Sabtu, 21 April 2018

Mengenapi mesej 'Doa Bapa Kami' adalah 'Ibadah Roh' (panduan kehidupan rohani)




"Fulfilling the spiritual messages in the prayer,"Our Father," is essentially the spiritual lifestyle that ought to be embraced by every believer..." Anonymous.



20 Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. 21 Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana (Yesaya 26: 20-21)

20 Go, my people, enter your rooms and shut the doors behind you; hide yourselves for a little while his wrath has passed by.  21 See, the Lord is coming out of his dwelling to punish the people of the earth for their sins. The earth will disclose the bloodshed on it; he earth will conceal its slain no longer (Isaiah 26: 20-21).

5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.). (Matius 6: 5-13).
_____________________

 

     Doa Bapa Kami ialah 'ibadah roh'! Berdoa dengan 'karunia lidah' bukanlah ibadah roh, tetapi ia adalah 'karunia,' walaupun ia digunakan untuk berdoa.  Ia (karunia lidah) adalah salah satu daripada rupa-rupa karunia yang berada di bawah 'aliran' Tujuh Lapis Karunia Roh Tuhan. Dalam Perjanjian Lama di Tanah Suci, ibadah difahami sebagai sepenuhnya "menuruti Taurat." Maka, Jalan, Pintu dan Kunci ibadah bagi 12 suku kaum Israel di Tanah Suci adalah bergantung penuh kepada kuasa 'pengupacaraan' Ordo Imam Harun dan imam besar dari keturunannya. Upacara-upacara sembahyang 'ritus' adalah berpusat pada amalan ibadah 'ritus' Tabernakel. Namun, para patriarchs dan nabi-nabi Tuhan mengetahui mengenai dengan 'ibadah roh' secara peribadi kerana mereka dianugerahkan "Kunci."  Karunia 'Takut akan Tuhan' telah dianugerahkan kepada nabi-nabi Tuhan. Mereka digauli karib oleh Tuhan, dan justeru itu mereka dianugerahkan dengan karunia pengertian, pengetahuan, dan hikmat, iaitu Tujuh Lapis Karunia Roh Tuhan (lihat Ayub 28: 28; Yesaya 11; Amsal 1: 7; 2: 1-6; Amsal 9: 10; Yesaya 33: 6; Mazmur 25: 14).

    Umat Perjanjian Baru tidaklah dijanjikan dengan pemberian "Tanah Suci" seperti Umat Israel, melainkan janji curahan Roh Kudus sahaja, sebagaimana yang dinubuatkan oleh para nabi. Maka, ibadah mereka hanyalah tertakluk kepada anugerah hadirat Roh  Kudus. Pengikut Kristus adalah penyembah-penyembah Roh Tuhan. Tidak ada praktik atau amalan ibadah menurut Taurat walaupun Ke-sepuluh Hukum (The Ten Commandments) itu di tulis oleh Roh Kudus di dalam roh orang percaya. Yeshua bersabda: "Tuhan itu Roh. Barangsiapa menyembah roh haruslah menyembah di dalam Roh dan Kebenaran" (Yohanes 4: 24). Namun, apakah itu menyembah Roh dan bagaimana? Menyembah yang dikatakan Yeshua itu telah banyak diulas oleh banyak para penulis yang rohaniwan, namun Ibadah Roh bolehlah dilihat 'secara ringkas' seperti yang diungkapkan dalam setiap perkataan dalam Doa Bapa Kami! Ibadah roh melibatkan 3 Elemen:  Jalan, Pintu dan Kunci. Yeshua bersabda: "Akulah Jalan...; ...Akulah Pintu," ...tetapi di mana Kuncinya?  Lihat Job 28:28; Psalm 25: 14; Proverbs 1:7; 2:1-6; 9: 10; Isaiah 11; Isaiah 33: 6). Kuncinya adalah "Takut akan Tuhan" adalah Hikmat (Ayub 28: 28).

    Oleh kerana berkat 'nama' Bapa dan 'nama' yang diberikan kepada Anak,...maka saya telah melihat mukzijat yang terhebat, iaitu "sengat maut, iaitu dosa telah ditelan oleh kuasa Kristus." 54...“Death is swallowed up in victory. 55 O death, where is your victory? O death, where is your sting?” 56 The sting of death is sin, and the power of sin is the law; 57 but thanks be to God, who gives us the victory through our Lord Jesus Christ (1 Corinthians 15: 54-57). Semua dosa dapat di ampuni oleh nama' Bapa, dan nama' yang diberikan kepada Anak. We are not called to "see" victories according to the intellectual digests. Even all flesh shall return to the ''dust." You are more than a conqueror, but you must conquer your own 'unbelief'!

Rabu, 18 April 2018

"Takutlah akan Tuhan..." (Wahyu 14: 7a)




6 dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi, dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air" (Why 14: 15-7).



    "Takut akan Tuhan" adalah salah satu' dari Karunia anugerah Tuhan Ordo Melkisedek, iaitu operasi Roh Tujuh Lapis Tuhan yang mengalir ke atas roh mereka yang tertulis 'nama'nya dalam Buku kehidupan. Tuhan Ordo Melkisedek berarti Tuhan yang menurunkan ajaran 'altar' sebagai 'jalan' Penebusan (pindah milik atau pindah kepada penghambaan kasih') dan jalan kepada   penyelesaian dosa-dosa. 'Keselamatan' itu dilihat sebagai berkat pengampunan Tuhan Yeshua Kristus yang Emmanuel; ia menyembuhkan atau menghidupkan 'roh' dari 'luka-luka' (dosa-dosa) untuk kekal abadi bersama Bapa segala roh. Altar mengungkapkan 'nama' Tuhan! Biarpun manusia itu berdosa namun Tuhan yang Suci masih mengasihi, mengasihani dan menawarkan pengampunan. Mengasihi, mengasihani dan mengampuni adalah "korban" di pihak Tuhan yang Suci! Itulah mesej ungkapan Altar. Ia mengungkapkan nama Tuhan.

    Kasih mengalir ke bumi menganugerahkan 'kasih karunia.' 'Kasih' Tuhan di bumi mengajarkan 'jalan altar' kepada Manusia. Ritus altar memberikan 'penebusan.' 'Penebusan' melepaskan ''dosa-dosa" yang tercatat pada roh seseorang. Maka, pengampunan dosa adalah menuntut 'penebusan.' Melihat 'Altar' secara rohaniah adalah melihat sifat-sifat Ilahi yang tidak berubah. Maka, melihat Salib Kristus adalah sebenarnya percaya kepada 'nama' ('kasih') Bapa Sorgawi, iaitu 'nama' yang diberikan kepada Anak Manusia@Anak Tuhan Yang Mahatinggi: Mesias!!

    Kita tahu bahawa ''daging' dan Roh Almasih dinubuatkan dalam Yesaya 11. "Bertunas" dari Isai berarti Almasih adalah keturunan Daud. ''Daging' Almasih adalah 'benih' dari garis keturunan Daud, manakala 'roh Almasih berasal dari Roh Kudus atau 'Roh' Menorah. Roh Almasih yang dinubuatkan dalam Yesaya 11 adalah konsisten dengan Menorah (the Spirit of Menorah) yang mempunyai Tujuh kaki Dian' tetapi ''Satu' tiang utama sebagaimana yang kita lihat dalam Khemah Suci Israel. "Nama" Roh Tujuh Lapis Tuhan Melkisedek diaktifkan beroperasi pada turutan nubuat Penciptaan yang ke-tujuh. Pengaktifan "Nama'" Roh Tujuh Lapis itu disebut Upacara Pemberkatan dan Pengudusan Hari Sabbath. Ibadah Hari Sabbath adalah '' tanda" bahawa Tuhan adalah Pencipta dan Juruselamat (Redeemer). Kenapa Tuhan melaksanakan upacara "berkat" namaNya pada hari tujuh?

    Kenapa ia kuduskan Hari ke-tujuh sahaja dan bukan hari-hari yang lain? Kita diberitahu melalui catatan Kitab Kejadian, bahawa selama enam turutan nubuat, Ia tidak henti-henti  untuk menyelesaikan Ciptaan. Penciptaan yang dibuat secara berterusan itu adalah seolah-olah menjadi suatu 'slavery' buat diri Tuhan sendiri. Dan, hari ke-tujuh disebut "rest" buat Tuhan. Bahasa "rest" bukanlah bermaksud Tuhan itu berehat seperti manusia yang berehat kerana hakikatnya Tuhan tidaklah memerlukan rehat seperti tubuh daging manusia! Bahasa "rest" itu sendiri mempunyai arti rohaniah yang disebut 'the Spirit of Prophecy.' Israel yang dihambakan di Mesir selama 400 tahun juga dikatakan telah mendapat "rest" apabila mereka menawan lalu tinggal di Tanah yang dijanjikan. Tuhan juga adalah seolah-olah diperhambakan oleh agendaNya sendiri dalam mencipta Ciptaan secara berkesinambungan. Pada hari ke-tujuh, Ia telah dikatakan sebagai telah mendapat "rest." Penebusan umat Manusia telah disempurnakan dalam kematian Domba Tuhan (Yeshua) di atas Kayu Salib. Yeshua berkata dalam Yohanes 19: 30 "Sudah selesai." Kerana ia sudah selesai, maka Kristus dapat menganugerahkan "rest" kepada semua orang yang percaya, supaya mereka tidak menjadi restless wanderers.

    Dalam suatu 'slot' tafsiran yang berkaitan dengan 'pengudusan,' Tuhan tidak akan dapat menguduskan seseorang, sekiranya ia masih dibelenggu oleh penghambaan dosa! Hanya apabila seseorang percaya yang dihambakan oleh kuasa dosa itu dibebaskan, dan baharulah Tuhan dapat menguduskannya! Maka, itulah sebabnya juga, kenapa Tuhan tidak menguduskan hari-hari yang lain seperti Hari yang ke-tujuh! Hari ke-tujuh dalam turutan nubuat Penciptaan itu, juga menunjuk kepada Hari Paskah Tuhan di bumi: as above, so below ataupun "jadilah kehendak di bumi seperti Di Sorga."  Paskah Tuhan itu adalah "Korban" di pihak Tuhan Sendiri. Manusia diajar oleh Tuhan perihal ''Jalan' Altar, supaya manusia dapat mengerti bahawa Tuhanlah yang lebih dahulu 'berkorban' atau mengasihi!  Jadi, Dia tidak mengupacara 'korban' pada turutan nubuat hari pertama sehingga Hari ke-enam  dalam Kitab Kejadian 1 & 2, kerana manusia belum selesai dicipta! Tuhan hanya mengupacara ''Korban,' selepas manusia siap dicipta! Maka, pada Hari ke-tujuh, baharulah Tuhan mengupacara 'Korban' atau Altar Sorgawi! Ia menguduskan Hari ke-tujuh berarti, Tuhan mengupacara Altar Sorgawi pada Hari itu. Dalam lain perkataan, Redemption dan Salvation untuk  umat manusia telah diupacarakan hanya pada Hari yang ketujuh. Dalam bahasa  Roh nubuat ia dikatakan sebagai "Ia menguduskan hari Yang ke-tujuh"!  Andaikata manusia yang Ia cipta pada hari ke-enam itu jatuh ke dalam kuasa dosa, maka upacara redemption dan Salvation pada turutan nubuat yang ke tujuh itu akan menyelamatkan manusia yang jatuh itu kelak! Jadi, Tuhan buat upacara Altar Sorgawi pada hari ke-tujuh! Dan umat Tuhan mengingati karya Tuhan itu sebagai hari Sabbath! Justeru itu, kita mengatakan bahawasanya penyampaian Firman Allah adalah "in the Spirit of Prophecy."   

   Manusia yang Dia cipta pada nubuat hari yang ke-enam telah jatuh ke dalam kuasa dosa. Tetapi, oleh kerana pada hari yang ke-tujuh, Tuhan sudah "mengupacara" agenda "redemption" dan "Salvation," maka Berkat "redemption" dan berkat  "Salvation" itu telah mengalir dan menurunkan ajaran 'Jalan' Altar; itulah sebabnya Abel dan Cain mempersembahkan doa 'ritus' altar, kerana "nama" (Kasih) yang diupacarakan pada hari ke tujuh itu telah mengalir menganugerahkan 'Kasih Karunia.' Maka, 'nama' Bapa adalah "Kasih." Bila ia mengalir mengasihi keturunan Adam yang berdosa, maka mereka menjadi calon-calon penerima Kasih Karunia! Kelak, nabi Moshe menerima pemberitaan "Nama" Tuhan dalam Exodus 34: 5-7.
                                   
The Sevenfold Spirit of Messiah, but it is 'One' with the Father and the Holy Ghost. (Reference: Isaiah 11)


    Takut akan Tuhan adalah Suci kerana ia adalah Roh Messiah! Bila Karunia "takut akan Tuhan"  itu mengalir kepada seseorang, maka si penerima akan mula digauli karib oleh Tuhan seperti Raja Daud (Mazmur 25: 14). Takut akan Tuhan adalah Karunia yang beroperasi untuk menjadikan seseorang yang 'percaya' digauli karib oleh Roh Tujuh Lapis Tuhan. Justeru itu, 'takut akan Tuhan' adalah "permulaan Hikmat." "Permulaan Hikmat" ditanggapi kerana apabila seseorang percaya  mula melihat penglihatan--penglihatan dan Dream dreams, maka itulah tanda-tanda "...permulaan Hikmat.'

    Kebanyakan orang percaya (Kristen) mempunyai tahap pengertian dan tahap Pengetahuan' tertentu akan 'nama' Bapa dan 'nama' yang diberikan kepada Anak. Yeshua berkata; "Akulah Jalan...; ...Akulah Pintu..." Yeshua  adalah 'jalan' kerana ia menyempurnakan' ritus altar di bumi seperti di Sorga! Yeshua adalah Pintu roh kerana Dia adalah Pembaptis Api, supaya hadirat 'Raja Damai' akan menyertai orang-orang percaya: Emmanuel! Mengenali nama Bapa dan nama yang diberikan kepada Anak adalah Kehidupan Kekal. Namun, sangat sedikit sekali orang-orang percaya yang meminta "Kunci" untuk membuka Pintu hadiratNya. Kebanyakan berpuashati sebagai penerima pelayanan paderi atau pastor. Bukanlah kerana mereka takut untuk mencuba, tetapi mereka tidak tahu untuk ''meminta" dengan jitu dan benar.

    Yeshua pernah berkata: "23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. 24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu" (Yohanes 16: 23-24). Sukacita yang penuh bermaksud suatu sukacita yang 'terdalam' dan bukan sekadar raut wajah.  Sukacita yang mengalir dari karunia the joy in the fear of the Lord!

Bagaimanakah cara untuk meminta Karunia "Takut akan Tuhan"

    Permintaan yang pasti dijawab oleh Bapa diSorga adalah 'meminta' Harta Sion.' Meminta di dalam Nama Kristus berarti "menuruti" Firman Allah. Bapa di Sorga pasti tidak akan menganugerahkan "Kunci," jikalau seseorang percaya meminta dengan setakat mengakhiri doanya dengan rangkai-kata "...Saya minta di dalam nama Kristus." Yakobus bersaksi: "2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. 5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya. 6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. 8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya" (Yakobus 1: 2-8)

                                 
The 'Great Quest'...meminta 'Karunia' Takut akan Tuhan. "Takut akan Tuhan adalah Hikmat...Ayub 28: 28 a.


    Bila kita belajar dari kata-kata hikmat Raja Salomo, Amsal 2: 1-6 boleh dilihat sebagai ''menyingkapkan' perihal urusan 'meminta' Karunia "Takut akan Tuhan." Raja Salomo berkata:  Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku (Firman, iaitu Kristus) dan menyimpan perintahku (menuruti Kristus) di dalam hatimu, 2 sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian (roh Pengetahuan'), 3 ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian (roh pengertian), dan menujukan suaramu kepada kepandaian (roh Pengetahuan'), 4 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, 5 maka engkau akan memperoleh (roh) pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah (mengenali).6 Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian (Amsal 2: 1-6).

    Perkataan dalam kurungan pada petikan Amsal 2: 1-6, di atas adalah ditambahkan oleh penulis sebagai panduan 'melihat' bagaimana memperolehi "Kunci", iaitu Karunia yang disebut "takut akan Tuhan." Jikalau, kita tiada (roh) Pengetahuan' dan (roh) pengertian, maka paderi atau pastor masih dapat menyampaikan kesaksian tentang ('roh') hikmat Tuhan kerana mereka adalah mulut-mulutNya. Dalam ayat 6 Amsal 2 di tulis: "6 Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian." MulutNya merujuk kepada semua nabi-nabi Tuhan baik dalam zaman' Perjanjian Lama mahupun dalam Perjanjian Baru. Semua nabi-nabi Perjanjian Baru adalah mengenali 'nama' Bapa dan 'nama' yang diberikan kepada Anak. Mereka semua adalah penerima Karunia-Karunia, iaitu Karunia tunjang (Yesaya 11), dan juga Karunia-Karunia yang disebut oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus. Mereka semua diajar oleh Roh Tujuh Lapis perihal Karunia "Takut akan Tuhan" (lihat Job 28: 28; Proverbs 1: 7; Proverbs 9: 10; Isaiah 33: 6; Revelation 14: 7).

     Walaupun Yesaya 11 merujuk kepada identiti ataupun mengenai ''roh" Almasih, namun ia boleh juga merujuk kepada peribadi "Roh Kudus" kerana Anak, Bapa, dan Roh Kudus adalah 'Satu' Roh. Karunia-Karunia utama adalah Roh Tuhan sendiri, iaitu 'roh' Menorah: Roh Tujuh Lapis. 1 Korintus 12 yang dijelaskan oleh Rasul Paulus adalah Karunia-Karunia 'lanjutan' ('subsequent),  iaitu macam-macam rupa Karunia yang dianugerahkan kepada orang-orang percaya. Namun Karunia-Karunia lanjutan itu adalah mengalir daripada ketujuh-tujuh Karunia Tunjang, iaitu Roh Tuhan sendiri yang diwakili oleh 'nama' Roh Kebenaran atau Roh Pentakosta. Takut akan Tuhan adalah salah satu' dari Karunia Tunjang itu dan itulah yang kerap-kali disaksikan oleh nabi-nabi zaman' Patriarch mahupun zaman' ibadah di Tanah Suci kerana ia adalah "Kunci" utama yang menjadikan seseorang digauli karib oleh Tuhan (Roh Kudus)----Mazmur 25: 14. Dalam Bahasa lain, Karunia-Karunia dalam 1Korintus 12 adalah mengalir daripada karuniaKarunia- tunjang, iaitu Yesaya 11. Roh Yesus, Roh Kudus dan Roh Bapa adalah ''Satu." Yesaya 11 adalah Roh Yeshua, maka itulah juga arti Roh Menorah dan itulah juga operasi asas Roh Kudus.

"6 Masa keamanan akan tiba bagimu; kekayaan yang menyelamatkan ialah hikmat dan pengetahuan; takut akan Tuhan, itulah harta benda Sion" (Yesaya 33: 6).

    Mendapat kekayaan Harta Sion adalah sama artinya mendapat "Kunci" Roh Tujuh Lapis Karunia. Harta Sion hanya dapat diterima apabila seseorang percaya diberikan Karunia-Karunia. Karunia "takut akan Tuhan" adalah  salah satu dari Roh Tujuh Lapis Tuhan (Yesaya 11). "Takut akan Tuhan" adalah harta Sion atau "Kunci" yang membimbing seseorang percaya menjadi 'ranting sebenar' kepada 'Pohon Sebenar.' Karunia tersebut tidak ada kaitan langsung dengan reaksi emosi. Ia bukan merujuk kepada 'perasaan' ketakutan atau 'terketar-ketar.'

     Kesaksian Patriarch Ayub dicatat dalam Ayub 28: 28: "... tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan itulah hikmat..." Bagi mereka yang mengenali nama Bapa dan 'nama'' yang diberikan kepada Anak, dosa bukanlah Masalah. Semua dosa selesai di dalam nama Bapa dan juga di dalam nama Anak dan nama' Roh Kudus. Semua orang percaya mengecapi kebebasan yang dianugerahkan oleh Kasih Karunia. Semua dosa dapat diampuni oleh nama' Tuhan (all sins are forgiveable by the ''name" of God). Dan tidak ada jumlah dosa manusia di bawah kolong langit ini yang dapat mengubah 'nama'  Tuhan. Kau tambahi dosa-dosa atau kau berusaha mengurangkan dosa, namun nama' Tuhan tidak akan berubah (lihat 'nama' Tuhan dalam Exodus 34: 5-7). Nama' Tuhan memberi kebebasan. Namun bebanan kebebasan, kita yang menanggungnya, kerana akibat-akibat dosa akan menerpa kehidupan kita. Semua dosa dapat diampuni oleh 'nama' Tuhan, namun akibat-akibat dosa meskipun sudah diampuni akan kita tanggung!

     Raja Daud adalah penerima "Kasih Karunia" Dan ia mengenali 'nama' Tuhan, sama seperti kebanyakan nabi-nabi yang lain. Ia bernyanyi dalam 'mode' doa dalam Mazmur 25: 11 : Oleh kerana namaMu, ya Tuhan ampunilah kesalahan ku."

He will be the sure foundation for your times, a rich store of salvation and wisdom and knowledge; the fear of the Lord is the KEY to this treasure (Isaiah 33: 6, NIV).

         Bila Kristus adalah Jalan Dan Pintu, maka Kunci kepada hadirat Pintu itu adalah apa? Kunci itu sebenarnya dipegang oleh Roh Tuhan sendiri. Tetapi, andaikata kita dikaruniakan "Kunci" itu, maka itu bermakna bahawa kita akan diajar oleh Roh Kudus untuk meminta dengan benàr dan jitu perihal operasi Kunci yang 'melekat' senantiasa pada Roh Tuhan sendiri. Kita akan tahu bahawa kita adalah 'penerima' Kasih Karunia, kerana kita mengenali 'nama' Bapa, 'nama' Anak, dan 'nama' Roh Kudus. Penerima Kasih Karunia berarti bahawa orang-orang percaya diperbolehkan untuk meminta Karunia-Karunia. Akan tetapi, Karunia itu datang dan pergi. Maksudnya bahawa kehendak aliran 'Karunia' itu adalah menurut Kehendak Roh Tuhan, dan bukannya menurut kehendak diri kita sendiri.

"Dan barangsiapa yang berseru kepada 'nama' Tuhan akan diselamatkan" (Kisah Para Rasul 2: 21).

Orang-orang percaya yang dapat menyeru 'nama' Tuhan dalam ibadah Roh (Bapa Kami) adalah mereka yang telah dianugerahkan Jalan, Pintu dan Kunci. Apa akan terjadi kepada mereka yang dianugerahkan 'Karunia'?  Daud bernyanyi: "The secret of the Lord is for those who fear Him, and He will make them know His covenant" (Psalm 25: 14, NASB).

11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. 12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. 13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti (Matius 13: 11-13).
____________________

Rahasia tentang "Langit baru dan Bumi Baru"?


2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu (Kejadian 2: 2-3).

1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. 2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. 3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka (Wahyu 21: 1-3).


    Penciptaan siap dalam enam turutan nubuat atau disebut enam hari. Pada Hari yang ke-tujuh Tuhan memberkati dan menguduskan Hari itu. Kenapa 'memberkati' ? "Memberkati" artinya bahawa Tuhan telah  mengaktifkan namaNya, supaya manusia yang dicipta pada nubuat ke-6 terjamin mempunyai anugerah berkat 'penebusan' dan 'Keselamatan.' Anugerah 'Keselamatan' oleh Sang Pencipta adalah pekerjaan yang kudus. Hari ke-tujuh tidak sama dengan hari-hari yang lain ('satu' hingga enam) kerana Hari pertama hingga Hari ke-enam adalah agenda nubuat Penciptaan 'Langit dan bumi' baik 'alam roh,' mahupun 'alam harafiah' (langit dan bumi yang kelihatan oleh mata kasar). 'Nama' Tuhan YHVH yang diberitakan oleh diriNya sendiri dalam Kitab Keluaran 34: 5-7, sebenarnya, telah lama diaktifkan, iaitu pada Hari yang ke-tujuh dalam nubuat Penciptaan! Nama itu memang sudah wujud sebelumpun Tuhan cipta apa-apa, akan tetapi Tuhan tidak aktifkan namaNya (Keluaran 34: 5-7). Tuhan hanya aktifkan namaNya (Exodus 34: 5-7) pada turutan Hari ke tujuh. Jika tiada "Berkat" pada hari ke-tujuh maka Adam  dan Hawa sudah tentu tidak ada pengampunan (ditutupi) oleh nama Tuhan, dan sudah tentu Abel dan Cain tidak akan ada 'ibadah altar' dalam Kejadian 4. Mengaktifkan namanya dalam bahasa kitab adalah berbunyi: "...ia memberkati dan menguduskan."

    Tuhan memberkati hari yang ke-tujuh artinya Tuhan 'mengupacara' (se-arti macam mengaktifkan namaNya, supaya ''mengalir") namaNya, supaya jika manusia yang dicipta pada nubuat hari ke-enam jatuh ke dalam kuasa dosa, maka namaNya yang telah diupacara pada Hari ke-tujuh akan bersedia untuk menganugerahkan love, mercy dan forgiveness! Sebab itulah Tuhan masih meneruskan agenda Penciptaan, meskipun Dia mengetahui manusia itu akan jatuh, kerana pada Hari ke-tujuh Ia telah 'mengaktifkan' anugerah Keselamatan, iaitu namaNya yang Ia beritakan dalam Keluaran 34: 5-7. Maka, perkataan 'memberkati' artinya mengaktifkan namaNya. Jikalau Tuhan tidak memberkati turutan nubuat hari yang ke-tujuh, maka alam semesta yang Ia cipta akan terbiar tanpa 'redemption" dan manusia yang Ia cipta juga akan tidak akan ada ''keselamatan' (Salvation).

    Berkat hari ketujuh  itu adalah perlu supaya Ciptaan mempunyai redemption dan Salvation! Ia telah menguduskan Hari itu berarti Ia telah  membuat agenda dalam namaNya berhubung dengan redemption dan Salvation! Ia dilaksanakan menurut 'Upacara'  Ordo Melkisedek, baik di Sorga mahupun di bumi kelak! Selagi 'Langit dan bumi' itu belum bertukar kepada 'langit baru' dan 'bumi baru,' maka selagi itulah Keluaran 34: 5-7 tidak akan berubah. 'Nama' Tuhan dalam pemberitaanNya dalam Keluaran 34: 5-7, hanya akan berubah, hanya apabila "Langit Baru dan Bumi baru" itu muncul dalam nubuat Wahyu 21: 1. "Langit Baru dan Bumi Baru" artinya Tuhan akan mengaktifkan 'nama' Tuhan yang benar-benar Baru! 'Nama' (Kel.34:5-7) yang telah diaktifkan dalam 'Upacara' Melkisedek dalam Kejadian 2: 2-3 akan menyiapkan agendanya. Maka, Tuhan akan meneruskan kerjaNya dengan pengaktifan 'Nama' Baru Tuhan yang diungkapkan dalam frasa nubuat "Langit Baru atau Bumi Baru." Nama YHVH bukanlah dibatalkan, tetapi ia cuma berhenti mengalir (as if being switched off) di Tabernakel, kerana misiNya telah disambung untuk digenapi oleh 'Nama' Anak Tuhan Yang Mahatinggi, iaitu Yeshua Kristus Almasih. Demikianlah juga 'Nama' Tuhan dalam 'langit dan bumi' yang pertamà, ia tidak akan dibatalkan, cuma ia akan berhenti mengalir, kerana Tuhan akan 'alirkan' 'nama' ('mission') baru Kristus dalam Why. 21: 1-3 ! Yeshua berkata "...tetapi kamu diberikan 'Karunia'' untuk mengetahui rahasia Sorga!



Ahad, 15 April 2018

TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, 7 yang meneguhkan kasih setia-Nya...mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa;..." (Keluaran 34: 5-7).



''Nama" Tuhan....

5 Turunlah TUHAN dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan 'nama' TUHAN. 6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, 7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." (Keluaran 34: 5-7).
__________________


    Kita masih dapat meneruskan hidup di dunia ini, kerana turutan nubuat pada hari yang ke-tujuh dalam Penciptaan, Tuhan telah memberkati hari tersebut! Apakah maksud sebenar ungkapan yang mengatakan bahawa 'Tuhan telah memberkati hari yang ke-tujuh' dalam Penciptaan? Maksud Tuhan ialah bahawa-sanya semua Ciptaan, iaitu termasuk manusia pertama, Adam, memerlukan kuasa Pemuliharaan, Kesembuhan dan juga 'jaminan' Keselamatan (salvation) dari Tuhan Pencipta Yang Maha-tinggi. Andaikata Alam Ciptaan samada 'alam roh' atau alam harafiah (kelihatan oleh mata kasar) termasuk manusia itu 'rosak' kerana perbuatan seterunya iaitu Lucifer dan juga akibat kuasa 'dosa,' maka Tuhan telahpun menentukan bahawa anugerah 'nama' Tuhan, atau 'karya' Berkat kesembuhan, pemuliharaan dan 'karya' keselamatan akan mengalir kepada manusia, dan juga ke atas semua karya Creation. Bila Tuhan memberkati, Ia memakai 'nama' Nya sebagai sumber berkat. Jadi, Ia memberkati hari ketujuh, berarti Ia mengupacarakan 'nama' Nya.

    Finishing touch bagi sebuah rumah yang telah siap dibina adalah upacara 'pemberkatan,'  supaya mungkin 'jaminan' keselamatan rohani kepada penghuni akan dianugerahkan oleh Tuhan. Maka, Berkat Roh Tuhan pada turutan nubuat hari yang 'ketujuh' adalah merujuk kepada 'activation' 'nama' Tuhan untuk agenda Keselamatan kepada manusia, dan juga bagi agenda pemuliharaan semua mahluk-mahluk yang menghuni bumi. 'Jaminan' itu kalau dijelaskan menurut bahasa peribadi 'penulis' ialah 'activation' 'nama' Tuhan untuk agenda pemuliharaan, dan keselamatan! 'Nama' itu sudah ada dari semula cuma, pada hari ketujuh, Tuhan telah 'switched on' kuasa 'nama' Tuhan yang bertanggungjawab untuk menganugerahkan  keselamatan kepada manusia yang Ia telah ketahui dari semula, bahawa manusia itu akan jatuh ke dalam 'sengat maut,' iaitu dosa! 'Karya Keselamatan' itu memang sudah ada bersama-sama dalam Roh Tuhan dari semula, iaitu sebelumpun semua realiti keberadaan alam semesta telah siap diujudkan. Namun, kuasa Salvation itu hanya 'diupacarakan' ('switched on') pada hari ke-tujuh. Dalam catatan kitab ia bebrunyi: "Tuhan memberkati hari yang ketujuh..." "Nama" Tuhan seperti pemberitaan dalam kitab suci Keluaran 34: 5-7 sebenarnya, sudah ada 'dalam' Roh Tuhan sejak dari semula, tetapi 'sifat-sifat' Ilahi seperti pemberitaan dalam catatan kitab Keluaran 34: 5-7 hanya ''diaktifkan' ('switched on'), iaitu pada hari Tuhan melaksanakan 'upacara' Berkat pada hari ketujuh dalam Penciptaan. Ia juga menjelaskan kenapa darah dipercik tujuh kali (7x) ke atas 'the seat of mercy' pada Tabut Perjanjian. Berkat 'pengampunan' Tuhan akan mengalir kepada umat Israel, hanya apabila percikan 7 kali itu selesai diupacarakan oleh Imam Besar keturunan Harun. Jadi, itu sebenarnya suatu 'ketetapan' roh nubuat! Roh Tuhan berfirman bahawa "Aku memberitahu pengakhiran dari permulaan..."(Yesaya 46: 10). Berkat 'pengampunan' Tuhan melalui upacara Tabernakel sebenarnya sudah ditetapkan oleh Tuhan dalam agenda nubuat hari ketujuh dalam Penciptaan. Tuhan telah 'memberkati' hari yang ketujuh dan menguduskannya! Ia memberkati dengan mengupacarakan 'nama'Nya. Oleh kerana namaNya kudus, maka hari itu dikuduskan. Di Tanah Suci,'berkat' Tuhan tidak akan mengalir kepada Israel, jika percikan darah sebanyak 7 kali (7x) itu tidak dituruti oleh pengupacara 'altar.' Demikianlah juga 'nama' Yeshua Kristus sebagai Domba Tuhan'. Nama "Domba Tuhan'" sudah ada dalam Roh Tuhan' sendiri dari Alpha, namun kuasa 'domba Tuhan' hanya diaktifkan sepenuhnya, apabila Yeshua berkata, "Sudah Selesai" dalam Yohanes 19: 30. Apa sebenarnya yang "Sudah Selesai"?  Frasa "sudah selesai" merujuk kepada Kristus yang telah mengupacara altar di bumi, dan 'domba Tuhan' adalah dirinya sendiri; dan upacara itu "sudah selesai." Hanya 'berkat' sahaja yang perlu dinantikan oleh orang-orang percaya. Roh Taurat menjelaskan bahawa bahawa dosa-dosa manusia harus diselesaikan dengan "menuruti sepenuhnya firman" ritus altar yang menuntut 'korban penebus dosa.' Korban perlu dipersembahkan oleh pengupacara yang diangkat dan dikenan oleh Tuhan untuk mengenapi firman Tuhan. Bila 'Sin Offering' adalah Domba Tuhan dari Sorga, dan Pengupacara adalah Imam Agung Sorgawi menurut Ordo Melkisedek yang mengupacara altar di bumi, maka sudah tentu "Jalan" pengampunan dosa-dosa manusia yang sempurna sudah digenapi, ataupun dengan bahasa ringkas ia diucapkan oleh Yeshua sebagai "Sudah Selesai." 'Altar' yang sempurna di bumi mestilah mempersembahkan Sin offering dari Sorga, dan PengupacaraNya juga haruslah dari Ordo Agung Melkisedek. Hanya apabila pengupacara dan sin offeringnya adalah dari Allah Bapa, maka 'jalan' untuk menyelesaikan dosa-dosa dapat disempurnakan! Perkataan huruf kecil 'jalan' telah menjadi perkataan huruf besar 'Jalan.' 'Altar' menurut pengupacaraan Perjanjian Lama telah disempurnakan mengikut 'Altar' yang diupacarakan oleh Imam Agung menurut Ordo Melkisedek, iaitu Kristus.

    Pengupacaraan 'nama' Tuhan sebagai JuruPenebus dan Juruselamat (Redeemer and Savior) itu merujuk kepada upacara Berkat pada turutan nubuat  pada hari yang ketujuh! Tuhan memberkati hari yang ketujuh adalah juga merujuk kepada upacara yang diupacarakan menurut Ordo Melkisedek. Maksudnya, gelaran ilahi sebagai "Imam Agung Sorgawi menurut Ordo Melkisedek" adalah 'ketentuan' ilahi yang bertanggungjawab dalam urusan Penyelamatan umat manusia. Justeru itu, 'upacara' Sabbath itu menjawab soalan, kenapa tiada hari yang ke-lapan, ke-sembilan dan hari seterusnya. Ibadah Sabbath adalah "tanda" bahawa kita mengiktiraf Tuhan sebagai Pencipta, Jurus Penebus dan juga sebagai Juruselamat.

13 “Say to the Israelites, ‘You must observe my Sabbaths. This will be a sign between me and you for the generations to come, so you may know that I am the Lord, who makes you holy." ...17 It will be a sign between me and the Israelites forever, for in six days the Lord made the heavens and the earth, and on the seventh day he rested and was refreshed.” (Exodus 31:13, 17)

    Hari Sabbath adalah 'Ibadah' yang dirayakan dan juga berfungsi sebagai 'Tanda,' bahawasanya 'nama' Tuhan dan juga 'Dia' yang datang dalam 'nama' Tuhan adalah Pencipta dan Juruselamat (Juru Penebus bagi umat manusia. Sebab itu 'nama' Tuhan  akan senantiasa setia kembali semula kepada hari pertama dan hari seterusnya, demi pemuliharaan segala yang Ia telah cipta; ia menjadi suatu pusingan berulang dalam tempoh tujuh hari. Hukum keempat dalam Kesepuluh Hukum menerangkan: "Keep the Sabbath." Ia bermaksud bahawa umat Israel dititahkan untuk memegang 'tanda.' Memegang tanda mengungkapkan suatu iman yang pengiktirafan Tuhan sebagai Pencipta dan Juruselamat." Berkat pada hari ketujuh juga menjelaskan kenapa "nama" baru Tuhan harus mengalir kepada alam roh yang disebut "langit dan bumi." Maka, "langit baru dan bumi baru" dalam kitab Wahyu mengungkapkan 'nama' Tuhan yang baru! "Langit dan bumi," iaitu realiti alam roh adalah ciptaan yang lebih dahulu dicipta sebelumpun alam semesta yang kelihatan (harafiah) diwujudkan. Justeru itu, melihat penglihatan roh, iaitu alam realiti roh 'langit' adalah melihat pemberitaan 'nama' (handiwork) Tuhan (lihat Psalm 19: 1-2).

    Berkat Pemuliharaan, Kesembuhan, dan juga Keselamatan adalah ditujukan kepada semua Ciptaan yang telah siap dicipta sejak nubuat hari pertama sehinggalah kepada hari yang keenam. Maka, hari Sabbath harus menjadi titik kembali dalam pusingan kepada 'turutan' asal, iaitu hari pertama hingga hari enam dan hari tujuh, kemudian ia kembali semula kepada hari pertama. Ia menjadi suatu aliran 'roh' dalam pusingan kerana pemuliharaan Kesembuhan dan Keselamatan yang sudah diaktifkan/'switched on' ('upacara') oleh Ordo Melkisedek akan kembali semula kepada segala ciptaan yang ada, supaya benarlah firman Tuhan, bahawa 'nama' Tuhan itu adalah Sumber Kehidupan bagi umat manusia. 

    Nabi Moshe telah bersaksi seperti dalam catatan Kitab suci dalam kitab Keluaran 34  dan ia berbunyi:  5 Turunlah TUHAN dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan 'nama' TUHAN. 6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, 7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." (Keluaran 34: 5-7). 
  
    'Nama' Tuhan itu ialah "Kasih." Ia juga mengungkapkan bahawa sifat Roh Bapa segala roh adalah "Kasih."  Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus bersaksi bahwa "kasih" itu: 4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. 7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. 8Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

    Takrifan Paulus tentang "kasih" sebenarnya adalah firman yang tersingkap dari "nama" Tuhan yang disaksikan oleh Nabi Moshe dalam Keluaran 34: 5-7. Tiada seorangpun yang pernah melihat tentang sifat-sifat Roh Tuhan yang "pengasih" itu, justeru itulah Tuhan telah menentukan dari semula bahawa sifat-sifat Ilahi yang Mahakasih itu akan diungkapkan melalui pengajaran firman 'ritus' altar. Hakikatnya, ...tiada manusia yang telah melihat dan memahami sepenuhnya perihal bagaimanakah "kasih" Tuhan itu sebenarnya, kecuali Anak Manusia, iaitu Kristus. Pengajaran 'ritus altar' yang mula diajarkan oleh Tuhan sejak zaman Habel itu adalah 'jalan' menuruti Firman dalam menyelesaikan dosa-dosa dan ia diupacarakan sebagai 'ritus' altar. Upacara 'ritus' dapat difahami oleh intelek manusia, dan dapat pula diingati oleh kapasiti memori manusia. Altar mengungkapkan 'nama' Tuhan; melihat altar akan membantu fikiran manusia untuk menanggapi realiti 'nama' Tuhan. Justeru itu, ajaran altar telah diturunkan menurut ketentuan Ordo Melkisedek: 'jalan altar' adalah ajaran Imam Agung Sorgawi menurut Ordo Melkisedek! Kelak, Yesaya telah melihat penglihatan 'Altar' di Sorga. Altar yang dilihat oleh Yesaya itu sebenarnya mengungkapkan kehendak-kehendak ''nama" Tuhan. Dengan kata lain, Yesaya telah melihat dan kemudiannya menerima "Kasih Karunia." "Nama" Tuhan ialah Love, Merciful, dan Forgiving. (Lihat Yesaya 6). Menuruti upacara altar artinya, bahawa percaya kepada 'nama' atau 'sifat-sifat' Tuhan. Yeshua datang untuk menyempurnakan kehendak 'nama' Tuhan supaya terjadi di bumi. Justeru itu, Altar di Sorga harus disempurnakan di bumi atau  ia di upacarakan di bumi seperti di Sorga, supaya bangsa-bangsa dapat melihat 'nama' Bapa. Kehendak-kehendak 'nama' Bapa di bumi terjadi seperti di Sorga! Apabila ia digenapi di bumi, maka Nama Tuhan akan dapat dilihat oleh penduduk di bumi, sebagaimana ia dilihat oleh penduduk di Sorga. Justeru itu, 'Domba Tuhan' adalah 'kehendak' nama Bapa yang akan terjadi di bumi, supaya manusia berdosa akan percaya kepada nama Bapa, iaitu nama yang diberikan kepada Anak. 

    Kasih Ilahi itu adalah suatu "korban"! Bukankah mengampuni itu bermaksud kita mengorbankan hasrat untuk "membalas dendam? Dan, bukankah "menebus" itu artinya menyelamatkan, dan bersifat panjang sabar? Ia telah mengorbankan Juruselamat. Melalui ''korban" Almasihlah 'sifat-sifat' Bapa itu dikenali oleh manusia di bumi. Sifat dan karya Tuhan dalam 'menebus' atau 'mengampuni' menganugerahkan kuasa 'kehidupan.' Balas dendam jelas mengakibatkan dan membawa kematian. Tuhan tidaklah bersifat dendam, walaupun dalam masa-masa Penghakiman, Tuhan akan menegakkan keadilan dan Penghukuman. Namun, hukuman itu datang kerana manusia keturunan Adam yang tidak percaya kepada "nama" Tuhan. Ketidakpercayaan kepada 'nama' Tuhan tidak akan memberikan anugerah pengampunan.

    Untuk memudahkan penanggapan oleh kapasiti intelek akan arti 'Kasih' Ilahi, maka Tuhan telan menentukan dari semula menurut ketentuan 'Ordo' Melkisedek bahawa 'nama' Tuhan itu akan diungkapkan melalui 'ajaran Altar.' Altar itu mengungkapkan kehendak 'sifat-sifat' Ilahi. Altar Yeshua atau Paskah Yeshua adalah  karya  dari "nama" Bapa, iaitu "Kasih." Nama dan 'sifat-sifat' Ilahi sebenarnya tidaklah dapat dipisahkan dan ia sebati dalam Roh Ilahi. Sifat-sifat Tuhan tidaklah dapat dipisahkan dari karya atau 'nama' Tuhan.

    Pengaliran 'sifat-sifat' Tuhan tidaklah dapat dilihat oleh mata kasar. Namun, mata kasar dapat menanggapi pengupacaraan firman 'ritus' altar. Justeru itu, kita memang tidak dapat melihat "Kasih" Bapa segala roh, kerana pusat kesedaran kita senantiasa dominan pada sistem lima deria. Pusat kesedaran kita senantiasa terpaut pada aktiviti kapasiti intelek dan juga pada aktiviti sistem saraf.

    Seawal keujudan peradaban manusia di zaman Adam di bumi, Tuhan sudah menurunkan ajaran perihal menyelesaikan dosa-dosa, iaitu jalan altar (lihat Kisah altar Abel dalam Kejadian 4). Manusia tiada sumber untuk menanggalkan catatan/rakaman dosa-dosa pada rohnya sendiri. Bila manusia diajar perihal pengupacaraan altar sebagai jalan penyelesaian dosa-dosa, maka ia akan ingat "nama" Tuhan. Bahawa Tuhanlah yang mentahirkan roh manusia itu! Tanpa pengajaran firman 'ritus' altar, maka manusia akan lupa tentang "nama" Tuhan! Pengampunan sebenarnya mengalir dari "nama" Tuhan. 'Nama' Tuhan itu tidak dapat dilihat, namun ajaran altar' itu dapat ditanggapi oleh kapasiti intelek!

    'Nama' Tuhan adalah asal-usul karya Tuhan. Semua karyanya mengalir dari sifat-sifat Ilahi! 'NamaNya' mengungkapkan sifat-sifat abadi Ilahi. Ajaran Altar yang diungkapkan secara terperinci dalam pengupacaraan ritus mengikut hukum Taurat, sebenarnya, mengungkapkan "nama" Bapa, sebagaimana pemberitaan Tuhan sendiri dalam kitab Keluaran yang berbunyi : "5 Turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama Tuhan. 6 Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru: "Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, 7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." (Keluaran 34: 5-7).

    Bila 'nama' Tuhan, iaitu "Kasih" itu berkarya ke atas keturunan Adam, maka orang berdosa yang menerima karya 'Kasih' dipanggil penerima-penerima anugerah 'Kasih Karunia.' Semua patriarch dan nabi-nabi adalah 'penerima' Kasih Karunia Tuhan. Kekuatan 'jalan' altar sebagai jalan menyelesaikan dosa-dosa adalah tertakluk kepada 'pengupacaranya.' Umat Israel sebagai pewaris Tanah Suci yang dijanjikan Tuhan dengan "sumpahan'  adalah tertakluk kepada 'kerajaan imam-imam,' (the kingdom of priests ~the Levites) di dalam urusan menyelesaikan dosa-dosa. Penebusan negara ('national redemption' ~ the day of atonement [Leviticus 16]) pada hari penebusan adalah bergantung penuh kepada 'pengupacaraan' Imam Besar keturunan Imam Ordo Harun. Jika, imam-imam gagal, maka seluruh umat Israel sebagai satu bangsa yang dipilih Tuhan tidak akan dapat menyelesaikan dosa-dosa mereka. Nabi-nabi tidak menghadapi masalah dalam menyelesaikan dosa-dosa peribadi tanpa khidmat pelayanan keturunan imam Harun, kerana mereka dianugerahkan mata untuk melihat 'nama' Tuhan. Dan, 'nama' Tuhan itu mengajarkan mereka perihal 'Jalan,' Pintu dan 'Kunci' dalam melaksanakan ibadah rohani mereka!  'Jalan' menyelesaikan dosa-dosa hendaklah "menuruti Firman" sepenuhnya. "Firman yang dituruti" untuk menyelesaikan dosa-dosa adalah firman ritus altar. Menuruti Firman ritus adalah 'jalan' untuk dapat menyeru "nama" Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, urusan menyeru "nama" Tuhan adalah seringkasnya dimungkinkan oleh anugerah kasih Karunia. ''Pintu" adalah hadiratNya melalui urapan Roh Kudus, manakala 'Kunci' adalah anugerah Karunia-Karunia. Salah satu Karunia utama yang beroperasi untuk menjadikan seseorang percaya dapat mengenali "nama" Tuhan adalah disebut Karunia "the fear of the Lord" (lihat Job 28:28; Amsal 1:7; Amsal 9: 10 dan Yesaya 33: 6). 

    Yeshua berkata: "Akulah Jalan; ...dan pengakuan Yeshua digenapi dengan mengupacarakan Altar di bumi (Paskah). Yeshua berkata bahawa upacara itu "Sudah Selesai" (Yoh.19: 30). "Sudah Selesai" artinya Yeshua sudah menyempurnakan semua Taurat, semua nubuat dan semua lirik-lirik Mazmur perihal penyelesaian dosa-dosa! Roh Taurat mengajarkan kepada kita bahawa dosa-dosa harus diselesaikan melalui jalan altar. Altar menuntut 'sin offering' untuk urusan upacara. Altar mengungkapkan "nama" Tuhan! Nubuat-nubuat di dalam Perjanjian Lama bersaksi bahawa Yeshua adalah Domba Tuhan untuk upacara altar di bumi, malah Mazmur juga bernubuat bahawa Yeshua, Anak Tuhan yang Mahatinggi, yang akan mengupacara altar di bumi itu, iaitu dalam kematianNya. Namun, Ia diupacarakan bukan menurut apa-apa ordo imamat di bumi, melainkan menurut Ordo Imam Agung Melkisedek! Justeru itu, pengupacaraanNya sangatlah sempurna (tidak bercacat celah), malah kesempurnaan Altar itu tidaklah perlu diupacarakan balik-balik, melainkan memadailah ia diupacara hanya 'satu kali' sahaja. 'Domba Tuhan' adalah 'nama' yang ditakdirkan oleh Tuhan kepada Yeshua untuk misi menghapuskan dosa-dosa dunia. Ia sudah ditentukan sejak dari semula, namun kuasa Domba Tuhan hanya sempurna 'activated' sepenuhnya, sejurus Anak Manusia, iaitu, Yeshua yang disalibkan, berkata "Sudah Selesai." 50 hari kemudian, Berkat Pentakosta mencurah-curah turun ke bumi.

    Kekuatan dan kesempurnaan Berkat "altar" (doa) adalah bergantung kepada 'siapa yang mengupacarakan' jalan altar itu. Yeshua adalah korban 'sin offering' dan korban 'azazel." Korban dosa (doa menyelesaikan dosa-dosa) itu sempurna, kerana pengupacaraNya adalah Anak Tuhan yang Mahatinggi. Imam-imam dalam Perjanjian Lama kerap-kali gagal menyempurnakan firman ritus altar, malah Tuhan telah mengutus nabi-nabi untuk menegur dan memperbetulkan kepincangan-kepincangan yang dipraktikan oleh imamat, seperti mesej Tuhan yang disampaikan oleh Kitab Maleakhi. 

   Justeru itu, kematian Yeshua sebagai korban 'offering' adalah jaminan "nama" Tuhan, iaitu kasih, mengasihani, dan mengampuni. Kasih Bapa sukarlah dilihat kerana kesedaran 'dominan' manusia adalah senantiasa terpaut pada kapasiti intelek dan sistem saraf. Namun, altar "Domba Tuhan" dapat dilihat di bumi. Anugerah 'altar' Domba Tuhan yang "Sudah Selesai" diupacarakan itu adalah anugerah 'Kasih' atau seringkasnya disebut "Kasih Karunia!" Percaya kepada Yeshua berarti percaya kepada "nama" Allah Bapa yang pernah diberitakan dalam catatan kitab suci Keluaran 34: 5-7. Orang-orang percaya yang percaya kepada "nama" Allah Bapa dan "nama" Anak adalah orang-orang yang dianugerahkan "Kasih Karunia." Yeshua adalah 'Kasih Karunia' dari Allah Bapa untuk zaman Perdamaian. Zaman gereja adalah zaman Perdamaian, atau zaman penganugerah 'Kasih Karunia' kepada sesiapa sahaja yang tertulis 'nama' nya dalam Buku kehidupan, sebagaimana yang dinubuatkan oleh Nabi Yoel. Nubuat Yoel dipetik semula oleh Santo Petrus dalam Kisah Para Rasul 2: 1-21 ketika 'Roh Kudus' turun ke atas para pengikut 'Jalan.'

    Menyeru 'nama' Yeshua adalah suatu 'anugerah' yang membolehkan seseorang percaya dapat menyelesaikan dosa-dosa. Nama Allah Bapa adalah immutable names of God.' 'Nama' YHVH dan Yeshua adalah the Covenanted name of GodCovenanted names of God adalah berasal dari immutable name of God. Akan tetapi, ia (the Covenanted names of God) tertakluk kepada 'pagi' dan 'petang' dalam urusan Ilahi 'menabur dan menuai.' Oleh kerana berkat nama Bapa, iaitu nama yang diberikan kepada Anak,...maka saya telah melihat mukzijat yang terhebat; sengat maut, iaitu dosa telah ditelan oleh kuasa Kristus. 54...“Death is swallowed up in victory. 55 O death, where is your victory? O death, where is your sting?” 56 The sting of death is sin, and the power of sin is the law; 57 but thanks be to God, who gives us the victory through our Lord Jesus Christ (1 Corinthians 15: 54-57). Semua dosa dapat di ampuni oleh 'nama' Bapa, iaitu 'nama' yang diberikan kepada Anak.   You must conquer your own 'unbelief'!

Selasa, 10 April 2018

The basic understanding of the prophetic phrase "heavens and earth."






The beginning of the phrase "heavens and earth"

1 In the beginning God created the heavens and the earth (Genesis 1: 1, NASB)


The referred verses in 'unfolding' the phrase "heavens and earth."

9 “Remember the former things long past,
For I am God, and there is no other;
I am God, and there is no one like Me,
10 Declaring the END  from  the BEGINNING,
And from ancient times things which have not been done,
Saying, ‘My purpose will be established,
And I will accomplish all My good pleasure’ (Isaiah 46: 10, NASB).


The 'ending' of "heavens and earth"


Then I saw  a new heaven and a new earth; for the first heaven and the first earth passed away, and there is no longer any sea (Rev. 21: 1, NASB)
_____________________




Notes:

     God is the ultimate Creator of all natural existences; the intangible and tangible realities. However, the phrase "heavens and earth" is referring to the 'spirits' realms.' It does not refer to the literal tangible ''heavens and earth." The flow of the Spirit of Prophecy is consistently flowing into the spirits' realms called "heavens and earth," before manifesting on the tangible planes of existences. Thus, the "heavenly realms" function as to declare God's glory, while the "sky" proclaims His Divine 'name' ('handiwork') [Psalm 19: 1-2; Psalm 50: 3-4]. The 'heavens' refer to the spiritual realities of those Seven layers of heaven, while the ''sky" points to the spirit's realms where we could see spiritual 'vision's of stars, moon, sun and of all the 'things' up in the sky such as rains, clouds, storms, thunders, lightnings, snowstorms, hailstorms, whirlwinds and etc..etc. Those spiritual phenomenons would be 'the language of the Divine Spirit' in imparting spiritual messages unto His servants the prophets.

     David sang in Psalm 119: 130 : "The unfolding of Your words gives light; It gives understanding to the simple." The Messiah, the Son of the Most High, said: "...my words are spirit and life" (John 6: 63). All the words of God are ''spirit." Therefore, God's words in the book of Genesis are "spirit." We could not comprehend the Word of God through our intellectual capacities! While the process of reading is essentially centered upon our intellectual digests, seeing those Divine words, as 'spirit,' is up to be unfolded within our spirit (the 'deep' of man). So, the process of 'unfolding of Thy words' involves the spiritual communication between the 'Deep' of God (Holy Spirit) and the 'deep' of a man. We begin to ''see" the deeper meanings of God's words when the 'Spirit of Prophecy' unfolds the meanings of the Holy Scriptures through 'visions' and 'dream dreams.'
   
         The Sevenfold gifts of the Spirit of God  are the 'Ones' who open up our mind and eventually renewed our understanding and knowledge. He gives us understanding, knowledge and wisdom. "Then he opened their minds so they could understand the Scriptures” (Luke 24: 45).  God communicate to His redeemed children through Dream dreams and visions. Yeshua promised unto His apostles that when the Spirit of Truth came, ...they would be counseled and guided by the Holy Spirit throughout the 'Peace age.'

       The prophetic phrases "A new heaven and a new earth" are pointing to the new 'name" of God. It did not suggest that the literal earth had completely been destroyed and, therefore, she became a new earth. A new heaven means a new 'name' of God: the new 'spiritual settings' in the Spirits' realms. The new declaration of God's glory. In Psalm 19, the spirit realms called 'heavens' were the very place in which His eternal glory was declared.  It neither suggests a new literal physical earth nor 'discloses' the complete destruction of our present literal earth. And yet, there would be apocalyptic distress on earth: the Seals, the Trumpets and the Bowls prior to those prophesied 1,000 years. After the 1,000 years, a brief battle between 'good and evil' would take place and only then the "new heaven and the new earth" would be fulfilled.

      "A new" means the former  spiritual settings of heaven and Earth would be fulfilled, and therefore the new settings of spirit realms would be totally anew. The former spiritual settings would be completely fulfilled according to the prophecies of the mouths of God. The new spiritual settings were revealed that there would be no longer any 'sea.' The former spirit realms called "earth" would be completely be reprogrammed by the 'new' name of God! There would be no more 'beasts' on earth as there would be no more "the many waters" or "sea." The simple premises impart understanding: If there is "sea" in the new spiritual settings, then the "beasts" would be still coming out of the "sea." Revelation 21:1 says "...no longer any 'sea.' " There would be no more kingdoms of men on earth! There would be no more empires which were choreographed by the Serpent! No more kingdom buildings from the hearts of mortal men! Only the Kingdom of God reigning on earth! The Serpent had been cast into the lake of fire! So, that is the meaning "no longer any sea" in Revelation 21.

   "Then I saw a new heaven and a new earth, for the first heaven and the first earth had passed away, and there is no longer any sea." (Revelation 21: 1). The 'heavens' which were formerly created by the Word in Genesis 1: 1 would no longer be the same as revealed by Rev. 21: 1, because the 'new heavens' would no longer be 'proclaiming' the former Divine 'name' which would be then completed (fulfilled) by Christ.  When the appointed time of fulfillment of Revelation 21: 1 came to be, then the former 'heavens' he had had created in Genesis 1: 1 would no longer remaining the same. The new "heavens and earth" would not proclaim the former 'name' of God.

    The 'New Heavens' in Revelation 21: 1 declare/proclaim the new divine 'name,' which means a new programming of the spirit's realms. God had revealed that all elements or phenomenons in this literal Universe were preceded by the creations of the 'spirit realms.' In brief, it means the literal natural universe came to be preceded by the creations of the spirit realms. The "Spirits' realms"  are spiritually called with the prophetic phrase: "heavens and earth"! Prior to the creation of the tangible heavens and earth, the Word had flowed into 'the realms of the Spirit.' The spirit realms serve to be the unseen mysterious architectures of the universe or the alphabets of the Spirit: 'Heaven' and 'earth'. The Spirit realms called "heavens and earth" are spiritual realities in which the prophets see visions and dream dreams. Prophet Nahum, for example, saw the vision of a whirlwind in Nahum Chapter 1. A whirlwind is one of the spiritual realities in the Spirits' realms, "heavens and earth," and it ['sky'] discloses Divine 'handiwork' ('name') i.e. The Judge who judges in equity (see Psalm 50: 3-5; Psalm 19: 1-2). The ''vision' of the whirlwind reveals the ''pathway' of Divine wraths.  The Second Coming of Christ was also associated with the ''visions' of a Whirlwind as one of his identification as the Judge who judges in equity! The spiritual realities that accompanying the whirlwind are thunders, rumblings, lightnings, storms, and earthquakes. They are seen on earth after the descending moment of  Christ. The 'moment' of Christ's Coming is seen as clouds of heavens receding like the Scroll.

"The heavens declare the glory of God; the skies proclaim the work of his hands" (Psalm 19: 1)

    There are sevenfold heavens in the heavenly realms. There are spirit realms called 'sky' and 'earth' where God pronounces or proclaims His 'handiwork' ('name'). Example in 'seeing' the Spirit realms could be seen in Matthew 24: 29-30 :

29 “Immediately after the distress of those days
“‘the sun will be darkened, and the moon will not give its light; the stars will fall from the sky, and the heavenly bodies will be shaken.’
30 “Then will appear the sign of the Son of Man in heaven. And then all the peoples of the earth will mourn when they see the Son of Man coming on the clouds of heaven, with power and great glory (Matthew 24: 29-30).

     Verse 29 is the spirit's realms called 'sky'. It proclaims the coming Divine 'name': the Judge who judges in equity. Above the spirit's realms called ''sky" are the seven-fold heavens. The heavens are the Spirit's realities where the "sign" of the Son of Man was spiritually seen by the seers. Heavens are the place where we could see the Glory of God!  We could see "altar" in heaven as in Revelation 8: 3-5.  The Spirit of God is not flowing without Order. It flows according to the Order of Melchizedek! So, there must be an "altar of heavenly rite" that was performed by the High Priest of Heaven preceding the next wraths of God i.e. the Trumpets. While the second Coming of Christ is preceded by the 'sign' in heavens. The sign on heavens: "the heavens would be seen as if receding like a scroll." (Acts 1: 6-11; Revelation 6: 12-15).  The ''sky" and "earth" in Zechariah 14: 5-7 refers to proclamation of the "Unique" day of the Lord. It refers to the closing up of the "Spirit flow" of the Prince of Peace. The coming "Light" in the ''evening' is the new flow of the Spirit of God i.e. the Judge who judges in equity! And the Judge's Way on earth is in the Whirlwind.  "The Lord is slow to anger but great in power; the Lord will not leave the guilty unpunished. His WAY is in the WHIRLWIND and the storm, and clouds are the dust of his feet(Nahum 1: 3).  The Prince of Peace's Way on earth was the Altar on earth or the Sacred Cross of Jesus. The Lamb of God said "I am the Way..." But, the returned Christ's Way (the Judge) on earth is in the WHIRLWIND. It is seen in the spirit's realms!!

'Then he opened their minds so they could understand the Scriptures" (Luke 24: 45).

Selasa, 3 April 2018

He brings one down, and he exalts another...

Psalm 75 (NIV)

For the director of music. To the tune of “Do Not Destroy.” A psalm of Asaph. A song.



1 We praise you, God,
    we praise you, for your Name is near;
    people tell of your wonderful deeds.
2 You say, “I choose the appointed time;
    it is I who judge with equity.
3 When the earth and all its people quake,
    it is I who hold its pillars firm. 4 To the arrogant I say, ‘Boast no more,’
    and to the wicked, ‘Do not lift up your horns.
5 Do not lift your horns against heaven;
    do not speak so defiantly.’”
6 No one from the east or the west
    or from the desert can exalt themselves.
7 It is God who judges:
    He brings one down, he exalts another.
8 In the hand of the Lord is a cup
    full of foaming wine mixed with spices;
he pours it out, and all the wicked of the earth
    drink it down to its very dregs.
9 As for me, I will declare this forever;
    I will sing praise to the God of Jacob,
10 who says, “I will cut off the horns of all the wicked,
    but the horns of the righteous will be lifted up.”

                             
He brings one down, he exalts another one...

...ascending above the clouds of heaven