Khamis, 29 Oktober 2015

Wahyu 1


1:1. Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. 
1:2 Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.


1:3. Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. 
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, 
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang
telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya-- 
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. 
1:7 Lihatlah,
Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. 
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."


1:9. Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. 
1:10 
Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, 
1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku
tujuh kaki dian dari emas. 
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada
seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. 
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. 
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah. 
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua,
dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

___________________

 

“Wahyu 1: 1-16.” SABDA-WEB. 19 Oktober 2015. < http://www.bit.net.id/SABDA-WEB/Wah/T_Wah1.htm>

Rabu, 28 Oktober 2015

Apakah benar "kedatangan Kristus" akan menjadi selama-lamanya seperti pencuri malam?


Jika kita tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri datang ?

43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."  (Matius 24:43-44)

Nubuatan Yesus tentang "hari dan saat" dan misterinya...

     Yesus berkata dalam Matius 24: 36 "...tentang hari dan saat, tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."  Roh Kristus adalah Ilahi, dia pasti tahu tentang hari kedatanganNya yang kedua, namun ia tertakluk kepada "sukacita takut akan Tuhan," iaitu sukacita yang penuh dalam melakukan kehendak-kehendak Bapa, sehingga rahasia tentang hari dan saat itupun dirahasiakan seolah-olah hanya Bapa yang tahu.  Yeshua belum dimuliakan di hadapan Bapa di Sorga kerana ia belum menyempurnakan misiNya sebagai Domba Tuhan ketika dia bernubuat tentang akhir zaman di lereng bukit Zaitun.  Menurut kesempurnaan karya Tuhan, 'rahasia' kedatangan Kristus yang hanya diketahui Bapa adalah sempurna dan konsisten dengan segala pemberitaan mulut-mulut Tuhan (nabi-nabi Tuhan) yang sebelumnya;   maka, Yesus yang dibaluti daging juga turut memberitakan bahawa hanya Bapa yang tahu "tentang hari dan saat itu." Menurut "Roh nubuat," nubuatan Yesus Kristus memanglah konsisten dengan semua pemberitaan Tuhan melalui mulutNya, yaitu nabi-nabi di zaman Perjanjian Lama. Lagipula, Yesus adalah dikatakan melayani dalam pelayanan sebagai nabi selama tiga tahun, dan kemudian dalam kematianNya, ia melayani sebagai "Domba Tuhan," dan naik ke sorga, dimuliakan  sebagai duduk di sebelah kanan Bapa dalam pelayanan sebagai Imam Agung Sorgawi menurut Ordo Melchizedek; maka sempurnalah bagi Yeshua ketika ia berkhotbah di lereng bukit Zaitun untuk seringkasnya mengatakan bahawa hanya "Bapa yang tahu tentang hari dan saat itu."  Jadi, ia cuma menyatakan suatu konsistensi pemberitaan Firman Tuhan, yaitu satu manifestasi kebenaran Roh nubuatan.

      Apabila, Kristus naik ke Sorga, dan duduk di sebelah kanan Bapa dalam pelayananNya yang seterusnya sebagai Imam Sorgawi Ordo Melchizedek, maka rahasia tentang "hari dan saat itu" memang sempurna dikatakan "hanya Bapa yang tahu."  Kelak, Roh Kudus telah diutus oleh Bapa dalam nama Kristus.  Karya Kristus disempurnakan sehingga ia dimuliakan, dan duduk di sebelah kanan Bapa, maka Roh Kudus telah datang dicurahkan kepada orang-orang percaya. Dalam hal ini, Yesus Kristus yang diutus sebagai Domba Tuhan berjaya menyempurnakan Mezbah Sorgawi di bumi. Orang-orang percaya mendapati bahawa selayaknyalah Yeshua ketika dibaluti daging, dan ketika berbicara di lereng bukit Zaitun, untuk mengatakan bahwa tentang "hari dan saat itu," hanyalah Bapa yang tahu.

     Semua kehendak turun dari Roh Allah Bapa.  Kristus adalah karya tangan kanan Allah Bapa yang telah tunduk seratus peratus ketika Ia datang ke bumi sebagai Anak Manusia untuk menyempurnakan misi "Domba Tuhan yang menghapuskan dosa-dosa dunia."  Maka, ketika Yesus dalam daging, Tuhan Trinitas seolah-olah berbicara sesama mereka "...kita jangan beritahu mereka mengenai hari dan saat kedatangan Hakim, katakanlah hanya Allah Bapa yang tahu sahaja."  Bukanlah bermaksud, selama-lamanya, kita tidak akan diberitahu oleh Roh Tuhan, akan tetapi pada ketika Yesus yang masih dibaluti daging berkhotbah di bukit Zaitun, keputusan Tuhan mengenai "hari dan saat itu" tidaklah diperbolehkan untuk dibocorkan kerana ia bercanggah dengan "Roh nubuat."  Roh nubuat sejak dari semula menyatakan bahawa "hanya Allah Bapa yang tahu" dan, justeru itu, pemberitaan tentang "hari Tuhan itu" mestilah juga konsisten, dan walaupun Roh Yeshua adalah 100 % Ilahi, namun Ia tidak bersesuaian dengan Firman Allah, jika ia mengatakan bahawa "Aku tahu...," kerana ia tertakluk kepada konsistensi Firman Tuhan dan juga bersesuaian dengan kesaksian Kristus iaitu Roh nubuat; kerana sesungguhnya nama Kristus adalah Firman Allah.  Kesaksian Kristus tidaklah bercanggah dengan semua pemberitaan Firman, kerana ia adalah Ilahi; namaNya adalah Firman Allah.

     Apakah itu Roh nubuat?  Roh nubuat bermaksud pengajaran dan pemberitaan Firman dari Roh Ilahi yang merujuk dan berpaut kepada kesaksian Kristus.  Semua pengajaran tentang karya Roh Tuhan ditulis dalam Kitab-Kitab Suci, dan penulisannya adalah dalam pemberitaan Firman yang disebut Roh nubuat. Maka, Firman Ilahi dalam kitab Kejadian adalah saling merujuk kepada Firman Ilahi dalam semua kitab dalam Alkitab termasuk kitab Wahyu, kerana Firman itu adalah Roh yang Sama dan Esa. Maksud bahasa yang konsisten dan pemberitaannya yang tidak berubah itu adalah bahawa Firman datang daripada Roh Tuhan yang sama.  Justeru itu, suara Roh Tuhan pun mempunyai persamaan dan konsistensi pemberitaan Firman sepertimana yang telah didengari oleh umat Tuhan yang terdahulu melalui pemberitaan mulut-mulutNya. Ringkasnya, kesaksian Kristus adalah Roh nubuat!


     Di dalam Matius 13 ayat yang ke 10, murid-murid Yesus bertanyakan kepada Yesus mengapa Ia berbicara kepada mereka dalam perumpamaan-perumpamaan.  Dan Yesus menjawab dalam ayat ke-11 bahawa "kepadamu diberikan karunia untuk mengetahui rahasia kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak." Karunia yang dimaksudkan Yesus Kristus adalah karunia-karunia ketujuh-tujuh lapis Roh Kudus iaitu Roh Kebenaran yang membimbing semua orang percaya kepada segala kebenaran, atau segala realiti karya-karya Roh Tuhan.  Nabi Yesaya ada bernubuat perihal karunia-karunia Roh Kudus dalam Yesaya 11;1-3, dan juga Yesaya 33: 6.  Ia juga turut dinubuatkan oleh nabi-nabi yang lain dalam Perjanjian Lama seperti dalam Joel 2: 28 yang dipetik oleh rasul Petrus dalam Kisah Para Rasul 2: 16-21.  Lirik-lirik Tuhan dalam nyanyian Raja Daud ada menyingkapkan tentang satu karunia yang disebut "takut akan Tuhan" sebagai pra-syarat bagi Roh Tuhan untuk bergaul karib dengan roh-roh orang percaya. Daripada pergaulan itu, orang yang dianugerahkan "takut akan Tuhan" akan mendapat mendapat rahasia-rahasia Perjanjian atau rahasia-rahasia Sorga. (Mazmur 25: 14).

Bilakah "hari dan saat" Kristus datang untuk kali kedua?

     Firman Tuhan melalui mulutnya, Nabi Zakaria, berbunyi "6 maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku, 7 tetapi akan ada satu hari-hari itu diketahui oleh Tuhan-dengan tidak pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang." (Zakaria 14: 6-7).  Hari Tuhan itu adalah apabila "siang dan malam tidak henti-henti" menjadi "tidak ada pergantian siang dan malam." Karya Tuhan juga diberitakan melalui Lirik-Lirik yang diberitakan oleh "langit" dan "cakrawala" sebagaimana yang dinyanyikan oleh Daud dalam Mazmur 19: 1-6.  Kegagalan menanggapi pemberitaan lirik Tuhan tentang "langit dan cakrawala"  akan mengakibatkan kesukaran untuk mengetahui hari "unik" Tuhan itu.  Macammana kita tahu berhentinya pergantian "siang dan malam," jika kita tidak tahu membaca pemberitaan "langit dan cakrawala"? "Langit dan cakrawala" adalah Lirik-lirik (Firman) dari Roh Tuhan.

     Tuhan itu Roh. Ia berkerja siang dan malam tidak henti-henti. "...hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah, Tuhanku, memberi keselamatan kita. 21 Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut." (Mazmur 68: 20-21). Anak Manusia menabur benih pada siang hari bermula dari waktu pagi.  Apabila "petang" sampai, maka waktu menuai akan tiba; penuaiNya adalah malaikat-malaikatNya. (Matius 13: 18-44).  Maka Roh Tuhan mempunyai penjelasan rohani berhubung dengan masa "pagi" dan "petang" bagi Karya Ilahi. Waktu pagi menurut pengertian harafiah manusia adalah kedudukan matahari yang terbit diufuk timur. "Pagi" menurut karya Roh Tuhan, dan juga mengikut bahasa Roh Tuhan adalah bermaksud "Nama" barunya dinyatakan (new divine "names" revealed unto mankind) untuk memulakan operasi "mission" yang baharu.  (lihat ...kedatangan Kristus yang kedua...).

Bagaimana membaca "langit & cakrawala" mengikut yang dimaksudkan oleh Roh Tuhan?

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;(Mzm 19:2)  (lihat 1 Langit menceritakan ...; 2 "membaca langit ...")

Apa yang perlu dibuat selagi terang atau siang hari ada?

Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.  (Matius 10:27)

seringkasnya semua kehendak-kehendak Tuhan dengan padat dinyatakan dalam "Doa Bapa Kami." Matius 6: 9-13.

Clue: "peace & security"?

2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. 3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin mereka pasti tidak akan luput.  (1Tes 5:2-3)

Kalau Cahaya bercahaya di atas sumbu roh?

5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. 6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. 7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. 8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.  (1Tes 5:5-8)

Berjaga-jaga itu berdoa!

36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia"  (Lukas 21:36).

....Jika kamu diberikan Roh kekuatan, maka kamu ada pelita kaki dan ada cahaya menerangi perjalanan iman.!

3 ketika pelitaNya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terangNya aku berjalan dalam gelap; 4 seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku;  (Ayub 29:3-4)

Mazmur 18: 29; Mazmur 119: 109

Sumber Kekuatan?

16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.  (Yoh 14:16-17)

Jika tiada Roh kekuatan, kerana tiada cahaya bersinar di atas kepala. Apakah yang perlu dibuat?

Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hambaNya? Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya!  (Yes 50:10)  (Klik nota pada pautan "Berjalan dalam kegelapan").

Jika petang hari sampai, pemberitaan "langit" adalah...?

5b Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia. Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku, tetapi akan ada satu hari hari itu diketahui oleh TUHAN dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang.  (Zakaria 14:5-7)

1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. 2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya; 3 hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. 4 Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; 5 tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, 6 yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. 7 Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.  (Mazmur 19:1-7)

"29 Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. 30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya.  (Matius 24:29-30).

Apakah yang perlu dibuat bila hariNya sudah sampai?

20 Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. 21 Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari tempatNya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana. (Yesaya 26:20-21).

Apakah yang perlu dipegang untuk menghadapi hari-hari kecelakaan. Apakah ada Harta kekayaan yang boleh menyelamatkan roh manusia?

 Akan tetapi, harta kekayaan yang kekal abadi bagi pengikut Kristus adalah Harta Sion: ketujuh-tujuh lapis Roh Tuhan!  Tuhan Yahweh ketika memberikan janji pembaharuan kepada umatnya, bani Ibrani yang tidak setia memegang perjanjian, menyingkapkan rahasia harta masa depan Sion (Gereja) dalam Yesaya 33: 6. Nabi Yesaya menyampaikan nubuatan "masa keamanan akan tiba bagimu; kekayaan yang menyelamatkan ialah hikmat dan pengetahuan; takut akan Tuhan, itulah harta benda Sion." (Yesaya 33:6).

  Banyaklah di antara kita yang berpendapat bahawa ilmu-ilmu untuk memegang harta benda Sion hanyalah layak di ulas oleh golongan elit, paderi, dan juga religius.  Namun, Yesus berfirman dengan jelas sekali "...kepada kamu dibSion.an karunia untuk mengetahui rahasia tujuh-lapis Roh Tuhan..." Harta Sion iaitu Roh Kudus, dikaruniakan kepada setiap imamat rajani.  Maka roh hikmat itu datang dari operasi ketujuh-tujuh lapis Karunia-karunia datang secara peribadi. Walaupun kita di upacarakan dalam sakramen yang satu, operasi ketujuh-tujuh lapis Roh Kudus haruslah di seru dan dipohon setiap hari sebagaimana kita menyeru "nama" Jalan, Pintu, dan Kunci: Kristus.

     Dalam perjalanan iman, setiap pengikut Kristus 'bertumbuh-percaya' kerana senantiasa makan~Manna. "Makan" kerana operasi "roh takut akan Tuhan" yang menyebabkan "lapar." Tiada makan, maka tiadalah pertumbuhan rohani. Membaca Firman tanpa berdoa adalah pengertian tahap mental. Tetapi, 'berdoa dan membaca' Firman adalah tahap rohani; inilah yang dimaksudkan makan.  Tuhan tidak akan turun dengan menganugerahkan operasi roh hikmat dan roh pengertian, jikalau tidak ada "makan" yang berkesinambungan.  Raja Daud menyingkapkan kunci bergaul karib dengan Roh Tuhan seperti lirik lagunya dalam  Mazmur 25: 14;  "Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Mereka yang karib dengan Tuhan adalah mereka yang dianugerahkan operasi karunia "roh takut akan Tuhan" yang melekat pada Roh Kudus. Oleh kerana ia datang dan pergi, maka ia harus di seru dan dipohon akan HadiratNya, siang dan malam supaya kita dianugerahkan hadiratNya.

     Yesus berfirman bahawa apabila roh penghiburan (Roh Kudus) itu datang; "jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku."(Yoh 15:26).  Itulah "roh pengertian" yang akan memberikan pengenalan akan yang Mahakudus.

      Roh hikmat dan roh pengertian didahului oleh operasi "roh takut akan Tuhan." Walaupun ketujuh-tujuh karunia itu ada pada Roh Kudus -melekat serentak, namun operasinya jelas disingkapkan oleh firman Tuhan. Karunia "roh takut akan Tuhan" inilah yang "switching on"  roh si penerima anugerah Tuhan, supaya rohnya mula menanggapi realiti Roh Tuhan, ataupun ia disebut sebagai "permulaan hikmat."

     Roh Hikmat ialah realiti Kristus kerana di dalam Kristuslah terpendam segala hikmat. Jika engkau mula mendengar suaraNya, mula melihat penglihatan-penglihatan, dan mula bermimpi realiti Roh Tuhan, maka itulah yang dimaksudkan "permulaan Hikmat." Dan, inilah juga yang di namakan permulaan "relationship with Christ."  Dari titik ini, pengikut Kristus memulakan perjalanan iman sebagai manusia rohani yang dewasa.

       Raja Sulaiman yang lebih dahulu mengenali operasi karya Roh Tuhan-tujuhlapis berbanding dengan kita, iaitu masa pemerintahannya antara tahun 1017 BC hingga 978 BC dahulukala, menyingkapkan kepada kita; "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian."(Amsal 9:10). Maka, dalam menelusuri perjalanan iman, setiap orang percaya haruslah memegang apa yang diberikan kepadanya iaitu ketujuh-tujuh lapis Roh Kudus. Tuhan itu Maha-adil kerana kekuatan iman adalah hadirat ketujuh-tujuh lapis Roh Kudus, dan juga hadirat malaikat-malaikat Tuhan, dan bukannya kemampuan intelek.   Tanpa urapan atau hadirat Roh Kudus, maka tiadalah kekuatan untuk meneruskan perjalanan iman, dan jika demikian "rumput hijaupun menjadi layu;"  orang dewasapun terhuyung-hayang berjalan. 

     Tanpa kekuatan roh untuk melakukan kehendak-kehendak Roh Tuhan, maka kita akan hanya berpaut pada kekuatan minda/otak. Dan minda/otak itu adalah pusat kehidupan daging.  Sedangkan, Kehendak-kehendak Roh Tuhan ataupun Firman dilaksanakan dengan kekuatan Roh tujuh-lapis iaitu urapan hadirat Roh Kudus. Dengan kekuatan yang dianugerahkan oleh Roh Kudus, barulah ada kemenangan. Tiada kemenangan bagi mereka yang melakukan kehendak Firman dengan kekuatan otak.

   Setiap yang mengerti kehendak Tuhan akan melakukan kehendaknya dengan pengakuan bahawa, tanpa Kristus adalah mustahil sekali untuk diperkenan oleh Allah Bapa. "1Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. 5 Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."(Yohanes 15: 1, 5).  Di luar Jalan, Pintu dan Kunci, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Roh Kristus berbicara "Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu."(Wahyu 3:11).

     Apakah yang engkau pegang? Harta Sion, harta dunia atau kedua-duanya sekali!  Harta dunia tidaklah disangkal sangat penting meskipun untuk kehidupan sementara sahaja sewaktu dibaluti daging, namun kehidupan kekal abadi menuntut kita untuk memegang "Harta Sion."  Yesaya menyingkapkan "Masa keamanan (zaman Raja Damai) akan tiba bagimu; KEKAYAAN yang MENYELAMATKAN ialah hikmat dan pengetahuan; takut akan Tuhan, itulah harta benda Sion.(Yesaya 33:6).  Bagaimana kau pegang harta itu? Kita memegangnya dengan kerendahan roh (lowly in spirit), mengakui betapa roh kita tiada nafas kehidupan kekal sekiranya tanpa Kristus, dan pengakuan yang tidak putus-putus itu adalah manifestasi perbuatan  untuk menjadi ranting kepada Pokok sebenar. Yesus bersabda "di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Matius 6:21).

     Sebagaimana ranting itu tidak berupaya untuk hidup tanpa melekat pada pokoknya, maka demikianlah "design" roh kita yang memerlukan "ketergantungan" pada ketujuh-tujuh lapis Roh Tuhan. Kerana roh kita berasal dari yang "luka," dan kita senantiasa menambahi luka-lukanya, maka tiadalah henti-henti kita memerlukan Kristus; sebagaimana daging memerlukan makan untuk terus hidup, demikianlah ranting itu terus tergantung kepada pokok untuk hidup. Kerana Kristus berfirman "...di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa.(Yohannes 15: 5). "...dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."(Yesaya 53:5)

     Jika hari esok, kita masih buat "luka-luka" hidup, maka berpautlah kepada kesetiaan Kristus. Janganlah berpaut kepada kekuatan diri sendiri.  Kita diterima oleh Roh Allah Bapa kerana kesetiaan Kristus, biarpun kita ternyata tidak setia! Siang dan malam tak henti-hentilah kesetiaan Kristus!  Hanya Kristus sahaja yang 100 % setia menggenapi dan menyempurnakan Firman!  Maka, berpautlah kepada "kesetiaan Kristus" yang memberikan kemenangan ke atas dosa-dosa; janganlah usahakan kesetiaanmu menurut kekuatan kapasiti intelek sehingga raut wajah menjadi serius seperti buah papaya!  "Siang dan malam tak henti-henti"... kesetiaan Domba Tuhan!  Jika roh kita sampai sorga, maka itu adalah anugerah Tuhan, dan bukanlah hasil usaha kita. Harta Sion iaitu 'Sevenfold Spirit of Menorah' adalah Kristus.  Kerana kesetiaan Kristuslah, kita dapat mempersembahkan korban syukur, siang dan malam.  Jika keselamatan bergantung kepada kesetiaan kita, maka sudah tentu sukarlah sekali untuk mengucap syukur!  Keselamatan dianugerahkan kerana kasih-setia Kristus.

       Kita selamat kerana Firman tidak gagal dalam kesetiaanNya.  Kita dianjurkan untuk mengasihi sesama manusia kerana ia adalah perintah Kasih.  Jika kita mengasihi, maka kita adalah sahabat-sahabat Yesus." 9 Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.10 Jikalau kamu menuruti perintah Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. (Yoh. 15:9-10,12,14) Rasul Paulus bersaksi bahawa 'sebelum iman itu datang, kita(Ibrani) berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita (Ibrani) sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.(Galatia 3: 23-24).

     Paulus melihat bahawa seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" (Galatia  5:14). Bila kita gagal menurutinya, maka kita perlu percaya 100 % kepada kesetiaan Kristus, dan mengakui dosa-dosa kepada Domba Tuhan. Kerana kesetiaan Kasih Kristus yang jelas dinyatakan oleh karyaNya yang sempurna-setia sebagai "Domba Tuhan yang menghapus dosa-dosa dunia," maka kita dapat mempersembahkan korban syukur, selama siang dan malam tak henti-henti, sehinggalah pergantian "siang dan malam" itu akan berhenti...kelak.

    Paulus berkata bahawa kamu adalah anak-anak terang! Maka, perihal "hari dan saat" bukanlah suatu misteri melainkan sebagai rahasia-rahasia Tuhan yang dianugerahkan oleh Allah Bapa melalui memberitakan Firman. "Hari" kedatangan Kristus yang kedua jelas dapat dilihat dengan "mata roh", iaitu Penglihatan alam Roh (lapisan-lapisan Sorga~ heavens) akan terbuka mendeklarasi kemuliaan Hakim, iaitu ketika Kristus turun ke bumi. Ia dinubuatkan sebagai "awan-awan bergulung seperti gulungan Kitab."  Ia telah disampaikan oleh malaikat dalam Kisah 1:6-11 dan juga Wahyu 6: 14.  "Saat" Kristus telah hadir-turun di bumi diungkapkan juga sebagai "sebagai mana 'halilintar memancarkan kilat di Timur dan melontarkan cahaya ke bàrat" (Matius 24: 27; Wahyu 8: 5). Manakala "langit" pula memberitakan Matahari gelap, bulan gelap (tidak bercahaya) dan binatang-binatang berjatihan..." "Tanda-tanda" haruslah dilihat serentak di Heavens, langit, dan bumi maka baharulah ia dikatakan "Saat" Hakim telah turun di bumi! Yang melihat "hari dan saat" adalah anak-anak terang. Namun, SEBELUM hari dan saat itu, Tuhan akan menyeru langit dan bumi sebagai pengenalan nubuatan dalam Kis.2: 20-21, Wahyu 6: 12-13, dan juga dalam Mat.24: 29. Ia diungkapkan sebagai memberitakan langit (Mazmur 50: 4-6).

Rabu, 14 Oktober 2015

Intercession for the “ streams of water” (the hearts of the rulers) ...



There are unseen forces beyond the tangible bureaucracies of the governments or politics on earth. King Solomon said in Proverbs 21 verse 1 “the king’s heart is a stream of water in the hand of the Lord; he turns it wherever he will.” St. Paul who was endowed with the spirit of wisdom and understanding instructed his pupil, Timothy, concerning prayers in 1 Timothy 2 verse 1:  Paul wrote First of all, then, I urge that supplications, prayers, intercessions, and thanksgivings be made for all men,2 for kings and all who are in high positions, that we may lead a quiet and peaceable life, godly and respectful in every way.” 
Paul mentioned “for kings and all who are in high positions,” so that they may have a quiet and peaceful life.  St. Paul understood the wondrous hand of the Lord in guiding “a stream of water” which is referring to a ruler or a king in a particular geopolitical region.   In Isaiah Chapter 9 verse 7, Prophet Isaiah delivered the prophecy concerning a ruler who would run off and conquered the Promised Land, and that ruler was purposely allowed to rule over them as the manifestations of divine punishment upon his stiff-necked “woman” (the chosen people of God).  That ruler was prophesied in an allegorical phrase called “a stream of water.” Verse 7 of Isaiah Chapter 8 revealed “7 therefore, behold, the Lord is bringing up against them the waters of the River, mighty and many, the king of Assyria and all his glory.”  King Solomon who was gifted with the spirit of wisdom knew that the rulers on earth were in the hands of the Lord, thus he disclosed the meaning of “a stream of water” which referred to the heart of a ruler or a king.

The fate of failing in interceding for “a stream of water” in one’s nation 

Every “a stream of water” must be interceded especially during the time of the approaching day of the Lord, and also during the period of Judgment.  In our anticipation of the  coming Day of the Lord, or simply “a time,”  it would be important to continue in waiting for his Spirit to descent at our wicks of our spirit at all times, so that every prayer would be equipped with the wings of dialogos.  The descending Presence of the Holy Spirit would accompany every believer in staying in the Spirit, so that ones might be empowered by “Spirit of prayer.”  It is through the “Spirit of prayer” that every believer is strengthened.  

The Lord Jesus perspired droplets of blood, and was weakened by the realities of the power of death brought forth by total sins of humanity since the beginning of time till to the end of time which simultaneously transpired in his human-divine Consciousness.  These simultaneous realities in Jesus’ consciousness during his prayer had caused him to be consciously transpired the inconceivable agonies of the past, the present and the future realities of sins: transpiring altogether at once in his Spirit. That consciousness drained the energy of Jesus’ flesh.  Those droplets of blood were his human-physical reaction. St. Luke recorded that Jesus was strengthened by the presence of angel sent by His Father.

Prayer is the source of strength for every believer. His Spirit is the source of strength.  Unless you are inside your own chamber, then you are reduced into your own intellectual capacities, and your spirit is alone without any helper. The strength of the flesh won’t promise you any triumph, unless you are empowered by the presence of the tongue of fire or else the presence of divine messenger.  Jesus Christ was empowered by the presence of the angel during his wrestling praying in the garden of Gethsemane, embracing all the pains of the whole gamut of sins of the wounded mankind.  

Every ruler or king is like a stream of water in the hand of the Lord.  We know that when God ceases to hold on the stream of water in His hand, then who else would hold their hearts? ; It would be only by themselves, or else be inspired by the subtlest deceptions from the Old Serpent.  Sometimes, God allowed the Old Serpent to hold the “streams of waters” of the rulers and the kings, so that God would complete His handiworks of Judgments. 

God allowed the Old Serpent to strike every sign of blessing in Job’s life. Then, Job’s miserable friends came to comfort him. After seven days and seven nights of silence with Job, they broke their silence and began judging him harshly.  In Job’s enigma of justice, God explained later to them that Job’s friends were wrong, and Job’s words concerning God were right. Job’s faith was strengthened, and his traumas were subsided when he saw God’s face.  God’s revelation-knowledge somehow inspired Job to rise from his ashes of mourning; Job gained refined precepts from his sufferings. His miserable friends were confronted by God because of their foolish understanding concerning the Word, and they were demanded to reconcile themselves to God through the rite of expiation; they had to give seven bulls and seven rams as burnt offerings unto Job’s expiatory.   So, the enigma of divine justice was solved.  

Did God purposely allow Bildad, Zophar and Eliphaz, as if their “stream of waters” were appointed by God to become the judges of Job’s righteousness? I don’t know! But, to the end of Job’s miseries, God proved to be the only Judge who judged in equity! If we were Job, God’s silence would surely cause us to stagger in our walk of faith! But, God answered Job out of the storm.  Job was deeply acquainted with the Divine Creator.  His relationship with the Divine Spirit manifested by Job’s words in Job 28: 28 “The fear of the Lord―that is Wisdom,.” Job’s understanding was far beyond the precepts of his older and experienced friends who kept babbling with their human wisdom. Job spoke the things of the Spirit of God; he spoke about the gift of the Sevenfold Spirit. His older friends were not astonished at all by Job’s spiritual wisdom because their precepts were tied up with the traditional wisdom which says “we reap what we have sown.” Thus, their judgmental predispositions were somehow validated by the absence of the signs of divine blessings in Job’s life. Their spiritual eyes were unable to see the truth of Job’s words concerning “the fear of Lord.” 

The rulers in campaigning for the popular ideology of relativism may emulate the same reasoning in demoralizing and conquering the saints. How could the “wheat” prove to the “tares” that they would be the problem solvers of all the conflicts on earth, when they (saints) are lacking the signs of divine blessings in their lives?  AntiWord ideology like “Communism” says that religion is poison.  Scientific minded men say “the hand of God does not necessarily be in the big bang,” and the economists say “God never rain down money from heaven.”   God allowed the hearts of the Assyrian, Babylonian and Mede Persian Emperors to run off the Promised Land in fulfilling their ambitions in conquering the people of God, and yet they received punishments from God as well. Therefore, as long as the Lord endows us mercy and enduring loving-kindness, those “streams of water” all over the earth would be streaming down to you, bringing forth blessings or at worst, they are coming as plagues, deaths, scarcities and various forms of injustices. 

And the blessing of the Lord brings forth wealth.  And he adds no sorrow to it.  But, if the “streams of waters” of the leaders were left without divine interventions then, the worst possibility would mean that their hearts were in the hand of the Old Serpent. When the woman and her offspring enter into the “desert,” the Old Serpent would spew out the hearts of the rulers as the “streams of waters,” so that the diabolic agendas could be fulfilled through their hands.  Beware! The ruling beasts of the earth might turn out to be the “mouths” of the Old Serpent on earth.  God allowed it to take place, so that the Word would be fulfilled.  The beasts as the “mouths” of Lucifer on earth were prophesied in Revelation 13: 5 & 6.

5 And the beast was given “a mouth" uttering haughty and blasphemous words, and it was allowed to exercise authority for forty-two months; 6  it opened its “mouth” to utter blasphemies against God, blaspheming his name and his dwelling, that is, those who dwell in heaven. 7 Also it was allowed to make war on the saints and to conquer them.8 And authority was given it over every tribe and people and tongue and nation,8 and all who dwell on earth will worship it, every one whose name has not been written before the foundation of the world in the book of life of the Lamb that was slain.9 If anyone has an ear, let him hear. (Revelations 13: 5-9)

Therefore, it is very important to pray and intercede for the rulers of the nations, so that we may understand His “name.”  It would not be necessary that God would lift up the sufferings because we know from his past “names” concerning Judgment that God purposely allowed the hearts of the emissaries of the Dragon to rule over His own people.  So, we intercede for the rulers, so that we may understand what is going on as according to God’s eyes.  Unless, we enter into the Spirit of intercession, then we won’t know the reason why have the “fires” wrapped up God’s own peoples.  Anticipating for positive answer is very normal.  Do not be troubled! Because we were already foretold that during the "without daytime and without nighttime" period, Judgment, the hearts of the rulers were allowed to execute their desires for a certain period of time! The phrase “It was allowed” was twice revealed from verse 5 to verse 9 in Revelation 13. It was God’s consent. Whereas, the phrase “it was given” was the Adversary’s power.

We know that it was no longer concerning the battlefields between God, and the Adversary in the hearts of the rulers. It was clearly revealed that God allowed as disclosed by “it was allowed,” and “it was given” refers to the Old Serpent’s power in empowering the rulers. But, God allowed it for forty two months only or 3.5 years.  It was foretold that the rulers who have received the ‘mark” would become the “mouths” of the dragon.  They fulfill the wills and desires of Lucifer on earth, manifesting not only in the form of 'AntiWord-enforced Laws,' but also in various forms of anti-Word manifestations.  It won’t be astonishing to see 'wind of teachings' sweeping across the globe which was already sped up by the inventions of electronic-networks. They (the rulers) would teach antiWord’s doctrines through amendments of Laws with endless deceptions; St. John revealed that “to worship the beasts” mean to be tied up with their Laws and antiWord-precepts.

Pray for the rulers of the nations. Intercessory prayers for the rulers are not necessarily intended in converting the hearts of rulers, but merely the expressions of our faith in God that he is in control of everything. It means we do believe that “every stream of water” is in the hand of the Lord. King Solomon said “the king’s heart is a stream of water in the hand of the Lord; he turns it wherever he will.” Unless, we enter into the Spirit of prayer, then we never know how the Lord is working out his handiworks through them. Nehemiah wrote that he “prayed unto God,” when he disclosed his desires to Artaxerxes I who was in his 20th year of reign. We don’t know whether God answered our desires, unless we have disclosed them to the rulers.  Unless we are told in the Spirit of prophecy, then we won’t know whether God has given the heart of man unto the ruler or vice versa.  Prophet Daniel knew that Nebuchadnezzar would be given “the heart of man” after the completion of seven-year insanity of Nebuchadnezzar which led him into abandonment in a remote place called Tema.  The prophets knew the secrets and the things to come because they enter into that Spirit of intercessions for the beasts (rulers). In the same way, we enter into the spirit of intercessions for the beasts of the earth, so that we may understand the meanings of the surroundings events of our times.

Your prayers may change “the watercourses or the the streams of water” as according to the Divine revelation-knowledge or the Spirit of prophecy.  Or, at worst, we may know the reasons behind the “fires” that are engulfing us.

Political analysts vs. Spirit of prophecy/Spirit of Wisdom/Spirit of understanding. 

Political analyst is a secular political expert who synthesizes the digests of the whole gamut of politics as related to the ideologies, religions, the mechanism of bureaucracies and societal institutions on earth.  They could provide any conceivable details of every event.  But, their assessments might be deprived of the wholeness of the truth due to their inability to access into the Sovereign Spirit of understanding, and the spirit of wisdom who knows everything:  the Word of the Lord. God does not leave his people clueless concerning what is to come. He blessed his people with prophecies and revelations concerning the future, so that we may believe in Him more.  Though prophecies may not be as details as reported by the expertise of the secular journalism, prolific columnist-historians, futuristic scientists or as details as what were video-taped by any modern technology such as the advanced cameras of a high tech-satellites, but they are sufficient and undeniably accurate in predicting the things to come in the future. So that, when you see stupefying fires engulf the world, you may not be troubled because you were already foretold about them.. 

He is creatively omnipresent in every event of human history of the wounded men; he touched those whose names written in the book of life.  Not even a single blade of grass was left withered without the traces of the Spirit of the living God. The sovereign transcending creative power of God defies all rulers, powers and authorities in the history of mankind.  Men only see what they understood through their five senses, and perhaps with extra-occult-information from beyond, but God fills every elect with spirit of understanding.  For not from the east or from the west and not from the wilderness comes lifting up;7 but it is God who executes judgment, putting down one and lifting up another. Each accession of a ruler is known by God.  He may allow it to take place, or else he may disclose one’s downfall.  God even allowed an evil ruler to rule for certain period of time.  Men were in sorrow and sufferings when ruled by evil rulers, but God may allow them to rule for an appointed time. 

Khamis, 8 Oktober 2015

AntiChrist means "Anti-Word"...


     Christ's "name" (handiwork) is the Word of God (Revelation 19: 13). The Word became human-divine (John 1: 14). He came to fulfill all spoken divine Word written in Mosaic Laws, Prophecies and Lyrics in Psalms (Luke 24: 44).  Thus, "Anti-Christ" simply means "Anti-Word." Surprisingly but true, anyone who is against the truth that the "Word" became "human-divine” is, therefore, under the spell of the spirit of antiChrist.

"3 and every spirit that does not confess Jesus is not from God; this is the spirit of the antichrist, of which you have heard that it is coming, and now it is already in the world” (1 John 4:3).
18 Children, it is the last hour; and just as you heard that antichrist is coming, even now many antichrists have appeared; from this we know that it is the last hour (1 John 2: 18).
17 For many deceivers have gone out into the world, those who do not acknowledge Jesus Christ as coming in the flesh. This is the deceiver and the antichrist (2 John 1: 17).


     Therefore, they don't believe in the Lord's Pass Over. They were prophesied by Jesus as the "tares" in Matthew 13. Though antichrists could be referring to 'anti-Word' persons, they (the antiChrist leaders) could not wield their diabolic influences on earth, unless they have particular systems to work through their deceptions, converting the kings and rulers of the earth as his disciples or members. 

     Thus, antichrists need "towers" to manifest their "names." "Name" in prophecy refers to "mission or handiwork." The centres or 'towers' symbolizing global agreed principles. In Genesis 11, the antiWord-wounded men envision to unite all people on earth through one name or "human agenda" or "human mission" which was against the revealed Word of God in those days. And the erected tower meant to centralize their global human mission!

     And, we are in the last hour, where people on earth are falling away from their faiths. Christians turn into apostasy! And popular secular relativism is gaining favor from all walks of life. We have had seen erected towers and various forms of "names" on earth. And the wheat are involved in erecting those "towers" and in establishing agreed "names" that would shape up the destiny of mankind. Alas! there are Anti-Christ! Thus, the conflicts between the woman and the Old Serpent and their offspring would be continually manifested on earth till the completion of the Word.

 "Thus, there would be various manifestations of Anti-Word philosophies or human precepts like Nazism, Fascism, Communism, Capitalism, and surely the prophesied "666-ism," in which the prophesied antichrists would manifest their agendas as teachings: "the emmisaries of the Adversary on earth. "666" may not be accurately discerned by those who are not given with the Sevenfold "gifts." They may not understand that the end-times world rulers were orchestrated by the Adversary. "666-ism" propagates anti-Word "wind of teachings:" it denies the Word of God that became human, Yeshua.

    Mental curiosity  or intellectual fascination in identfying the top-AntiChrist-leader which is subtly inspired by hatred and biased interpretations of the Scripture won't lead us into the true path of interpretation; such approach very often would end up slandering the wrong persons.   It is fascinating in identifying the candidates of the prophesied Antichrist, but in truth, more than half of the inhabitants of the world are anti-Word.  Surely, there were numerous Antichrist leaders since the earliest period of the Woman of the new "Way."
       There are only two women; the former was commanded to observe the Torah, and the latter was commanded to abide the two golden rules of love; they lived by the Spirit. And the rest of the rulers or kings and their kingdoms or governments on earth are prophetically called the "beasts" of the earth with their own human-made Laws and human agendas or human handiworks on earth; God consistently used the prophetic term “names” (‘missions’) in conveying "handiworks" or mission . Thus, 666 in Revelation 13, simply unfolds the complete human mission (human "handiworks" on earth) which are against the "names" of Christ. "...and his name is The Word of God." (Rev. 19: 13).

    Horn —is associated with the authority of a leader, and if the horn has a crown or a coronet ,then it means the leader is a monarch/king/emperor. See Dan 7: 24. If the horn is having one eye, it means an antichrist leader. The "seven eyes, seven horns and seven Spirits" is referring solely to  Christ.
   

Rabu, 7 Oktober 2015

Mahakasih Tuhan yang menghukum kerana ia adalah kasih yang Mahasuci.....



Tuhan itu Maha-kasih. "Benci" (hatred) tidaklah 'mencipta' malah ia adalah biji benih yang membawa perseteruan, peperangan atau kemusnahan. Ia (hatred) adalah bahasa manusia yang "luka." Dengan kasihNya yang sempurna, Ia mencipta dan memelihara alam semesta dengan kuasa Maha-kasih Nya. Manusia pertama, Adam, dicipta Tuhan kerana KasihNya. Kristus, Anak Tuhan yang Mahatinggi, juga di utus kerana MahakasihNya kepada umat manusia dan segenap mahluk ciptaanNya. Bila manusia pertama berdosa, "luka" menurun kepada keturunannya, dan "Kasih" Tuhan menjadi masalah besar kepada umat manusia yang "luka" kerana kasih Tuhan itu Mahasuci dan bernyala-nyala. Kesucian KasihNya umpama api yang menghanguskan umat manusia yang berdosa. Maka Tuhan telah membuka "jalan" iaitu "jalan penebusan" menurut amal-ibadah ritus-ritus purbakala. Ritus penebusan dosa di zaman purbakala ada dicatatkan dalam Kitab Suci iaitu dalam buku Kejadian fasal 4 iaitu mengenai persembahan bakaran oleh Abel dan Cain. Ia adalah pernyataan awal Tuhan tentang "jalan" menyelesaikan dosa-dosa manusia yang "luka," supaya kasih Tuhan yang suci tidak akan menjilat hangus manusia yang didekati oleh Tuhan.

Justeru itu, "jalan" menurut Firman adalah sumber "kehidupan yang penuh" iaitu diperdamaikan dengan kasih Tuhan yang suci. "Jalan" perdamaian purbakala itu telah diwarisi oleh anak-anak Adam sampai kepada Noah. Dan seterusnya ajaran hukum-hukum 'jalan" penebusan secara lebih teratur dan terperinci telah diturunkan kepada bani pilihan Tuhan: Israel. Kemudiannya menurut Lukas 24: 44, "Jalan" itu telah disempurnakan oleh Domba Tuhan, Kristus, agar mereka yang tertulis namaNya dalam buku kehidupan dapat bergaul karib dengan Tuhan yang KasihNya yang Maha-suci. Perdamaian antara manusia yang "luka," dan Tuhan yang "consuming" melalui karya perdamaian oleh Domba Tuhan, Kristus, adalah "Jalan" untuk dapat menerima kasih Tuhan tanpa dijilat-hangus oleh KekudusanNya.

Malaikat bernyanyi "kudus, kudus, kudus, kemuliaan Tuhan memenuhi bumi" juga dapat diertikan bahawa kasih Tuhan yang Mahasuci (agape love) juga memenuhi alam semesta. Maka, tiada tempat bagi umat manusia untuk lari dari realiti Mahakasih Roh Tuhan; entah ia kematian, kegelapan, ketelanjangan, penderitaan, sakit-penyakit, pedang, mahupun apa saja kuasa yang ada di bumi mahupun apa saja kuasa yang di atas langit...tidaklah siapa dapat dipisahkan dari Kasih Tuhan. Tuhan itu Mahakasih. MahakasihNya menerpa kita sepanjang masa. Daud bernyanyi "His love is unfailing." Tuhan dengan sempurnanya mengasihi kita semua, sepanjang masa. KasihNya menerpa kita semua, sepanjang masa. Dia bukanlah sumber kematian. Dia bukanlah sumber penderitaan. Kita semua dikasihi Tuhan.  Kita lihat Salib Kristus sebagai manifestasi kasih Tuhan kepada manusia. Tuhan tahu KasihNya itu penuh dengan kekudusanNya juga. Intelek manusia yang "luka" berfikir bahawa Tuhan itu "menghukum." Namun sebenarnya, kekudusanNyalah itu yang "consuming fire." Dan manusia yang suka dengan inteleknya sebenarnya bukanlah dihukum kerana Salib Kristus mengasihi semua manusia. Walaubagaimanapun, "nama" Kristus sebagai "Hakim" apabila "matahari jadi gelap, bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang berjatuhan," sememangnya menghakimi dan menghukum.  Selagi Lirik "siang dan malam tidak henti-henti" berterusan, maka Kristus sebagai "Domba Tuhan yang menghapus dosa-dosa dunia" tidak akan menghukum. 

     Maka sesungguhnya Tuhan itu Mahakasih: unfailing love. Jika "Jalan" Tuhan itu ditolak kerana "tidak percaya," maka kesudahannya akan membawa roh-roh kita semua kepada nyalaan "KasihNya yang Mahasuci;" ia bernyala-nyala dan memenuhi alam semesta. KasihNya yang kudus bernyala-nyala, itulah sebenarnya yang intelek manusia fahami sebagai "judgment." Tidak percaya kepada jalan Tuhan, Firman, samalah ertinya bahawa kita akan menghadapi kasih Tuhan yang bernyala-nyala ("consuming fire"). Justeru itu, Kasihnya yang consuming itu adalah hukuman yang semutlaknya Maha-adil. Ia Maha-adil kerana ia sebenarnya "Mahakasih Tuhan yang bernyala-nyala."

Kasih Tuhan itu selama-lamanya setia, akan tetapi kasih setiaNya itu adalah Mahasuci. "...bernama: Setia dan Yang Benar,"...(Wahyu 19: 11).  Maka, bagaimana mungkin roh kita mendapat kehidupan yang penuh jika bukan percaya kepada "Jalan" perdamaianNya? KasihNya adalah sumber kehidupan kepada segala ciptaan Tuhan di bumi. Namun kita tahu bahawa KasihNya itu juga adalah Mahasuci. Justeru itu, semua hukuman Roh Tuhan mengalir turun daripada KekudusanNya. Semua hukum-hukum suci Tuhan menyatakan ("revealing") kekudusanNya. Secara peribadi, saya melihat dosa-dosa adalah keputusan intelek, dan juga segala perbuatan yang menentang kasih Tuhan yang Mahasuci. Ketika YHVH menyatakan kemuliaanNya kepada Nabi Musa, Ia berseru "Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih setiaNya, yang meneguhkan kasih setiaNya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman,...(Keluaran 34: 5-7). Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus adalah Satu Roh yang Mahasuci. Yahweh adalah Roh Yesus dalam Perjanjian Lama. Tuhan itu berlimpah kasihnya  untuk selama-lamanya, namun ia juga menghukum terhadap orang-orang berdosa yang melanggar kekudusan Tuhan; Tuhan yang Mahasuci adalah empunya langit, bumi dan segala isinya.

Hukuman Tuhan ke atas kehidupan peribadi seseorang menurut pengertian peribadi saya adalah ringkasnya seperti berikut:

(1)      Roh Tuhan adalah Hakim ke atas segala perlanggaran hukum-hukum Tuhan (dosa-dosa). Jika ada penghukuman, maka ia mestilah ada penghakiman. Tuhan itu Hakim yang Maha-adil. Namun intelek manusia senantiasa cenderung berpendapat, malah  berusaha menghakimi sesama manusia; dan inilah kelemahan manusia yang “luka.”  Hukuman Tuhan adalah ditujukan kepada "orang yang bersalah" kerana Tuhan tidak membebaskan kita dari kesalahan kita (Ayub 10: 14), kecuali kita menyeru nama "Domba Tuhan yang menghapus dosa-dosa dunia"(Kis 2: 21; 1 Yoh 1:9). Orang yang ditebus, dan diperdamaikan selalu oleh anugerah pengampunan dosa yang diberikan oleh "Domba" akan luput daripada segala hukuman Roh Suci Tuhan. Maka, mereka yang percaya kepada "Jalan" tidaklah dihukum tetapi ditegor dan dihajar Roh Kudus (Wahyu 3: 19);

(2)      Hukuman Roh Tuhan di umumkan terlebih dahulu di Sorga (Mazmur 76:8) iaitu dalam jantung (Roh) Allah Bapa ("Court of Heaven"). Kesemua keputusan hukuman adalah terbit dari kehendak Allah Bapa. Dalam Perjanjian Lama, hukuman disampaikan oleh "mulut-mulut" Tuhan (Nabi-Nabi). Jika "dalam hadirat Roh YHVH" seperti dalam kasus anak-anak Harun yang membuat perapian yang tidak dibenarkan, dinyatakan bahawa api hadirat Roh Tuhan seperti api yang menghanguskan. "Hadirat" Tuhan juga menghukum dengan manifestasi sakit-penyakit, atau wabak penyakit kepada mereka yang bersalah/berdosa atau tidak diperdamaikan dengan Roh Suci Tuhan. Wabak itu berhenti bila penyelesaian dosa di upacarakan oleh imamat. Dalam Perjanjian Baru, ia (hukuman) disampaikan oleh hadirat Roh Kudus. Bila Roh Kudus turun, kita akan diinsafkan akan dosa-dosa kita. Kekudusan kasih Roh Kudus itulah yang menginsafkan kita; jika kita masuk hadiratNya tanpa mendengar apa-apa pengumuman hukuman, maka itu bererti Roh Kudus tidaklah menghukum kita. Jika Roh Kudus tidak turun ataupun kita tidak dapat memasuki hadiratNya yang suci, maka itu bererti kita tidak sempurna (Mat. 5: 8, 48). Roh Kudus menuntut kekudusan kepada orang percaya yang ingin memasuki hadiratNya (Matius 5: 8).

(3)     Oleh kerana Tuhan itu "panjang sabar" (Keluaran 34: 6-7), maka Ia tidaklah menghukum sembarangan tetapi dengan penuh keadilan. Jika Roh Tuhan menghukum dosa-dosa manusia, maka hal itu berlaku hanya apabila dosa-dosa mereka menjadi 'ranum,' ataupun hanya pada waktu kematian, destinasi roh-roh kita akan diputuskan oleh Roh Tuhan. Biasanya, manusia sesama manusialah yang sebenarnya saling menghukum sesama diri kita sendiri, samada mengikut undang-undang manusia ataupun tanpa mengikut apa-apa undang-undang. Dan penghakiman kita adalah berdasarkan rumusan intelek kita, kecuali kita sampaikan mesej Roh Tuhan, maka ia akan menjadi suatu penghakiman dari Roh Tuhan. Penghakiman yang sedemikian adalah disebut "Roh nubuatan" ("Spirit of Prophecy").

(4)      Tidaklah bijak jika kita menggangap diri kita telah dihukum oleh Roh Tuhan, sedangkan tiada apa-apa diperdengarkan perihal keputusan yang spesifik tentang hukuman dari Roh Tuhan (Amos 3: 7). Hukuman Tuhan bukanlah ditafsir oleh intelek manusia, tetapi kita dengar dari firman Roh Tuhan (Roh Kudus). Kesemua hukuman Tuhan dalam Perjanjian Lama dijelaskan tanpa samar-samar oleh Roh Tuhan melalui pemberitaan nabi-nabiNya ataupun 'pilihanNya' ('chosen ones') (Amos 3: 7). Tuhan menjelaskan hukuman yang bakal menimpa ke atas semua penduduk bumi, dan segala isinya dengan banjir yang besar kepada Noah selang waktu selama 120 tahun sebelum ia digenapi. Noah tidak menafsir hukuman tersebut tetapi dia mendengar pemberitaan atau pengumuman dari Roh Tuhan. Ramai orang kristen menafsir hukuman Tuhan dengan intelek; mereka tidak mendengar suara Tuhan kerana hukuman itu adalah dari Suara Tuhan.  Justeru itu, mereka menjadi sangat Judgmental atau kuat menghakimi.

Tuhan menjelaskan setiap jenis hukuman yang ditimpakan kepada Firaun dan ke atas Mesir melalui mulutNya --Nabi Musa. Tuhan menjelaskan hukuman yang ditimpakan Sodom dan Gomorrah kepada Abraham, dan kemudian disampaikan kepada keluarga Lot oleh utusan Tuhan iaitu malaikat. Tuhan menjelaskan hukuman yang bakal menimpa Raja Yeroboam serta garis keturunanya, dan juga hukuman yang ditimpakan kepada sepuluh suku kaum Israel di bawah pemerintahan Yeroboam di utara melalui mulutNya, Nabi Ahijah (1Raja-Raja 14). Tuhan akan jelaskan terlebih dahulu hukuman yang ditimpakan ke atas umatNya yang memberontak. Justeru itu, Tuhan akan memperdengarkan keperincian hukuman sekiranya Ia menghukum; sedangkan mereka yang bukan umatnya tidaklah mengerti apa-apa yang sedang berlaku, entah mereka tahu mereka dihukum atau sebaliknya. Sebenarnya mereka yang tidak percayapun diberikan peluang mendengar pemberitaan hukuman yang disampaikan oleh nabi-nabi ("elect") Tuhan. Namun, biasanya mereka tidak akan percaya kepada 'pemberitaan' kecuali mereka dianugerahkan dengan 'percaya' oleh pekerjaan Roh Tuhan. Mereka pasti tidak akan percaya jika sekiranya telah dinyatakan oleh Roh Tuhan bahawa "nama mereka tidak tertulis dalam buku kehidupan;"

5)      Suara hati bukanlah hukuman Tuhan tetapi amaran awal yang "menuduh" kita mengenai dengan pelanggaran hukum Tuhan (10 Commandments; Taurat tidaklah dibatalkan, dan ia menyingkapkan kekudusanNya.'). Jika benar pelanggaran itu melibatkan pelanggaran Firman Suci, maka ia berfungsi sebagai "pendakwa," untuk membimbing kita kepada "pengakuan dosa" kepada Domba. Kuasa Kristus lebih besar daripada suara hati kita yang menuduh kita;

6)     Rasul Paulus berkata bahawa "tidak ada penghukuman bagi mereka di dalam Kristus Yesus" ("mereka yang tertulis dalam buku kehidupan") Roma 8: 1. "Di dalam Kristus Yesus" adalah mereka yang senantiasa diperdamaikan dengan Kasih Tuhan yang suci melalui pengakuan mereka yang tidak putus-putus akan Manna dari Syurga. Pengakuan mereka yang tidak putus-putus seperti seakan suatu lapar semulajadi akan Manna: Roti Kehidupan Kekal. Inilah kecenderungan roh bagi mereka yang telah "lahir kembali."

7)     Roh Tuhan adalah tujuh lapis (Sevenfold Spirit), maka hukumannya adalah menurut Roh tujuh lapis ataupun dalam versi Inggeris "the Spirit of Judgment is seven times or seventimes over." Roh Tuhan tidaklah berubah walaupun ada "nama" (karya~handiworks) baru Tuhan.  Roh yang menghakimi dan menghukum tetap sama: Roh tujuh lapis. (Imamat 26: 18, 21, 24 & 28).

8) Penyampaian pemberitaan hukuman disampaikan dalam bentuk Taurat, nubuatan-nubuatan ataupun dalam bentuk Lirik-lirik dan juga bersama atau melalui penglihatan-penglihatan dan mimpi. 

The mystery of the holiness of God


By Mannaseh Gimin

His supernatural presence in all living things and non-living things is unfathomable. However, His Omnipresence is somehow can be likened as mysteriously weaving together the whole spaces in the Universe with His unseen Divine Spiritual auric-field, and His Holiness is infusing all Creation as well -- the throne of it, is seated in Heaven. The inseparable Omnipresent and Omnipotent of divine Spirit are constantly sustaining his Creation, and therefore He also mysteriously infuses this Creation with His Holiness. Thus, the utmost reason for the Divine Laws to be revealed unto mankind is simply teaching us the ever presence of His divine holiness in the Universe. He is constantly working through the Laws because the divine laws serve to be one the three basic foundations of His divine handiworks in the universe. Jesus said that he came to fulfill all laws which meant all transgression of divine laws (10 Commandments) are expiated by his atoning blood on the Cross.
His intention is not to control man’s freedom on earth. Man is endowed with freewill, and he must use his moral obligation, as according to the Divine Laws because His divine holiness is always dictating all Creation. To be in harmony with this holy Source of life  is to know the secrets of eternity.  We are not saved by the Laws since by the knowledge of the Laws, we are stumbling upon it. But the Lamb liberates us from the power of the Laws. His holiness is consuming. All forces which vibrate contrary to that Divine Nature of Holiness would be consumed. He holds intact the whole universe with His Holy divine power. Therefore, he is always infusing this Creation with His holiness as well. His power as the Source of life of the whole universe is inseparable with His divine holiness. He said, “It is I Who made the earth and created mankind upon it.” [1] And again the Creator said, “… ( I ) fixed Laws of heaven and earth…” [2] In other words, it is understood that this earth is wrapped up by His holiness as well.
The triune God as the Creator and owner of all Creation is the reason behind all of His Divine Judgments on earth. In fact, divine judgment is merely the natural reaction of His holiness that confronts any opposite nature in the highest good intention of all in all Spaces of Creation. All divine judgments flow from His omniscience consuming Holiness whereas all life pulses, blessings and forgiveness flow from His Divine mercy, and perfect Love manifested by the Prince of Peace, the Lamb of God. Jesus is the perfect Way of the Covenant of “day and night will never cease(Covenant of Peace). Every life form on earth springs forth from the Spirit of God. David sang that, “When you send your Spirit, they are created, and you renewed the face of the earth.” [3] The earth is likened as part of the Divine holy robe which when defiled, would naturally demand cleansing like the cleansing by the Deluge. When day and night cease to bear this defilement on earth then this earth would be cleansed again with the element of fire. Judgment kicks off as soon as Jesus rises up to execute the mission of Judgment on earth.
God knows from the beginning of time that His unconditional love would not pose any problem, but the 'wounded' mankind needs to be reconciled to the nature of His Holiness. Neither His holiness be neutralize-able nor be removable from infusing the whole Creation since Creation herself is dictated by all of His laws, Omnipotent power and by His Holiness. Thus, God had planned even before Creation came to be that Man needs the 'spiritual covering i.e. the Word  (Lyrics) "day and night will never ceasethrough the way of expiation. He purposely provided the Way, so that the ever presence of Holiness or divine Laws on earth are satisfied.  All divine breathed prophecies serve to be the confidence of what we are hoping for, and the proof of what is not yet seen.
The Word was endowed unto man, so that one may learn to put one’s trust in the name of the Lord. God must bind Himself with this Covenant of Peace, or allegorically the Covenant of day and night , so that not only His holiness be restrained from consuming us, (the sinning creatures) but also that may His covenant people live, and inherit the earth, for it is prophesied that the righteous ones shall inherit the earth. After the Deluge, Noah became the sole inheritor of this planet earth because he was endowed with the way of peace with God. Noah’s belief in those simple divine ceremonial instructions of the rites of expiation had became the way, for him to be endowed with the divine favour. Noah had faithfully applied the Word of God concerning the dimensions in building the Ark. So, the way of “day and night will never cease” in Noah’s times was simply by observing the rites of expiation.  Later, Jesus perfected that “day and night will never cease” by becoming the Redeemer for all nations on earth, so that all nations on earth would become His inheritance.
He (Noah) was accepted by YHVH as a righteous person compared to those wicked contemporaries in his days. God considered him righteous not because of his sinlessness, but simply he was endowed with divine favour. Divine favour was given through His Word. Noah was faithful in observing the ancient way of peace with God. According to the ancient practice, the head of each family was responsible in performing the rite of expiation, mediating for his family, and therefore it is understandable that Noah’s family members (“the seven others”) received divine favour (“day and night”) through Noah’s expiatory office.
Whosoever been reconciled to God then surely one is not subjected to the divine consuming holiness. Man called these divine holy reactions as divine anger, divine judgments or divine wraths. These terms are purposely written in the Scripture because generally man could only perceive Divine Holiness in terms of human languages. The truth is that God is never angry, and He is never broken hearted, but he is in Supreme Happiness all the time. He must be the happiest Spirit Creator in order to be the Supreme Divine  who is in control of every matter of Creation. Divine Supremacy must not be subjected to human emotions like anger and broken heartedness? And yet the Son of Man, the Son of God and also called the Lamb of God, knew all the weaknesses of the human flesh. It is this mysterious Divine Holiness that becomes the wondrous things of the Laws or Torah. He had preordained the name Lamb of God since the beginning of time in order to fulfill the restraining of His own Holiness otherwise they would never able to stand any chance to survive on this planet earth.
The mystery of Divine Holiness is not easy to understand. Some of us are confined within the tree of knowledge, and therefore we linger within that mental plane, unable to go beyond the cruxes of do’s and don’ts. We, the mediocrelies, may need the life after death’s spiritual journey in order to understand the beyonds: the spirit realms. Discerning His holiness beyond the written Laws is, indeed, the mysterious key to understanding, if mankind ever wanted to choose the highest potential of life called the fullness of life; only the operations of the Sevenfold Spirit could enable the wounded men to see His realities. (Isaiah 33:6 ; Proverbs 9: 10).  Any ripeness of evil deeds or pollutants (Bloodsheds/sins) on earth would invoke His Holy Reactions (wraths). It is written that commands, decree, and Laws were given, so that the Israelites “may fear the Lord,” [4] and they “may enjoy long life.” [5] It didn’t say that their spirits may enter heaven. And yet later Jesus said that he came to fulfill the Laws (Luke 24: 44), so that every believer is reconciled to the divine Spirit of God.
The Spirit of prayer or entering into the presence of the Holy Spirit may endow us the glimpse of His holiness. However, our sins and our busyness in building up our own 'house' have limited our “Deep calls deep,” thus we have unrefined understandings concerning the unfathomable Mystery of Creation. Ordinary believer believes that He provided the Way of redemption because nobody would be passed over by His ever consuming fire in the universe, unless he is reconciled to the Holy God. Though it is consuming, and yet His Holiness is Omniscience and Just. Though the Word is boundless, our normal Christian precept says that the Omnipresence of the Holy Spirit is only accessible for those who are reconciled to His Spirit.  Who could then able to stand in the presence of His Consuming Holiness, unless be covered, by the redeeming power of the Lamb?

 _________________

[1]  The Holy Bible, New International Version. The NIV Study Bible. (Grand Rapids, Michigan: The Zondervan Bible Publishers, 1985), —Isaiah 45: 12, p. 1082

[2]  Ibid. —Jeremiah 33: 25, p. 1181

[3]  “Psalm 104: 30.” The Holy Bible, New International Version. The NIV Study Bible.
(Grand Rapids, Michigan: The Zondervan Bible Publishers, 1985), p. 896 .
[4]  The Holy Bible, New International Version. The NIV Study Bible. (Grand Rapids, Michigan: The Zondervan Bible Publishers, 1985), —Deuteronomy 6: 1– 2, p. 253

[5]  Ibid. —Deuteronomy 6: 1– 2, p. 253