bersyukur' dan berterimakasih kepada Tuhan. 'Daging' (kapasiti intelek) adalah amat lemah untuk menyempurnakan ibadah atau doa. Malah, 'daging' jelas sekali  tidak mempunyai kemampuan untuk 'berdoa': Tuhan itu Roh! Roh Tuhan berkomunikasi dengan roh manusia, iaitu melalui 'sumbu rohnya,' atau disebut "heart"dalam bahasa Inggeris : ia adalah komunikasi alam roh yang dinyanyikan oleh Daud sebagai "...Deep calls deep".  Salah satu aspek (facet) ibadah (Bapa Kami) kita kepada Tuhan atau spiritual duties adalah "memuliakan" (glorifying or hallowing) 'nama' Tuhan.

    "Mempersembahkan korban" (burnt offering) adalah "jalan berdoa" dalam bentuk 'ritus' di zaman patriarchs, dan dan juga di zaman kerajaan Imamat di Tanah Suci. Ritus Altar yang dianuti oleh Abel dan juga Noah itu adalah pengajaran Altar Sorgawi.  Altar adalah jalan untuk mendapatkan berkat Penebusan dan Keselamatan. Ritus altar adalah cara berdoa, samada untuk menyelesaikan dosa ataupun dengan maksud mengucap syukur-terima-kasih kepada Tuhan. Altar sempurna bagi umat manusia keturunan Adam di bumi adalah "Altar Sorgawi yang turun terjadi di bumi:" ia adalah penggenapan nubuatan " ...jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga..." Ritus Altar di bumi yang diupacarakan menurut Ordo Melkisedek  ialah 'kematian' Yeshua Di atas Kayu Salib. Kematian "Domba Tuhan" itu adalah mengenapi Taurat, nubuat nabi-nabi dan juga mengenapi maksud lirik-lirik lagi dalam Kitab Mazmur! Pengupacaraan Yeshua akan kematiannya sendiri sebagai korban 'altar di bumi' adalah suatu penggenapan Lukas 24: 44. Status pengupacaraan Ilahi adalah "Sudah selesai." (Yoh. 24: 44).

    Domba Tuhan Altar di bumi, iaitu Yeshua adalah Jalan yang benar yang menganugerahkan keselamatan. "Jalan yang 'jujur' dalam Mazmur 50: 23 bermaksud jalan yang 'benar.' Yeshua adalah satu-satunya 'Jalan' yang seratus-peratus jujur (benar) di mata Roh Bapa (benar). Perjalanan iman kita menurut kapasiti intelek tidaklah 'jujur' kerana daging itu lemah, maka jalan seumpama itu adalah senantiasa diwarnai dengan dosa-dosa pada setiap hari. Domba Tuhan adalah Altar, atau 'Jalan' beribadah yang sempurna. Jalan Altar Yeshua itulah yang kita turuti untuk melaksanakan tanggungjawab-rohani (spiritual duties). Maka kita disebut sebagai pengikut 'jalan' Altar: pengikut Kristus. Yeshua berkata: "You are my friends if you do what I command you." Dan inilah perintah Tuhan, iaitu Kasihilah Tuhanmu sepenuh hati dan kasihilah jiranmu sebagaimana kau mengasihi dirimu sendiri.

     Kita semua senantiasa gagal dalam menyempurnakan Perintah Kasih Tuhan sebab daging itu amat lemah meskipun roh itu penurut. Hanya seorang sahaja manusia yang sejatinya dapat mengasihi Tuhan dan mengasihi semua orang dengan sempurna, iaitu Anak Manusia, Yeshua Kristus. Yeshua adalah Altar yang sempurna untuk kita membuat pengakuan dosa-dosa, supaya urusan memasuki hadiratNya tidak dihalang oleh dosa. Ia juga adalah 'Jalan' untuk meluputkan kita dari pertuduhan suara hati yang tidak putus-putus.  Pengakuan di hadapan Domba Altar menyelesaikan dosa-dosa dan juga melupuskan segala pertuduhan yang dibuat oleh suara hati kita sendiri. Yeshua berkata dalam Matius 5: 48 : "Be perfect, therefore, as my Father in heaven is perfect." Yeshua bukanlah mengajar kita supaya menjadi penganut perfectionism.  Dia tahu bahawa kita adalah keturunan Adam yang dibaluti 'debu.' Yeshua cuma mengatakan bahawa 'nature' Roh Tuhan adalah perfect, Suci dan berkuasa. Ia menyeru kepada pengikut Kristus supaya menuruti "Jalan" beribadah yang perfect, supaya kita dapat berurusan dengan Roh Tuhan yang Perfect di dalam bisnes doa, iaitu melalui Jalan, Pintu, dan Kunci yang 'perfect:' Roh Tuhan yang menganugerahkan 'Tujuh-Lapis-Karunia' asas. Dengan menuruti Firman (Kristus), kita dimungkinkan anugerah "Jalan sempurna" dalam urusan "Deep calls deep" dengan Roh Tuhan yang Perfect.

    Oleh kerana rohNya sempurna dan suci, maka benarlah bahawa tanpa Jalan, iaitu Yeshua, doa kita langsung tidak membawa apa-apa arti. Kita tidak dapat memasuki hadirat Roh Tuhan tanpa "Jalan" itu, iaitu Altar Domba Tuhan. Nabi-nabi dalam Perjanjian Lama juga tertakluk kepada pengajaran 'jalan' altar untuk beribadah, malah ada kasus Altar Sorga yang mengutus para malaikat untuk menganugerahkan Kasih Karunia dan Mercy seperti yang dilalui oleh Nabi Daniel dan Nabi Isaiah. Nabi Daniel ternyata tiada 'altar' di Babylon kerana mereka (Judahites) dalam tempoh pembuangan dan sedang menerima hukuman selama 70 tahun di sana, tetapi "Altar Sorgawi" atau "Kehendak Kasih " berlimpah setia menganugerahkan "Mercy" dengan mengutus malaikat kepadanya. Kita menerima Kasih Karunia kerana kita dianugerahkan dengan 'karangan' iman untuk percaya-penuh kepada "Altar Sorgawi yang turun terjadi di bumi." Maka, hakikatnya, semua nabi-nabi dalam Perjanjian Lama dan umat Perjanjian Baru adalah sama sahaja kerana mereka semua adalah penerima Kasih Karunia dan Mercy Tuhan.

    Sifat Ilahi yang disebut Agape Love bila Ia berkehendak, maka ia akan diperlihatkan dalam penglihatan rohani sebagai Altar Sorgawi dan ada dua malaikat Seraphim melayani altar Sorgawi itu seperti yang pernah dilihat oleh Isaiah dalam Yesaya 6. Apabila "...jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga..." digenapi atau "sudah selesai" ("It is finished"), maka Altar Sorgawi yang turun ke bumi itu dilihat oleh manusia di bumi sebagai "kematian Yeshua" di Kayu Salib (Altar Tuhan di bumi) ! Maka, melihatlah mata-roh semua orang yang tertulis namanya dalam buku kehidupan akan arti tulisan Santo Yohanes dalam Yohanes 3: 16; " ...karena begitu besar Kasih Tuhan akan dunia sehingga Ia mengutus Anak (Domba Tuhan) yang tunggal..."

16For God so loved the world, that He gave His only begotten Son, that whoever believes in Him shall not perish, but have eternal life. 17 For God did not send the Son into the world to judge the world, but that the world might be saved through Him. 18 He who believes in Him is not judged; he who does not believe has been judged already, because he has not believed in the name of the only begotten Son of God. 19 This is the judgment, that the Light has come into the world, and men loved the darkness rather than the Light, for their deeds were evil. 20 For everyone who does evil hates the Light, and does not come to the Light for fear that his deeds will be exposed. 21 But he who practices the truth comes to the Light, so that his deeds may be manifested as having been wrought in God.” [2]

________________


[1] Matthew 6: 9-13.” New American Standard Bible (NASB). BibleGateway. 21 September 2016. <https://www.biblegateway.com>

[2] "John 3: 16-21." New American Standard Bible (NASB). BibleGateway. 21 September 2016. <https://www.biblegateway.com>


1 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

Sifat Tuhan yang MAHAKASIH atau AGAPE LOVE bila berkehendak akan dapat dilihat dalam penglihatan roh di Sorga sebagai ALTAR SORGAWI dan ada dua malaikat SERAPHIM yang melayaninya. Di atas ALTAR SORGAWI (KEHENDAK kasih) itu ada bara api. SifatNya yang KASIH menzahirkan KEHENDAK KASIH, iaitu ALTAR SORGAWI. Bila KEHENDAK KASIH itu turun ke bumi untuk mengasihi umat manusia yang berdosa, maka kita akan melihat ALtar di bumi. Sebab itulah PENGAJARAN Altar bermula sejak zaman purbakala, iaitu di zaman Adam (Kejadian 4). Namun, 'jalan altar' itu hanya akan SEMPURNA apabila DOMBA TUHAN dari Sorga, Pengupacara adalah Sorga dan cara ia diupacarakan adalah menurut FIRMAN (LUKAS 24: 44).