Isnin, 11 Januari 2016

Roh manusia dan sumbu rohnya (jantung Roh)

"2 Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku,
3 ketika pelitaNya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terangNya aku berjalan dalam gelap; " (Ayub 29:2-3)

    Roh manusia adalah 'kuasa' 'asas kehidupan manusia. Manusia adalah satu-satunya mahluk Roh  yang dibaluti daging, dan harus tergantung penuh kepada 'pohon kehidupan.' Kerajaan haiwan tidaklah dicipta untuk bergantung pada 'pohon kehidupan' (Kristus). Hanya manusia sahaja yang harus berpaut-tergantung pada buah 'Pohon Kehidupan.' Haiwan dicipta menurut hukum-hukum instinct yang ditentukan oleh Tuhan, mereka tidak perlu makan manna dari Sorga. Alkisah pilihan manusia pertama untuk memakan buah pohon pengetahuan (antiWord/antiKristus) dinubuatkan sebagai kematian pertama.  Kita semua telah mati di dalam kejatuhan nenek moyang kita yang pertama.  Penolakan untuk percaya kepada "Dia yang diutus Bapa" membawa akibat kematian yang kedua, iaitu selama-lamanya terpisah dari kehidupan yang kekal.

                           


Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. (Wahyu 1: 16).



Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, d  Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran 1 ; e  sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (Yohanes 16: 13)

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.  (Kisah Para Rasul  2:1-3)

Roh manusia adalah pelita Tuhan, yang menyelidiki lubuk hati manusia (Amsal 20: 27).

                                 
Pengajaran 'perantauan di gurun:' ...bahawa manusia hidup bukan dari roti saja, ...

Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintahNya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan (difirmankan) TUHAN. Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini. (Ulangan  8:2-4)