Jumaat, 7 November 2025

Bagaimana BERSUKACITA senantiasa ?

 


Sukacita "di dalam Kristus" yang telahpun dinubuatkan dalam lirik-lirik lagu dalam Kitab Suci Mazmur 98: 1-5, ratusan tahun sebelumpun Yesus Kristus datang ke bumi melalui kelahiranNya oleh Santa Perawan Maria:-


1 Mazmur. Nyanyikanlah NYANYIAN BARU bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; KESELAMATAN telah dikerjakan kepada-Nya oleh TANGAN KANAN**-Nya (**Yesus Kristus), oleh lengan-Nya yang kudus. 2 Tuhan telah MEMPERKENALKAN KESELAMATAN yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. 3  Ia mengingat KASIH SETIA dan KESETIAAN-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat KESELAMATAN yang dari pada Allah kita. 4 Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, BERGEMBIRALAH, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! 


Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (TB Filipi 4:4)


16 BERSUKACITALAH senantiasa (Rejoice always in the Lord). 17 Tetaplah BERDOA. 18 MENGUCAP SYUKURlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah "di dalam Kristus” Yesus bagi kamu. (TB 1 Tesalonika  5:16-18).


Frasa “di dalam Kristus” jika rujukan silang dibuat melalui carian 'tipologi' ('tipologi' bermaksud bahawa ia berbicara seolah bayangan kebenaran karya keselamatan oleh Kristus secara tersembunyi)  pada petikan Keluaran 33:20-22 atau bayangan dari alkisah 'tipologi' nabi Moshe dan hadirat Tuhan YHVH itu adalah merujuk kepada frasa “di dalam lekuk batu" [ 'tipologi' dari petikan Keluaran 33: 20-22].  Dalam pengertian Injili, “lekuk batu” itu merujuk kepada Perdamaian antara Tuhan dan umat manusia oleh kuasa darah suci Kristus yang tercurah ke bumi dari atas salib (altar). 

Apakah inti sebenar yang terlibat dalam hal mengimani 'bersukacita' atau “rejoicing always in the Lord”?

Sebelum kita memahami Firman Allah mengenai iman dalam “bersukacita dalam Tuhan,” kita perlu mengetahui, dan mengerti misteri dan kebenaran kewujudan diri kita sendiri. Diri kita sebenar terdiri dari gabungan tiga essence iaitu tubuh daging, jiwa dan tubuh roh.  Jiwa wujud kerana tubuh daging dan roh bergabung secara ajaib atau misterius. Ketiga-tiga essence ini dianyam bersama secara misterius dan halus oleh kuasa Tuhan, sehingga ia dapat co-existing dalam satu peribadi manusia. Kita perlu Hikmat Ilahi untuk melaksanakan anjuran Tuhan untuk “bersukacita senantiasa,” kerana bukan mudah untuk mahu jadi gembira di dunia yang disebut fallen worlds, apatah lagi kerana, consciousness kita adalah senantiasa melulu didominasikan oleh lima deria rasa tubuh daging (the five senses of the flesh). Kita mempunyai tiga (3) lapis kewujudan, malah terdapat tiga (3) jenis jantung yang co-existing dalam peribadi kehidupan kita di bumi.

Kita perlu faham fungsian jantung yang terlibat untuk ‘rejoicing’ secara iman!

Kita perlu tahu bahawa ada tiga (3) jantung dalam diri kita, kerana diri kita ada Fizikal, Jiwa dan Roh (physical body, soul and spiritual body). Kita perlu pengetahuan asas, bahawa Jantung Daging yang berfungsi mengepam darah ke seluruh badan, agar seluruh tubuh badan dapat bekalan pelbagai zat-zat pemakanan (nourishment), untuk keperluan proses metabolisme yang seimbang, dan juga untuk tujuan  perkumuhan (excretions of toxins and residuals).  Kita ada Jantung Jiwa yang pandai jatuh cinta, manakala jantung yang paling dalam sekali, dan jarang diketahui orang ialah Jantung ROH, iaitu Jantung (the heart of the spirit) untuk  berkomunikasi dengan alam rohaniah Ilahi atau rohaniah gelap. Ia adalah 'salah satu bahagian' dari diri kita yang sebenar (the true essence or the higher self) yang dapat berkomunikasi dengan roh kebenaran, iaitu Roh Kudus! Secara ringkasnya, hati (Jantung Jiwa-jatuh cinta, benci, rindu, kasih), manakala dan Jantung Roh yang akan GEMBIRA adalah supaya kita ada “…OBAT yang MANJUR, tetapi SEMANGAT yang patah mengeringkan tulang” (Amsal 17:22).  Namun Jantung Roh kita perlu dilahirkan kembali/sunat roh /disucikan selalu/sumbu rohnya disucikan, supaya ia dapat belajar dari Roh Kudus, bagaimana untuk 'bergembira selalu', dan dengan olahan iman kita akan diampuni selalu untuk dilayakkan melaksanakan kehendak Allah, iaitu  "rejoicing always" in the Lord.  


Bagaimanakah precept (anutan peraturan pemikiran yang membimbing kepada hala tuju fikiran) yang kita anuti, ketika kita berhadapan dengan pelbagai cabaran atau masalah, supaya kita berkemenangan dalam "rejoicing always in the Lord" ?


Kita belajar dari ke dua belas rasul (12) perihal precepts yang perlu dianuti kerana merekalah yang mempunyai kredibiliti mengenai anutan sejati yang benar. Rasul Petrus menulis dalam 1 Petrus 1: 7-11: 

"Maksud semuanya ('penderitaan') itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu BERGEMBIRA karena SUKACITA yang MULIA dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai TUJUAN IMANMU, yaitu KESELAMATAN (penyembuhan luka-luka) JIWAMU. Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang KASIH KARUNIA yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian, tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus, dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu." (TB 1Petrus 1:7-11)


Bagaimanapun, di dunia ini, Tuhan Yesus mengetahui bahawa pengikut-pengikutNya akan mengalami banyak penderitaan dan justeru itu, daging dan jiwa sangat sukar sekali untuk bersukacita di dalam segala hal dan di dalam setiap masa. Namun, jantung roh kita dapat BERSUKACITA selalu, dengan memanfaatkan iman kita di dalam Kristus! 

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh DAMAI SEJAHTERA dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (TB Yohanes 16:33).

Sukacita dalam roh perlu mempunyai pengertian dan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi KHUATIR agar dapat BERSUKACITA senantiasa di dalam Tuhan. 

6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 7 SERAHKANLAH segala KEKUATIRANMU kepada-Nya, sebab Ia yang MEMELIHARA kamu. SADARLAH dan berjaga-jagalah! LAWANMU, si IBLIS, berjalan keliling sama seperti SINGA yang mengaum-aum, dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah DIA dengan IMAN yang TEGUH, sebab kamu tahu, bahwa SEMUA SAUDARAMU DI SELURUH DUNIA MENANGGUNG PENDERITAAN yang sama (Penganiayaan iblis – ada 10 raja-raja kerajaan iblis)  . 

Dan Allah, sumber segala KASIH KARUNIA, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan MELENGKAPI, MENEGUHKAN, MENGUATKAN dan MENGOKOHKAN kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin. (TB 1Petrus 5:6-11)


Roh Sukacita (The Spirit of Joy - the Holy Ghost - parakletus/Paraklete)


    Iman yang cukup cahaya akan memastikan semua Doa kita senantiasa di dengar oleh Tuhan Bapa Sorgawi kita di dalam Kristus. Justeru itu, marilah kita semua mengucap syukur dan bersukacita senantiasa, kerana Bapa kita sentiasa mendengar doa-doa kita "di dalam" nama Tuhan Yesus Kristus.

Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi. (TB Why 8:4-5)

    Marilah kita senantiasa mengucap syukur dan bersukacita di dalam nama Yesus Kristus kerana Roh Tuhan sendirilah yang menuntun kita kepada semua kebenaran. 

Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman Tuhan, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.” (TB Yer 31:34)


Hati (the heart of the Spirit) yang GEMBIRA adalah OBAT yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. (TB Amsal 17:22)


3 Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang. 4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel. 24 kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel! 25 Sebab Ia TIDAK memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia TIDAK menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya. 27Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya! (TB Mazmur 22:3-4,24-25,27)



Selasa, 3 Jun 2025

The Spirit of God is only One 'Spirit', yet it is seen as the-Sevenfold Spirit of God- 'Spirit of the Menorah'...

7 Lift up your heads, O gates!
    and be lifted up, O ancient doors!
    that the King of glory may come in.
8 Who is the King of glory?
    The Lord, strong and mighty,
    the Lord, mighty in battle.
9 Lift up your heads, O gates!
    and be lifted up, O ancient doors!
    that the King of glory may come in.
10 Who is this King of glory?
    The Lord of hosts,
    he is the King of glory (Psalm 24: 7-10).

    Yahweh, Christ, the Holy Spirit, God the Father, and the Christ Who would return a second time (Judge) are one 'Spirit' of God. The Menorah is the Tabernacle's Lampstand with one central shaft, yet it has seven branches with buds, representing seven flames from olive oil. The Menorah was crafted by an artisan according to 'the Word' from Heaven. The Menorah always points to the 'Sevenfold' Spirit of God. Therefore, the Menorah is merely the shadow of the 'Sevenfold' Spirit of God. YHVH, God the Father, the Holy Spirit, the Spirit of the Messiah (Isaiah 11), and the spirit of the Judge (returned Christ), ...all are the 'Sevenfold Spirit of God.' A rainbow originates from 'one' colorless light from the Sun, but when it passes through a prism of water droplets, it appears as 7 layers of colored light. This formation of the rainbow is called the 'prism effect.' The Spirit of God is only One 'Spirit', yet it is seen as the 'Spirit of the Menorah,' which is the Seven-layered Spirit of God. It is revealed, as if, it were a seven-layered Spirit, because the Order of Melchizedek determined such predestinations right from the Seventh Day of Creation, in which  the agendas of human 'Salvation' would be administered by the 'Sevenfold Spirit of God.'

2 And on the seventh day God finished his work that he had done, and he rested on the Seventh Day from all his work that he had done. 3 So God blessed the seventh day and made it holy, because on it God rested from all his work that he had done in creation (Genesis 2: 2-3).

    The word 'rested' in the second verse refers to God's 'liberation' from the servitude of the Creation agenda. When Creation (the universe and humanity) was not yet completed, the Spirit of God seemed to be enslaved by His own agenda in completing Creation. Therefore, the word 'rest' is not to be interpreted literally, but rather seen through the lens of 'the Spirit of Prophecy.' What is the Spirit of Prophecy? All Scripture is delivered to humanity in 'the Spirit of prophecy.' Why was the Book of Genesis, for example, written by Prophet Moses, and not written by the first man i.e. Adam? Because every Word of God is delivered in 'the Spirit of prophecy.' 

    Genesis is not concerning about Kronos information (chronological accounts), but rather "the Spirits of prophecy." So, Prophet Moses who wrote the book Pentateuch, did not pose any problem, though he was not there, when God laid the foundations of the universe. Because all Word flows in "the Spirit of prophecy." The Word is 'spirit' and life (John 6:63). The Word is not chronological, although some chronology can be deduced from the Books, especially those related to historical events like the records in books of the Kings.  Prophet Isaiah prophesied: "I make known the end from the beginning..." (Isaiah 46:10); these phrases suggest that the Biblical records were not written as according chronological historical events. They were revealed unto human beings in the Spirit of Prophecy!

    The word 'Rested' in the second verse of the second chapter in the Book of Genesis is a prophetic word (the Spirit of prophecy) that prophesies, that God cannot sanctify humanity, if it is still enslaved by sin. Humanity needs to find 'rest' from the shackles of sin, and only then will God sanctify a believer. Just as God could not sanctify the first day to the sixth day in the prophetic sequence of creation, so in the salvation of humanity, He could not sanctify the first to the Sixth Day, because God was still enslaved by the agenda of creating (Creation Agenda). 

    Only when God was freed from the 'servitude' of Creation, which was on the seventh prophetic sequence or called the 7th day, only then can He sanctify Creation. That is why He sanctified only the 7th day. Similarly, sinful humanity, ...God cannot sanctify someone who is still bound by the servitude of sin. And, only when a person is freed from the shackles of sin, only then will God be able to sanctify him, through the bestowal of the Way, the Door, and the Keys. God could not 'sanctify' Israel when they were still enslaved in the land of Egypt, but God was able to sanctify them, after they were freed from servitude by the powers of other nations (heathen nations). In the Holy Land, they are said prophetically to have found 'rest' in the Promised Land; which means, they were free from servitude. We are not promised the gift of the Promised Land like Israel, but we are granted the blessing to enter the New Covenant promised to Israel (Jeremiah 31:31-33). 

    So great and extraordinary is the blessing flowing from the manifestation of the New Covenant, that even the 'islands' rejoice and the 'feet of the mountains' sing. 'Islands' and the feet of the mountains refer to other nations who believe in the 'Word' becoming 'the man called the Messiah'. Other nations have also shared in entering the New Covenant, as names written in the Book of Life. "31 “Behold, the days are coming, declares the LORD, when I will make a new covenant with the house of Israel and the house of Judah, 32 not like the covenant that I made with their fathers on the day when I took them by the hand to bring them out of the land of Egypt, my covenant that they broke, though I was their husband, declares the LORD. 33 But this is the covenant that I will make with the house of Israel after those days, declares the LORD: I will put my law within them, and I will write it on their hearts. And I will be their God, and they shall be my people" (Jeremiah 31: 31-33).

    When God sanctified the 7th day, what was the "name" of God that God used to sanctify that day? It is also in the language of 'the spirit of prophecy.' The word "sanctify" in the 3rd verse of Genesis 2 refers to the spirit of prophecy that cannot be separated from the immutable 'name' of God. That 'Name' grants the guarantee of 'maintenance' and 'salvation' to Creation and humanity. The Lord Yahweh proclaimed that 'Name' to Prophet Moses as recorded in Exodus 34:5-7. That 'Name' is what can sanctify humanity that has been freed from servitude. The Spirit of Christ also originates from that 'Name.' That is why the writer of Hebrews wrote that Christ is the same yesterday, today, and forever in Hebrews 13:8. The Spirit of Christ is 'one' with the "name" of God proclaimed by the Lord Yahweh in the record of Exodus 34:5-7.

    In verses 5 to 7, Yahweh proclaims His divine attributes. Thus, the 'name' ('handiwork') of God cannot be separated from His immutable attributes. The 'immutable' divine attributes guarantee our Salvation. And, Christ possessed those divine attributes, even during his earthly days was visible to the naked eyes of the human beings, while God the Father, YHVH, has never been seen by humans; He was invisible! Even the prophets in the old covenants days only saw 'a glimpse' of the unfathomable existence of the Heavenly Father. And yet, only Christ has seen fully, God the Father, from the beginning. Therefore, He is called 'Alpha and Omega.'

    However, who is the King of Glory and what were the meanings of the phrase 'ancient doors'? The King of Glory has divine attributes as recorded in Exodus 34:5-7. And the 'ancient doors' cannot be separated from the "name" of God in the proclamation of God according to the record of Exodus 34:5-7.  The "Ancient Ones" referred to God, the Father, whose "name" was/is Immutable, as long as heaven and earth have not yet been replaced by the New Heaven and New Earth!! Because New Heavens and New Earth mean the new "name" of God.


Khamis, 29 Mei 2025

Tiga Aliran Nama Tuhan dalam Sejarah Penyelamatan


Pendahuluan 

Dalam perjalanan sejarah manusia, Tuhan menyatakan diri-Nya dengan berbagai cara — melalui ciptaan, nabi-nabi, hukum, dan akhirnya melalui Firman yang menjadi manusia. Salah satu cara paling kuat Tuhan menyatakan diri-Nya adalah melalui nama-Nya. Nama-nama Tuhan bukan sekadar gelaran, tetapi wahyu yang hidup dan bekerja dalam penyelamatan umat-Nya. Dalam pengamatan yang mendalam, kita dapat merangkum karya penyelamatan Tuhan dalam tiga aliran nama:


1. Nama-Nama Perjanjian (Covenanted Names)

2. Nama-Nama Kekal (Immutable Names)

3. Firman Allah sebagai Nama (The Word of God as His Name)


---

1. Nama-Nama Perjanjian Tuhan (The Covenanted Names of God

Nama-nama ini muncul dalam konteks Tuhan membentuk hubungan perjanjian dengan umat-Nya. Nama-nama ini menegaskan kehadiran, pertolongan, dan komitmen Tuhan dalam kehidupan nyata. Contoh-contoh utama termasuk:


YHWH-Yireh – Tuhan yang menyediakan (Kej 22:14)

YHWH-Rapha – Tuhan yang menyembuhkan (Kel 15:26)

YHWH-Nissi – Tuhan panji kemenangan (Kel 17:15)

YHWH-Shalom – Tuhan damai (Hak 6:24)


Nama-nama ini mengungkap siapa Tuhan bagi umat-Nya, dan bagaimana Dia menyatakan kasih dan kuasa-Nya dalam konteks perjanjian.

Perjanjian Tuhan dengan Noah


1 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: “Beranak cuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi. 

8 Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia: 9 “Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, 10 dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi. 11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi.” 12 Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Ku adakan antara Aku, dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: 13 Busur-Ku Ku taruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. 14 Apabila kemudian Ku datangkan awan, di atas bumi dan busur itu tampak di awan, 15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup. 16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.” Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Inilah TANDA PERJANJIAN yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi.” (TB Kej 9:1,8-17)

Perjanjian Tuhan dan Abraham

Lagi firman Tuhan kepadanya: “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu.” Kata Abram: “Ya Tuhan Allah, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?” Firman Tuhan kepadanya: “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.” Diambilnyalah semuanya itu bagi Tuhan, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua. Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan. Firman Tuhan kepada Abram: “Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak. Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu. Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap.” Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat: yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon, orang Het, orang Feris, orang Refaim, orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu.” (TB Kej 15:7-21)

Perjanjian Tuhan dengan Yaakub/Israel


Berdirilah Tuhan di sampingnya dan berfirman: “Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.” (TB Kej 28:13-15)


Perjanjian Tuhan dengan the New Zion dalam Perjanjian Baru di dalam Kristus 

Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman Tuhan, Aku akan mengadakan PERJANJIAN BARU dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman Tuhan. Tetapi beginilah PERJANJIAN yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman Tuhan, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.” (TB Yer 31:31-34)

---


2. Nama-Nama Kekal Tuhan (The Immutable Names of God


Nama-nama ini mengungkapkan sifat kekal dan tidak berubah dari Tuhan. Ia adalah Allah yang sama dahulu, sekarang, dan selama-lamanya:


El Shaddai – Allah Yang Mahakuasa (Kej 17:1)

El Elyon – Allah Yang Mahatinggi (Kej 14:18-20)

El Olam – Allah Yang Kekal (Kej 21:33)

El Roi – Allah Yang Melihat (Kej 16:13)

YHVH - The Great Mercy of God

I AM THAT I AM - Ehyeh Asher Ehyeh

Keluaran  34: 5-7 

Turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama Tuhan. Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru: “ Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.” (TB Kel 34:5-7)


Nama-nama ini lebih menekankan pada keagungan dan keberadaan Tuhan yang transenden dan tidak terbatas.


3.  The Word of God – His Name is the Word of God


(Firman Allah: Nama-Nya adalah Firman Allah)

 “...dan nama-Nya ialah: Firman Allah.” – Wahyu 19:13

Ini adalah penyataan tertinggi dan terakhir dari Allah — bukan hanya nama, tetapi Firman yang menjadi manusia (Yoh 1:1,14).


Yesus disebut:

Logos – Firman Hidup

Imanuel – Allah menyertai kita

Anak Domba Allah – Penggenap segala korban