Selasa, 12 April 2016

Matius 24: 27 yang berbunyi: "...kedatanganNya yang kedua seperti memancarNya 'halilintar di timur dan cahaya Nya dilontarkan ke bàrat;”



    Sejak 33 CE sehingga sekarang (2016 CE), semua Bangsa-Bangsa di bumi telahpun dianugerahkan 'Jalan' perdamaian selama 1983 tahun. Ia bermula di Kayu Salib Yeshua. Yesaya menubuatkan 'perdamaian' yang dianugerahkan oleh Raja Damai itu sebagai " 'masa' keamanan." (Yesaya 33: 6).

    Ringkasnya, menurut bahasa penulis, "hari Tuhan" bermakna bermulanya 'nama' Tuhan ('misi/karya' Tuhan) berkerja/berkarya di bumi: contohnya hari Tuhan, Paskah Tuhan di Mesir (bermulanya 'misi' pemilikan YHVH ke atas bangsa Ibrani), hari Tuhan, Paskah Tuhan Yeshua (bermulanya 'misi' pemilikan Domba Tuhan/Raja Damai ke atas bangsa-bangsa Yang percaya kepada Penebusan Yeshua), dan Hari Tuhan, Pentakosta (bermulanya 'misi' Roh Kudus mengalirkan kuasa Penebusan nan kuasa keselamatan, dan juga  kuasa penghukuman ke atas bangsa-bangsa). Dalam kasus kedatangannya Kristus yang ke-dua, "hari Tuhan" itu adalah permulaan penyempurnaan penghakiman dan penyempurnaan penghukuman, dan ia merujuk kepada "nama" Hakim yang akan turun bagaikan Ia melalui "awan-awan bergulung seperti gulungan Kitab;" ia adalah penglihatan roh yang dilihat oleh semua orang 'spiritual' dari semua bangsa di seluruh Dunia. Mereka akan melihat dengan 'mata roh' perihal realiti alam 'roh' Ilahi, yaitu 'bukaan-bukaan' tujuh lapisan Sorgawi, dan tampaklah kemuliaan Hakim." "Penglihatan" mengenai bukaan lapisan-lapisan Sorga itu akan kelihatan "bergulung-gulung" kerana para malaikat yang bersamaNya akan membuat 'bukaan-bukaan'... seperti gulungan kitab. Dicatatkan dalam surat Kisah Para Rasul : Yesus ini, yang terangkat ke Sorga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Sorga" Kisah Para Rasul 1: 11. 


                                 
"...akan kembali dengan cara yang sama..." Kisah Para Rasul  1: 11


      Matthew 24: 27  (NRSVCE)
      27 For as the lightning comes from the east and flashes as far as the west, so will be the coming of the Son of Man.   


    Mereka dengan taat melakukan kehendak Hakim dengan mendengar 'suara' Firman (Hakim),' (Mazmur 103: 20), dan selepas itu mereka (angels) akan mula menandai "meterai Allah yang hidup" ke atas dahi kesemua 144,000 (representing the restored spiritual house of Jacob ~'the prophetic woman' ~Hosea 2: 19, dan 'anak-anak' (selected gentile believers) yang tidak diketahui jumlahnya. Kemudian, Ia akan meneruskan 'murka' 'penghakiman dan penghukuman' dengan tanda "kata-nubuat' "memancarkan Halilintar" di Timur dan cahaya 'kelihatan di barat. (Mat. 24: 27; Wahyu 8: 5)

    Tanda ini ('halilintar') tidak terdapat di sepanjang zaman Raja Damai kerana penghakiman dan penghukuman dilaksanakan oleh 'misi' Roh Kudus di bumi. Hadirat Kristus pada 'hari Tuhan' itu merujuk kepada "permulaan" 'karya Hakim-Kristus di bumi, yang akan menyempurnakan meterai ke-7, dan 'murka Hakim' yang sudah turun akan mula dilihat sebagai mana nubuatan Matius  24: 27.  Ia ("tanda")  akan bermula pada ayat Why. 8: 5 dan seterusnya: 'halilintar' dapat 'dilihat' pada semua 'murka' sangkakala, dan cawan murka Tuhan sehinggalah kepada cawan yang ke-tujuh (Revelation 11: 15-19). 

   Walaupun, tidaklah dinyatakan secara bertulis bahawa ada "halilintar" di dalam setiap "murka sangkakala," dan juga pada setiap Cawan Murka Tuhan, namun kata-nubuat "halilintar" itu sebenarnya merujuk kepada kedatangan "hadirat Hakim-Kristus " di bumi untuk menyempurnakan Penghakiman dan penghukuman semua bangsa termasuk bangsa Israel (samada penyembah-penyembah Perjanjian Lama atau Perjanjian  Baru) yang bermula pada Why. 8:5 sehingga Why. 11: 15- 19. Malah, kedatangan Kristus adalah juga bertujuan untuk menangkap Ular Tua, dan merantainya selama satu ribu tahun. Doa Bapa Kami "kerajaan Mu datanglah..." akan turut disempurnakan di bumi secara menyeluruh sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Wahyu 11: 15-19. Ia ('halilintar') hanya dapat dilihat dan dimengertikan oleh mata roh bagi mereka yang senantiasa 'masuk-kamar' (Yesaya 26 20-21). 

    Dalam bahasa yang mudah, "halilintar" bermaksud bahawa hadirat Hakim-Kristus ada di bumi ini. Jadi tahulah kita kenapa Roh Kudus tidak dikaitkan dengan "halilintar;" supaya orang-orang yang percaya Raja Kristus dapat membaca "zaman" (Lihat Matthew 24: 27). Hadirat 'Murka' Tuhan adalah seperti perjalanan "puting beliung." Nabi Nahum bernubuat perihal hadirat Tuhan sebagai Hakim yang menghakimi dan nenghukum. Penglihatan nabi Nahum menjelaskan dan menyingkàpkan perjalanan murkaNya seperti dalam "puting beliung dan badai (angin) dan awan." (Nahum 1: 3). "Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kakiNya." Halilintar memang selalu menyertai hadirat Hakim yang dilihat seperti "puting beliung." Dalam bahasa mudah, perjalanan murka 'roh' Hakim di lihat oleh 'mata roh' seperti yang dinubuat oleh nabi Nahum (Theophany Hakim). "Puting beliung" yang datang adalah kelihatan dalam penglihatan roh seperti "gulungan Kitab." (disekelilingnya adalah kegelapan yang hitam-pekat). Sebab itu kedatangan kedua bagi Kristus (Hakim) dinubuatkan dan dikaitkan dengan 'halilintar' dan 'gulungan Kitab.' Namun, halilintar dan puting beliung ini bukanlah dilihat secara harafiah, tetapi dilihat oleh mata roh manusia (gandum) dari semua bangsa di seluruh dunia dengan serentak. Apakah keperincian maksud ''halilintar" itu menurut Roh Nubuatan?

                           
Nahum 1: 3: "...Ia (Roh Hakim) berjalan (seperti) dalam puting beliung. .." The 'pathway of Divine Wraths. Sumber imej: <http://wallpaper scraft .com/download/tornado_natural _disaster _danger _dark _storm_48160/3840X2160>


"...bagaikan gulungan Kitab..." (Wahyu 6: 14) Bukanlah mata kasar kita akan melihat puting beliung gergasi, akan tetapi bahasa 'roh' itu mengungkapkañ realiti "Roh Tujuh Tanduk, Tujuh Mata, dan Tujuh Roh" yang datang dalam kedatangan Kristus ke-2, dilihat oleh mata roh seperti puting beliung. Kemuliaan akan Roh Tuhan ini hanya dilihat oleh mereka yang "...masuk kamar..." (Yesaya 26: 20-21).  Sumber imej: Amazing Thunderstorm Wallpaper. 15 April 2016. <http://webneel.com/wallpaper/amazing-thunder-storm-wallpaper/wallpaper >

           


2 tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. 15 orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, 16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: ... 17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. 18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. 19 dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. 20 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah SEBELUM datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.21 dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. (Kisah 2: 2 - 21).



27 Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. 28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun." 29 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. 30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. (Matius 24: 27 - 30).


Mazmur Asaf.
3 Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di hadapan-Nya api menjilat, sekeliling-Nya bertiup badai yang dahsyat. 4 Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umatNya: 5 "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan 'korban sembelihan: ('Jalan penebusan') !" 6 Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim. Sela 15 ...berserulah kepadaKu pada masa kesesakan, dan aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Aku. (Mazmur Nabi Asaph dalam Mazmur 50: 3 - 5, 15).

    Pengadilan akan lebih dahulu berlaku ke atas umatNya seperti dalam Wahyu 2 dan Wahyu 3. Hakikatnya, pengadilan dan penghakiman ke atas umatNya sudah dimulai dan dilaksanakan sejak kelahiran gereja, yaitu sejak Pentakosta. Namun, ia dilaksanakan oleh 'misi' Roh Kudus. Dalam lain perkataan, agenda Ilahi dalam Penghakiman dan penghukuman selepas Altar Sorgawi 'sudah selesai' di bumi sudahpun bermula pada Pentakosta! Ia dilaksanakan oleh Roh Kudus. Dalam bahasa Wahyu, siksaan-siksaan murka Tuhan yang digenapi secara maha-kreatif di dalam Meterai 1 sehingga Meterai 6 adalah di bawah penyempurnaan oleh 'misi' Roh Kudus. Santo Yohanes bersaksi bahawa  di awal era, yaitu selepas hari kelahiran gereja, ia sudahpun disebut oleh rasul-rasul sebagai tempoh masa yang juga disebut bermulanya "akhir zaman." Zaman apa? Zaman gerejani oleh Raja Damai, dan ia juga adalah terkandung dalam masa zaman Bangsa-Bangsa, sehinggalah semua mereka yang tertulis namanya dalam buku Kehidupan dapat dituai oleh Gereja, dan baharulah agenda Penghakiman oleh Hakim Kristus datang. Dan ia didahului oleh 'pemberitaan langit.' 

 18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir."  (1 Yoh.2: 18).

    Era awalan gereja adalah last hours. Zaman gerejani adalah 'zaman 'masa keamanan' oleh Raja Damai, namun ia juga disebut 'akhir zaman' seperti dalam kesaksian Santo Yohanes dalam petikan di atas. Di zaman ini, Gereja menjadi penuai manakala Penabur adalah Anak Manusia yang duduk di sebelah Kanan Bapa menurut Ordo Melchizedek. Kelak, apabila Kristus kembali, para penuai adalah para malaikat! Justeru itu, sepanjang 'masa keamanan' semua penghakiman dan penghukuman dilaksanakan oleh 'misi' hadirat Roh Kudus, dan para malaikat. Saat terakhir bagi akhir zaman bangsa-bangsa akan didahului oleh pemberitaan langit. Semua bangsa-bangsa, dan pemerintah bangsa-bangsa akan dihakimi dengan penuh keadilan.  Zaman bangsa-bangsa lahir di Menara Babel (Kejadian 11). Selepas Meterai 6 berlalu tugas-tugas penuaian akan diambilalih oleh para malaikat (harvesters) dan gereja juga turut dihakimi. Hakikatnya, pemberitaan langit itu sudah ada dari permulaannya dan sejak zaman purbakala lagi sesuai menurut wahyu Yesaya dalam Kitab Yesaya 46: 10. Bagaimana "langit" itu memberitakan pekerjaan tangan Tuhan? Nabi Asaph bermazmur "Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umat-Nya:" (Mazmur 50: 4). Namun, ia akan disusuli oleh Roh Kudus yang masih melaksanakan misi Raja Damai. Kita berada pada detik-detik saat peralihan dua 'nama' ('karya) iaitu Raja-Damai-Kristus dan Hakim-Kristus. Justeru itu, meskipun Roh Kudus menghukum dengan penuh keadilan ke atàs umatNya sebagai mana pemberitaan langit dalam Yoel 2: 28; Kisah 2: 20, namun Roh Kudus akan masih menyusuli melaksanakan misi Raja Damai untuk penghiburan dan penyembuhan. "Langit" yang memberitakan 'karya Kristus sebagai Hakim akan berbunyi: "matahari akan berubah menjadi gelap gulita, bulan menjadi darah, sebelum datang harinya Tuhan. Kata-nubuatan "sebelum", yaitu "pemberitaan langit" dalam Kisah 2: 20, juga merujuk kepada "pemberitaan langit" dalam Matius 24: 29 dan juga dalam metetai ke-6 dalam Wahyu 6: 13 - 14. (Lihat maksud yang disingkapkan oleh 'pemberitaan langit' dalam Mazmur 19:1 dan Mazmur 50: 4-6.)

    Pemberitaan langit itu menyingkapkan agenda Tuhan dalam "menghakimi dan menghukum' umatNya" sebelum 'hari besar Tuhan.' Namun, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Ini adalah 'tempoh masa' peralihan dua 'nama' Kristus iaitu dari Raja Damai kepada Hakim.  Pada tempoh peralihan ini dalam Meterai ke-6, 'nama' Raja Damai masih memperdamaikan, namun 'nama' Roh Kudus  (namaNya: Firman Allah) ternyata memberikan manifestasi penghakiman dan penghukuman dalam 'Meterai ke-6' : gempa bumi dan angin kencang' adalah bahasa nubuatan yang mengungkapkan murka Tuhan dalam Meterai ke-6.  Meskipun demikian, nama Hakim turut "diberitakan oleh langit' dalam Meterai ke-6 ini. Namun, kita tahu ia belum turun lagi sehinggalah pada ayat ke-14, kerana sekiranya ia sudah turun kelak, maka yang menyusul adalah kata-nubuat ''halilintar.' (Matius 24: 27-29; Mazmur 50: 4-6; Mazmur 19: 1).

    Kehakiman Roh Kudus di bumi hanya dinubuatkan dengan dengan kata-nubuat 'api' dan 'angin' pada Hari Pentakosta. Hanya YHVH dan Kristus yang kembali sebagai Hakim yang dinubuatkan dengan kata-nubuat' " halilintar"  yang bermaksud mereka telah hadir-turun di bumi! (Matius 24: 27, Keluaran 19, dan Wahyu 8: 5). Ini bukanlah berarti Roh Kudus tidak mampu membuat 'halilintar kerana mereka adalah 'satu Roh,' namun kesaksian Yeshua adalah Roh Nubuatan, maka Firman yang disampaikan berhubung karya Roh Kudus di bumi dikaitkan dengan api dan angin sebagai ungkapan 'kehadiran' Roh Kudus. Justeru itu, tahulah kita kenapa 'murka' Meterai 1 -hingga -meterai ke-6, tidak terdapat kata-nubuat 'halilintar' (Wahyu 6). Maka, fahamlah kita tentang -perkataan Yeshua dalam Matius 24: 27 yang berbunyi: "...kedatangannya yang kedua seperti memancar Nya 'halilintar di Timur dan cahaya Nya dilontarkan ke bàrat.”  Jelas, hadirat Hakim akan mula memancarkan 'halilintar pada ayat ke-5 dalam Wahyu 8. Dan halilintar itu akan dapat dilihat menyertai Hakim dalam perjalanan murka Nya sehingga Cawan Murka ke-7 (Why.16: 18).

    Biarpun janji baptisan api itu adalah untuk kekuatan dan damai-sejahtera Tuhan, namun Nabi Yeremia bernubuat bahawa api Roh Kudus juga adalah api Penghakiman dan api penghukuman. Ia bukan sahaja menuntun umatNya untuk mengenali Roh yang Mahakudus di sepanjang era atau zaman gereja, ia juga turut melaksanakan Penghakiman dan penghukuman. Maka, akhir zaman bermula pada hari Pentakosta (akhir zaman Bangsa-Bangsa). Saat akhir zaman perdamaian, ia akan didahului oleh "pemberitaan langit." Ia (Meterai ke-6) adalah 'saat' peralihan antara dua 'mission' ('nama') Kristus, yaitu nama Raja Damai yang telah 'Naik ke Sorga (untuk mengantara), dan akan beralih kepada 'nama' Tuhan Kristus Hakim Kristus (yang turun kembali di bumi).  Meterai Allah yang hidup (Why. 7: 4), hanya dianugerahkan selepas Yesus turun dalam Meterai ke- 6, yaitu dalam ayat Why. 6: 14). Hadirat Hakim-Kristus di bumi akan dapat dikenalpasti melalui  "pemberitaan" kata-nubuat "'halilintar" dalam Wahyu 8: 5. (Lihat "'halilintar" pada pautan "Meterai 1 hingga Meterai 7" dalam Why. 6:1 hingga Why. 8: 5).

                                 

7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 8 dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; ...11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. 12 masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (Yoh.17: 7 - 13).

Ahad, 3 April 2016

"Kunci" Raja Daud dalam pergaulannya dengan Roh Tuhan...


    Kepada mereka yang dianugerahkan 'Kasih Karunia' dari Tuhan (Paskah Tuhan~'Mezbah' Sorgawi yang turun diupacarakan di bumi) dan juga dianugerah karunia-karunia iaitu operasi Roh Tujuh Lapis. Karunia "takut akan Tuhan" adalah 'kepastian' bahawasanya Roh Tuhan akan bergaul karib' dengan roh si penerima Kasih Karunia, dan Roh Tuhan akan memberitahukan 'rahasia-rahasia' perjanjian. Rahasia itu termasuklah typology Kristus yang tersembunyi dalam Taurat Musa,  rahasia-rahasia nubuat yang disampaikan melalui lirik-lirik kitab Mazmur para nabi....dalam Kitab Mazmur.

Tuhan "bergaul karib" kepada yang takut akan Tuhan (Anugerah 'karunia takut akan Tuhan')...(Mazmur 25: 14).

                               

..kerana kasihMu mengatasi langit, dan kesetianMu sampai ke awan-awan. "For great is Your love, higher than heavens; your faithfulness reaches to the skies." (Psalm 108: 4). It is written that "Judgment is in the Court of heaven." But, it was also revealed that "...Your mercy is higher than heaven."


    Ketika Yesus dilahirkan, para gembala melihat kemuliaan Tuhan dibaluti 'daging': mereka melihat Penglihatan Sorga terbuka dengan Bala tentera malaikat. Tiga orang majus dari Timur pula telah melihat 'bintang' Raja kebenaran dari house of Jacob, sebagai mana yang telah dinubuatkan oleh nabi Balaam Ben Peor selang lebih dari seribu tahun yang lampau. Para gembala melihat kemuliaan Tuhan ketika Sorga terbuka, dan mereka juga telah bercakap-cakap dengan Malaikat Tuhan, dan mereka diberitahu oleh malaikat tentang kelahiran Almasih. Para gembala tersebut sebenarnya adalah sekumpulan nabi-nabi! ketiga-tiga orang majus itu pula telah dicatatkan dalam Injil bahawa mereka hanya melihat 'Langit' bersama 'tanda' kelahiran Yeshua. Namun, ia tidaklah dicatatkan bahawa mereka telah melihat 'tanda' di Sorga yang terbuka seperti para gembala. Mungkin juga kerana identiti mereka hanyalah sebagai 'bomoh' yang dibenarkan oleh Tuhan untuk sekadar bersaksi berkenaan dengan 'tanda' di langit yang mereka lihat. Para nabi (gembala) telah dianugerahkan Tuhan suatu penglihatan rohani yang menampakkan  'tanda' di Sorga dan juga 'tanda' di bumi!

    Pada hari Paskah Tuhan Yesus, 'tanda' yang diberitakan oleh penglihatan rohani di alam roh yang disebut 'langit' ialah suatu 'kegelapan' selama tiga jam berturut-turut sesuai dengan nubuat nabi yang berbunyi, "...tengaharipun akan menjadi gelap' gulita." Alam roh 'langit' menjadi 'gelap gulita' kerana pemberitaan  itu memberi maksud, bahawa Murka Allah Bapa yang sepatutnya ditumpahkan ke atas umat manusia telah ditumpahkan ke atas kepala "Domba Tuhan," iaitu Yeshua. Yeshua telah mempersembahkan diriNya sendiri sebagai korban Altar di bumi yang diupacarakan menurut Ordo Melkisedek sesuai dengan nubuat para nabi (Yesaya 53; Mazmur 110:4). Dan dengan hikmat Jurup  penebus ia telah mengupacara Altar di bumi dan upacara itu "Sudah selesai." Bapa yang mahakasih dan maha penyayang menyatakan kasih-setiaNya kepada dunia dengan mentakdirkan Anak Tuhan yang Mahatinggi menjadi 'Domba Tuhan' (sin offering).  Kelak, 'Roh kudus' menyingkapkan karya agung Ilahi itu, iaitu Domba Tuhan, sebagai 'kehendak Sorgawi' yang telah digenapi di bumi. Kehendak Sorga adalah Kasih. Dan Kasih menganugerahkan kasih karunia. Kasih Karunia menganugerah penebusan atau 'pengampunan dosa.' Domba Tuhan itu adalah yang menghapuskan dosa-dosa dunia! (Yohanes 1: 29).

    Roh nubuat dalam doa Bapa Kami berbunyi: "Datanglah kerajaan mu, dan jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga." Sifat-sifat Tuhan yang Kasih, Setia, dan 'Merciful' adalah mengatasi langit. Tuhan mengkehendaki supaya manusia (semua Bangsa-Bangsa) mengecapi Cinta-kasih dan belas-kasihan Ilahi melalui jaminan atau ikatan 'Perjanjian Perdamaian." Tuhan mengkehendaki 'Mezbah Sorga' seperti yang telah dilihat nabi Yesaya (Yesaya 6) itu terjadi di bumi apabila "Firman menjadi manusia;"  Anak Manusia itu kelak menggenapi misi "Domba Tuhan" yang menghapus dosa-dosa dunia. Ia bermula dengan upacara di atas kayu salib menurut Pengupacaraan Ordo Melkisedek. Taurat mengajar bahawa penyelesaian dosa-dosa orang-orang percaya adalah melalui upàcara ritus "sin offering."

    Sifat Kasih setia Ilahi dan sifat penyayang dan sifat belas kasihan Tuhan menuntut diriNya sendiri 'korban' Mezbah di bumi. Dalam 'penglihatan' nabi Yesaya, "kehendak sifat-sifat Allah" diungkapkan oleh 'Mezbah.' Penglihatan Mezbah itu bernubuat bahawa-sanya kasih-setiaNya kelak akan mengorbankan "Domba Tuhan" dari Sorga, yaitu Yeshua Kristus!  'Korban' sin offering itu juga telah menganugerahkan 'Jalan' bagi manusia berdosa untuk menghapuskan catatan dosa-dosa dalam roh mereka, dan juga untuk mentahirkan catatan kesalahan-kesalahan dalam roh mereka. Manusia di bumi telah dianugerahkan berkat perdamaian dengan Roh Tuhan yang Mahasuci. Maka, orang-orang percaya dapatlah menanggalkan kejahatan dengan ''menuruti" 'Jalan,' agar mereka dilepaskan dari 'kenajisan' (impurities) yang tercatat pada roh mereka.  Kasih Karunia (Grace) dianugerahkan kepada mereka yang 'percaya.' Oleh kerana Yeshua adalah Jalan, Kebenaran dan hidup, maka dapatlah Allah Bapa menganugerahkan janji curahan 'lidah api' (Roh Tujuh Lapis Tuhan) kepada semua bangsa. Ini menggenapi nubuat oleh nubuat nabi-nabi seperti Nabi Yesaya, Nabi Yeremia, Nabi Yoel, dan Nabi Yohanes Pembaptis perihal Yeshua sebagai "Pembaptis Api." 

    Yeshua naik ke Sorga dan duduk di sebelah Kanan Bapa untuk meneruskan 'pengupacaraan Sorgawi' atau mengerjakan 'pengantaraan' (Mediatorship) sebagai Imam Agung Sorgawi menurut Ordo Melchizedek. Ordo Melkisedek adalah 'ketentuan-ketentuan' Ilahi dalam Penyelamatan umat manusia dengan menurunkan ajaran altar untuk mengungkapkan "nama" Tuhan! Kehendak Tuhan iaitu ,'Mezbah' di Sorga itu, telah "Sudah Selesai" digenapi (diupacara di bumi) dalam karya peribadi Yeshua, iaitu Domba Tuhan yang menghapus dosa-dosa dunia di atas Kayu Salib. Pembenaran roh manusia di dalam Perjanjian Lama adalah menurut ajaran Ordo Melkisedek kerana roh YHVH turun ke bumi melalui Ordo Melkisedek, namun ia tidak memberikan Jalan kepada semua bangsa kerana korban binatang, Mezbah Batu di bumi,  dan pengupacaraannya hanya diupacarakan oleh suatu 'garis-keturunan' yang ia telah pilih di bumi. Jalan perdamaian menurut Perjanjian Lama adalah semuanya diupacarakan oleh manusia yang berdosa di bumi.  Perjanjian Lama mengajarkan bahawa manusia 'luka' diterima oleh Tuhan kerana menuruti Jalan "penebusan": penerima anugerah Kasih Karunia.

    Taurat adalah Firman Allah, dan ajaran penebusan itu di ajarkan menurut Taurat (Firman). Malah sejak dari zaman Habel ('permulaan'), Roh Tuhan sudahpun mengajarkan "pembenaran/penyelesaian dosa-dosa" menurut 'jalan' penebusan. Justeru itu, pengajaran 'penebusan' yang dianuti oleh patriarchs dan 'perempuan' (bani Israel) dalam Perjanjian Lama sebenarnya adalah menurut "Mezbah" Ordo Melkisedek.  Akan tetapi, mezbah, korban, dan pengupacaraannya adalah semuanya dilaksanakan oleh imamat (manusia) di bumi, samada Imam patriarchs maupun imam besar Ordo Harun.  Justeru itu, umat Tuhan di bumi tidaklah secara sempurna dapat melihat 'nama,' iaitu sifat-sifat  Ilahi.' Manusia di bumi tidak dapat Melihat dengan sempurna bahawa Roh Sang Pencipta itu adalah Tuhan yang kasih, Setia dan penyayang untuk selama-lamanya. Mereka lebih melihat 'kekudusan Tuhan' yang semarak menghanguskan (consuming fire). Umat perjanjian Lama lebih dahulu mengerti betapa Tuhan itu adalah Tuhan yang Cemburu dan api yang menghangus ('kekudusan Ilahi'), namun sifat kasihNya tidaklah sempurna dapat dimengertikan! Hanya nabi-nabi sahaja yang dapat bersaksi bahawa Tuhan YHVH itu adalah Jurupenebus dan Juruselamat yang panjang sabar, penyayang dan maha-mengasihani, mengampuni beribu-ribu orang dan 'tidaklah melepaskan mereka yang bersalah.' Nabi-nabi dapat bersaksi sedemikian  kerana mereka bergaul Karib' dengan Roh Tujuh Lapis, Roh Kudus.

    Daud dinyatakan amat dekat di hati (Roh) Tuhan kerana Daud dianugerahkan 'Firman' iaitu Roh Tujuh Lapis Roh Kudus.

                                     
David Sang "Your mercy is higher than heavens." Yeshua berkata kepada rasul-rasulNya: "...tetapi kepada kamu diberikan 'karunia' untuk mengetahui rahasia-rahasia Sorga." Justeru itu, sudah tentu kamu tahu Apakah arti Perkataan-perkataan Nya yang berbunyi: "...Your mercy is higher than heavens"?


    Bagaimana mungkin seseorang seperti Daud yang mempunyai lapan isteri dan berpuluh-puluh gundik dikatakan 'dekat' di hati Tuhan? Bukankah dengan beristeri lapan, maka itu sudah melanggar ajaran Roh YHVH kerana raja hendaklah beristeri-satu (monogami) sesuai dengan 'hukum YHVH untuk raja-raja Israel' yang disampaikan dan ditulis oleh nabi Samuel? Apakah rahasia Raja Daud sehingga Roh Tuhan masih bergaul Karib' dengan rohnya meskipun ia berpoligami sepanjang hayatnya? Daud bersaksi "Deep calls deep" (spiritual relationship). Bukankah menanggalkan 'kejahatan' itu perlu? Kenapa Daud masih dikatakan orang baik, sedangkan ia beristeri lapan dan boleh saja menambahi koleksi 'haremnya'? Apakah sumpahan' Tuhan itu penyebabnya?  Jika demikian kenapa hanya seorang raja sahaja yang di sumpah? Apakah Tuhan pilih bulu? Bukankah Saul juga adalah raja yang diurapi Tuhan ?

    Raja Saul sebenarnya berusaha untuk dikenan Tuhan. Dia menghapuskan semua bomoh di tanah suci, dan bomoh endor sahaja yang luput dari operasi penghapusan sihir oleh raja Saul. Jelas Saul menafsir Taurat dengan otak, lalu melaksanakan penghapusan bomoh-bomoh di tanah suci. Menurut hukum Taurat, sesiapa yang mempraktik sihir atau hidup sebagai bomoh adalah melanggar hukum Taurat, dan jika ditafsir secara harfiah, maka mereka akan dihapuskan di tanah suci dengan direjam batu sehingga mati. Namun, jika kita telusuri praktik asal Taurat, nabi Musa dan 72 para tua-tua yang melaksanakan penguatkuasaan Taurat sebenarnya dipenuhi dengan urapan Roh Kudus. Justeru itu, Taurat dikuatkuasakan berdasarkan 'suara Roh kudus.' Maka demikianlah mereka menjadi magistret yang dikenan Tuhan.

    Raja Saul ternyata ingin menyenangkan Tuhan dengan menghapuskan bomoh, namun ia berdasarkan fikirannya belaka, dan bukan berdasarkan suara Roh Tuhan. Sesungguhnya, Firman harus dilaksanakan bukan sesuka hati, tetapi dengan kekuatan Roh Kudus iaitu dengan bimbingan 'suara' Roh Kudus. Kelak, nabi Samuel menegur Saul bahawa Tuhan tidak lagi berkenan kepadanya kerana Saul ternyata menggunakan fikirannya sendiri, tanpa menuruti suara 'Firman.' Nabi Samuel menyampaikan 'suara' Firman kepada Raja Saul supaya menunggunya sehingga hari yang ke-7, dan baharulah ia mempersembahkan korban. Akan tetapi, Saul terdesak untuk mempersembahkan korban sebelumpun Nabi Samuel sampai tiba kepadanya kerana dalam fikirannya Tuhan akan meluputkannya dari kesesakan dan ketakutan dari Filistin yang telah datang kepada Saul (lihat kisah Raja Saul ditolak Tuhan dalam 1 Samuel 13: 1-15). Maka, Saul tidak menuruti 'suara' Roh Tuhan dan hanya berpaut-tergantung kepada kehendak fikirannya belaka. Maka, Tuhan telah menolak Saul sebagai Raja Israel.

    Hakikatnya, semua Kristen akan melalui 'masa' alam perjalanan imannya dan bertindak seperti Raja Saul yang mahu 'dikenan' Tuhan dengan 'rumusan' fikiran kita sendiri. Yeshua tewas di tangan mahkamah Taurat kerana Taurat itu ditafsir oleh para magistret mahkamah Sanhedrin dengan otak tanpa 'roh,' namun Yeshua dengan 'ilmu-ilahi Juruselamat' secara maha-kreatif memakai kebutaan para pemimpin agama untuk mengenapi 'altar sorgawi' turun di bumi, agar dosa-dosa umat manusia dapat ditebus ('It's finished'). There would be 'times of temptation' in our personal walk of faith, in which we try, like Saul, to please God according to our intellectual digests. Ketika 'fajar menyingsing' kita akan belajar meminta berkat dengan benar dan jitu dan mendengar 'suara' Firman seperti Daud.

    Dan Mazmur Daud menyingkapkan bahawa apa yang 'benar' itu sampai ke 'langit.' Semua nabi-nabi bermazmur seperti koleksi lirik-lirik lagu nabi-nabi dalam Kitab Mazmur kerana mereka semua telah 'melihat' bahawa Roh Tuhan itu adalah: "bahawasanya untuk selamanya kasih-setiaNya." Dan mereka juga tahu bahawa "mercy" Tuhan dinyatakan kepada 'manusia luka' di bumi melalui "Mezbah" Melkisedek Sorgawi. 'Mezbah' itu mengajarkan bahawa Tuhan itu maha-mengampuni dan menebus umatnya dan menganugerahkan 'takut akan Tuhan.' Sebelum "kehendak" Kasih Tuhan itu turun ke bumi di atas kayu salib, iaitu sejak di zaman purbakala (permulaan), umat Tuhan sudahpun diajar oleh Roh Tuhan perihal mempersembahkan 'korban di atas mezbah batu,' agar kelak di atas kayu salib, orang percaya akan melihat bahawa sifat Ilahi itu adalah 'kasih' dan, Kasih itu senantiasa menuntut 'korban' iaitu 'Mezbah.' Kelak, Yeshua dinubuatkan sebagai gunung 'batu' keselamatan! Batu itu merujuk kepada 'batu' mezbah yang menyelesaikan dosa-dosa manusia. Ia juga mengungkapkan sifta-sifat Tuhan yang tidak berubah (Immutable). Justeru itu, Kasih Ilahi (agape) itu sempurnanya dapat dilihat dan dimengertikan oleh Roh dan fikiran apabila ia melalui 'Mezbah Melkisedek.'

    Kasih Tuhan sempurnanya dapat dilihat apabila Tuhan sendiri mempersembahkan 'korban Domba Tuhan iaitu dirinya sendiri dalam peribadi Anak yang diutus sebagai Domba Tuhan Mezbah Melkisedek. Itulah arti Penglihatan 'mezbah' yang dilihat Nabi Yesaya (Yesaya 6).  Santo Paulus melihat; "...di dalam kasih karunia Kristus, semua diperbolehkan, namun bukanlah semua mendatangkan kebaikan."  Tuhan itu Kasih, namun kita juga tahu bahawa KasihNya yang ajaib itu adalah suci. Kerana kesucian KasihNya, "Mezbah Melkisedek' itu ditentukanNya dari alpha dan Omega, supaya mereka yang dianugerahkan Kasih Karunia bersandarkan kepada kuasa" mercy"Nya.  'Bersandar' Hanya dimungkinkan oleh operasi anugerah" takut akan Tuhan, supaya setiap orang percaya belajar menjadi "... ranting-ranting  kepada pohon Kehidupan."

                                 
He (Sevenfold-Spirit) is the sure foundation for your times, a rich store of salvation and wisdom and knowledge; the fear of the Lord is the key to this treasure (Isaiah 33: 6, NIV). 

    Tuhan menemukan Daud, yaitu yang dekat' di hatiNya. Daud ternyata menuruti 'suara' Roh Tuhan. Tidaklah Raja Daud menafsir Taurat dengan fikirannya, akan tetapi dia senantiasa merindui 'suara' Firman (Roh Kudus). Daud bernyanyi dalam Mazmur 28 : "1 Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur. 2 Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus." Daud ternyata tidak bersandarkan kepada fikirannya sendiri, tetapi mendambakan 'Suara' Firman (Roh Tujuh Lapis).  Maka, Daud dikatakan dekat' dengan hati (Roh) Tuhan. Nabi Daniel hidup di Babylon kerana turut serta dalam pembuangan kerana dihukum oleh YHVH. Nabi Hosea beristerikan perempuan sundal yang memperanakkan anak-anak persundalan, dan demikian juga nabi Amos. Malah patriarch Abraham, bapa iman, mempunyai tiga (3) isteri dan juga Yakub yang mempunyai 4 isteri.

    Ajaran roh Ilahi  menjelaskan bahawa manusia, umat Tuhan, harus 'berkahwin satu' (monogami). Apakah agaknya "kunci" bagi mereka semua itu (patriarchs dan nabi-nabi) untuk terus dapat bergaul karib dengan Tuhan? Apakah Kunci yang dimiliki oleh Raja Daud dan segelintir nabi-nabi yang seolah-olah kelihatan hidup 'tidak bermoral' kerana mempraktikkan poligami, namun mereka masih digauli Karib' oleh Roh Tuhan? Apakah mereka ada "kunci" sehingga dalam keadaan yang dilihat melanggari ajaran Roh sekalipun, seperti praktik poligami, namun Tuhan dengan Kasih SetiaNya ternyata masih  bergaul Karib' dengan para patriarchs dan Nabi-nabi?

    Kunci kehidupan rohani bagi Raja Daud dan juga semua nabi-nabi ialah Anugerah karunia "takut akan Tuhan." Anugerah ini turun dalam peribadi Roh Kudus (Roh tujuh lapis) kerana kasih setia dan juga 'mercy' Tuhan. Daud bernyanyi " ...your mercy is higher than heavens." Sifat kasih setia Tuhan adalah kuasa yang tertinggi dalam peribadi Roh Sang Pencipta alam semesta. "Heavens" mengkhabarkan 'kemuliaan' Tuhan dan 'langit' (skies) pula memberitakan "mission" ('nama') Tuhan (lihat Mazmur 19: 1). Namun, 'mercy' dan 'Kasih-setia' Tuhan (Kasih karunia) berada lebih tinggi dari segala kuasa-kuasa Ilahi yang dikhabarkan oleh "heavens." Nabi Asaph bermazmur bahawa orang yang dianugerahkan takut akan Tuhan dapat menyeru 'nama' Tuhan: "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." (Mazmur 50: 15).

    Dengan Anugerah Roh Ilahi inilah ('takut akan Tuhan') yang menjelaskan kenapa Roh Tuhan masih 'bergaul Karib' dengan roh seseorang  manusia, biarpun orang itu kelihatan tidak layak menurut penghakiman fikiran manusiawi. Sumpahan' Tuhan kepada Daud dalam Mazmur 89 cuma menjelaskan 'mission' Roh Tuhan dalam "the delivery of Christ" dari garis keturunannya. Ia adalah nubuat Perjanjian sumpahan yang meneguhkan kerajaan Daud dan keturunannya untuk, kelak, turut menggenapi "Firman (akan) menjadi manusia ('tunas kebenaran' dari Daud):" Raja Kebenaran, Yeshua Mashiach.  Namun, sumpahan itu bukanlah jaminan bahawa Daud menjadi bebas dari hukuman Tuhan. Sumpahan itu lebih kepada 'jaminan' bahawa Raja Kebenaran itu akan benar-benar digenapi melalui garis keturunannya! Nabi Moshe juga pernah dihukum Tuhan mengakibatkan  ia tidak dibenarkan menjejakkan kaki di Tanah suci, dan demikian juga beberapa nabi yang lain seperti Yehezkiel dan Daniel yang turut dihukum Tuhan ke dalam pembuangan. Ini disebabkan kerana bani Israel dikahwini YHVH secara kolektif dan Tanah Suci menuntut mereka untuk memegang Perjanjian. Namun, Tuhan yang 'bergaul karib' dengan roh seseorang adalah kasus "Deep calls deep" secara peribadi.

    Nabi Yesaya menyingkapkan "Kunci" harta Karun Sion (Roh Kudus) dalam Yesaya 33: 6.  "Masa keamanan akan tiba bagimu; kekayaan yang menyelamatkan ialah hikmat (Kristus) dan pengetahuan (Kristus); takut akan TUHAN, itulah 'harta benda' (Kunci) Sion." Harta Roh adalah Anugerah Tuhan yang tertinggi dan yang 'sempurnanya-penuh' kerana dengan Kasih setiaNya, Ia mahu menganugerahkan dirinya sendiri kepada para pengikut 'Jalan.' ('Jalan' ~ Yoh. 14: 6, 16, 17). Anugerah cintakasih Ilahi yang penuh adalah "memberikan rohNya dirinya-sendiri," iaitu janji curahan roh Pentakosta. Tidak ada bentuk berkat lain yang melebihi akan Anugerah ini.  Nabi Yesaya bernubuat bahawa perdamaian akan menjadi sempurna melalui 'Mezbah Sorgawi' yang disempurnakan di bumi, dan ia dinubuatkan sebagai "masa keamanan" kerana Salib adalah permulaan 'zaman Raja Damai.'  Harta benda Roh yang dimaksudkan oleh Roh Tuhan melalui 'mulut' Tuhan, iaitu nabi Yesaya, adalah "kunci" Roh Tuhan. Ia jelas dapat 'dilihat' melalui lirik-lirik nyanyian Raja Daud. Di antaranya seperti lirik-lirik berikut:

    Daud bernyañyi: Biarlah orang yang takut akan TUHAN  berkata: "Bahawasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"(Mazmur 118: 4) dan juga ia bernyanyi: " TUHAN bergaul karib   dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25: 14).   "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan,  semua orang yang melakukannya berakal budi  yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. (Mazmur 111: 10).

    Anugerah "takut akan Tuhan" adalah suci kerana ia adalah pekerjaan Roh Tuhan yang Mahasuci. Ia adalah Anugerah asas Tujuh Lapis Roh Kristus (Menorah Sorgawi), dan karunia inilah yang melahirkan kembali roh manusia yang luka kerana dengan operasi karunia inilah, maka ia adalah permulaan bagi Roh Tuhan untuk 'bergaul karib' dengan roh manusia (Lihat lirik  Mazmur 25: 14).  'Ia' disenaraikan sebagai salah satu dari Tujuh Anugerah asas Roh Kristus dalam nubuat nabi Yesaya dalam Yesaya 11. Oleh kerana Tuhan Roh Kudus, Tuhan Bapa dan Tuhan Anak adalah 'satu Roh,' maka Roh Kudus juga adalah roh yang dimaksudkan dalam Yesaya 11.  Itulah karunia yang akan berkerja atas sumbu roh seseorang, sehingga ia dapat belajar untuk menjadi "ranting kepada Pohon Kehidupan yang sebenar." Tanpa Anugerah Roh Tujuh Lapis dan operasi karunia "takut akan Tuhan," maka kita akan ternyata hanya berpaut-tergantung pada fikiran kita sendiri. Fikiran adalah pusat kesedarannya bagi daging dan akan menuju kebinasaan. Mengenali Roh Tuhan, dan Dia yang diutus Tuhan adalah kehidupan kekal.

    Ketika nabi Moshe diperlihatkan Tuhan dengan kemuliaan kekudusan hadiratNya, Tuhan telah menudungi (spiritual covering, yaitu 'divine mercy') Musa dengan telapak tanganNya. 17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." 18 Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."19 Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani." 20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."  21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; 22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan." (Keluaran 33: 17-23).

    Seperti Moshe yang ada 'tempat' dekat Tuhan dan diberikan 'spiritual covering' (Divine mercy), ketika Roh Tuhan menurunkan hadirat Rohnya, maka setiap pengikut 'Jalan' senantiasa 'ada tempat' untuk meminta 'tudungan' rohani yang menutupi roh seseorang percaya, yaitu 'darah' Kristus yang tertumpah satu kali menurut 'Altar Melkisedek.' Kemuliaan kekudusan hadirat Roh Tuhan tiadalah yang dapat bertahan, akan tetapi oleh 'jubah' dari Firman Tuhan iaitu Kristus, curahan  Kasih Karunia di dalam 'nama' Kristus, maka Roh Kudus, sebagai janji emmanuel yang berterusan, telah di anugerahkan kepada semua manusia menurut kehendak Ilahi.  (Ia termasuk kasus turunnya Kristus dalam kedatangannya yang kedua). "Tangan (Kanan) Tuhan yang menudungi Moshe" itu adalah senantiasa menubuatkan karya 'mercy' Kristus melalui pencurahan 'darah' Nya, maka jubahNya senantiasa dengan setia dapat 'menudungi' mereka yang telah dianugerahkan  "takut akan Tuhan" untuk memasuki "hadirat Roh Tuhan (WajahNya)." Ya, seperti Nabi Moshe yang ditudungi tapak tangan kananNya di satu 'lekuk di gunung,' maka kita juga senantiasa 'ada tempat' untuk "diberikan pelepasan dari dosa-dosa" yaitu, darah Kristus yang setia dan benar. Justeru itu, yeshua adalah "gunung batu keselamatan kita." (the Rock of our salvation).  There is always a place of you near God, on the Rock of the Mountain, and David sang "you are my Rock of my Salvation." That 'place on the rock' always points to the Altar of the Lamb of God: the Holy Cross of Yeshua.

    Kerana Moshe telah dianugerahkan dengan kasih-karunia, maka ia dikenan untuk memasuki hadirat Roh Tuhan, maka Tuhan YHVH 'bergaul Karib' dengan roh nabi Moshe. Anugerah "takut akan Tuhan" adalah 'permulaan [roh] Hikmat' (Roh Tuhan) dan mengenali yang mahakudus adalah [roh] pengertian.  Dalam hadirat YHVH, roh pengertian turut bersuara kepada Nabi Moshe: "6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang  dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya   dan setia-Nya,   7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu   orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa;   tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman,   yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya 2  dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat"  (Keluaran 34: 6-7).

   YHVH memberikan Roh pengertian kepada nabi Moshe perihal sifat-sifat Roh Tuhan. Semua pengikut Jalan Perjanjian Baru telah dianugerahkan "Kasih karunia" di dalam Kristus. Kerana kepada AnakNya, Bapa berkenan, maka mereka yang di perdamaikan dalam Kristus adalah penerima Kasih karunia Tuhan, sama seperti Nabi Moshe yang di anugerahkan Tuhan dengan Kasih karunia. Mereka yang dianugerahkan Kasih karunia iaitu mereka yang tertulis namanya dalam buku kehidupan adalah penerima "kunci" Roh Tuhan iaitu Anugerah "takut akan Tuhan." Ketika 'fajar menyingsing' kita akan tahu meminta dengan benar perihal kehendak Tuhan dan juga anugerahNya. Kristus adalah Jalan kebenaran (Jalan perdamaian); Kristus adalah Pintu (Pintu itu dimungkinkan oleh curahan hadirat Roh Kudus); dan karunia-karunia Roh Tujuh Lapis adalah 'kunci-kunci' untuk mengenali roh Kristus.

    Nabi Yesaya bernubuat bahawasanya: "Therefore my people will go into exile for lack of understanding (the spirit of Understanding) ; those of high rank will die of hunger and the common people will be parched with thirst." (Isaiah 5: 13). "Revelation knowledge" ini ditujukan oleh Tuhan YHVH kepada umatnya, bangsa Ibrani, yang telah dibuang ke dalam pembuangan di Babylon. "Roh Pengetahuan Wahyu" ini masih berbicara sampai sekarang untuk umat Tuhan ('perempuan') dan 'anak-anak'. Negara-negara Eropah Timur, Russia, China, Korea Utara dan Cuba adalah pernah suatu ketika dahulu adalah tempat yang ramai mempunyai pengikut Kristus, sebelum mereka masuk 'pembuangan' ke dalam ajaran 'komunisme.' Kenapa mereka jatuh' terjerumus ke dalam ajaran yang 'salah' yaitu ajaran yang menyatakan ketidak-wujudan Tuhan, Sang Pencipta (atheisme) ? Ramai di kalangan pemimpin negara-negara tersebut pada mulanya adalah penganut-penganut "Jalan." Namun, oleh kerana mereka "lack of [the spirit] understanding," maka itu telah menjerumuskan para pemimpin mereka dan sekaligus mengheret negara dan penduduknya dilanda 'angin' yang mengajarkan ajaran atheisme

    Firman Tuhan: "Umatku ke dalam pembuangan kerana 'lack of understanding.' " Pengertian [roh] datang kerana curahan Roh Tujuh lapis ke atas umatNya. Jika, tiada roh yang turun, maka tiadalah roh kekuatan dan damai sejahtera. Namun, kini curahan 'latter rain' telah melanda kembali ke negara-negara tersebut, dan pemerintah nampaknya memberikan kelonggaran kebebasan beragama seperti di Eastern Europe, dan Russia, namun di beberapa negara seperti Korea Utara, 'pengikut Jalan' masih dikekang dan dianiaya.

    Semoga Kasih setia roh Tuhan mencurahkan Roh tujuh lapisNya kepada barisan pemimpin negara-negara tersebut agar memberikan kebebasan kepada para Pengikut Jalan di negara mereka; dan supaya mereka dapat beribadah dengan tenang, tanpa penganiayaan pihak pemerintah. Surat Santo Paulus berbunyi: di mana ada Roh Tuhan, di situ ada pembebasan. Hadirat curahan Roh Kudus adalah 'kunci' kepada pembangunan roh pengertian ke atas roh setiap orang percaya. ...mengenal yang Mahakudus adalah [karunia] Roh pengertian (Amsal 9: 10). Jika Roh pengertian menerpa semua pemimpin yang percaya 'Jalan' di negara-negara tersebut, sudah tentu mereka tidak terjerumus kepada "errors," yaitu pembuangan 'ke dalam ajaran komunisme' (atheism). Semoga kasih setia dan belas kasihan Tuhan menerpa semua pemimpin di semua negara tersebut, supaya 'Roh pengertian' akan membawa mereka yang tertulis namanya dalam buku kehidupan kepada pengenalan akan Mahakudus, dan memberikan mereka 'kekuatan,' atau jika tidakpun diberikan 'pengertian' bahawa yang memegang 'kunci segala maut' dan kunci kerajaan maut adalah Yeshua. Semoga mereka juga diberikan kebebasan sebagai pengikut Jalan yang tidak dianiaya oleh 'imej' 'patung' binatang yang memerintah mereka. Blessed be the nation whose God is Lord; he chose the people for his inheritance (Psalm 33: 12).

Jumaat, 1 April 2016

'Mezbah Sorgawi' dalam penglihatan Nabi Yesaya adalah kehendak Tuhan yang tertinggi iaitu kasih setiaNya kepada mereka yang namanya tertulis dalam Buku kehidupan...



Apakah sebabnya kepercayaan Kristen mengajarkan ajaran 'penebusan' sebagai Jalan untuk menyelesaikan dosa-dosa manusia? 

      Jalan ‘penebusan’ dalam kepercayaan pengikut 'Jalan' kerapkali disalahfaham apabila ia dikaitkan dengan praktik kepercayaan tribal purbakala, atau ringkasnya disebut secara derogatif dengan istilah ‘kafir.’ Bagaimanakah 'Jalan' yang diajarkan oleh Alkitab  berbeda dengan praktik kafir, sedangkan seluruh alkisah umat perjanjian lama seolah-olah memperlihatkan praktik “mempersembahkan” korban-korban penebus dosa seperti praktik ibadah yang diamalkan oleh bangsa-bangsa? Bukankah Roh Tuhan kelihatan lebih mulia, jika ia tidak dikaitkan, dan tidak melibatkan “penumpahan  darah binatang,” korban-korban persembahan?


    Saya sendiri pada mulanya pernah mempersoalkan mengenai “korban penebus dosa” oleh peribadi Yeshua dalam kepercayaan Kristen, sebagai tidak jauh bezanya dengan kepercayaan adat seperti  kaum Dusun, di Borneo yang juga percaya kepada korban manusia ‘huminodun’ (gadis perawan anak Kinorohingan (Bapa), supaya kaum dusun mendapat rahmat perdamaian dengan Kinorohingan yang murka; tanpa 'korban penebus' manusia berdosa tidak dapat diperdamaikan dengan Pencipta. Maka, ada kalanya saya ‘berfikir,’ apakah Tuhan Ibrani, YHVH, itu memang Tuhan tribal sepertimana  tuhan-tuhan yang diseru oleh bangsa-bangsa yang lain? Bukankah ritus-ritus penumpahan darah korban itu seolah-olah tidaklah jauh berbeza dengan tuhan-tuhan bangsa lain di dunia kerana manusia moden boleh saja dikatakan melihat 'praktik' itu secara demikian. Maka, saya meneruskan sahaja membaca Alkitab dari Kitab Kejadian fasal satu hinggalah kepada Kitab Wahyu 22, berulang kali,  untuk mencari jawapan kepada ‘pencarian’ peribadi ini, namun aku tidak menemukan jawapan yang memuaskan ‘vakuum’ yang sarat dengan pelbagai tanda soalan.

    Akhirnya, aku menemui bahawa semua kekeliruan dan persoalan tadi akan terjawap, jika sekiranya aku mengenali Roh Tuhan dengan lebih dalam lagi, kerana Ia adalah Sang Pencipta kepada alam semesta dan juga Bapa kepada segala roh-roh yang dicipta.   Ketika 'fajar menyingsing,' kita belajar meminta dengan jitu dan benar; aku mendapati bahawa 'kunci' hubungan intim Roh Pencipta dan roh Raja Daud adalah "karunia takut akan Tuhan." Makan perlu suatu rasa lapar, agar keinginan makan itu menjadi sesuatu yang menyukakan hati manusia. Karunia takut akan Tuhan adalah yang melahirkan kembali roh seseorang, dan ia adalah permulaan Roh Tuhan untuk bergaul karib dengan roh si penerima anugerah. "Takut akan Tuhan" adalah operasi asas roh tujuh lapis Roh Tuhan, Menorah (Kristus), yang menjadikan seseorang percaya menjadi "ranting kepada Pokok anggur sebenar." Ia adalah "permulaan" bagi seseorang percaya untuk menanggapi atau melihat ' Hikmat, yaitu 'karya' Kristus.

  Karunia itu bukanlah perihal 'ketakutan,' seperti yang di alami oleh dimensi emosi manusia. Ia adalah operasi Roh Tuhan yang turun ke atas roh seseorang, supaya rohnya memerlukan Manna dari Sorga (Mat. 4:4; Ulangan 8: 3). Anugerah itu dipohon dari Tuhan setiap hari.  Anugerah takut akan Tuhan menjadikan roh orang percaya menjadi "ranting kepada pohon Kehidupan."

    Saya melihat bahawa Tuhan tidak mempunyai ‘takut’ dalam segala sesuatu yang Ia telah ciptakan.  Sebelum Ia mencipta segala sesuatu, sudah tentu, yang maha-mengetahui telah mengetahui segala-sesuatu yang akan terjadi kepada ‘manusia,’ samada dari permulaannya mahupun pengakhiran bagi keturunan manusia.Justeru itu, Ia masih meneruskan agendanya untuk mencipta ‘manusia’ meskipun, Ia telahpun mengetahui segala-galanya perihal manusia sebelumpun ia menciptanya. Ia telah mengetahui sejak dari semula perihal manusia termasuk 'kejatuhan' roh manusia dari kondisi yang Ia lihat “sungguh amat baik sekali” kepada roh manusia "yang jahat dari sejak kecilnya" atau tidak diperdamaikan dengan Allah.

Ordo Melkisedek: Jaminan kepada semua karya ciptaan 

    Keselamatan para pengguna dalam menggunakan semua hasil ciptaan para pencipta adalah dijelaskan oleh jaminan-jaminan yang dikeluarkan oleh para pengilang atau para pengeluar produk. Kita akan pasti merasa lega sedikit kerana terdapat suatu ‘jaminan’ yang diberikan oleh pihak berkuasa.  ‘Jaminan’ secara rasmi itu telah menjadi suatu kemestian undang-undang secara universal di seluruh dunia untuk semua produk yang dikeluarkan oleh pengilang atau syarikat pengeluar.  Demikian juga halnya dengan Bapa Segala Roh. Tuhan tidak akan tenang, jika hasil karya ciptaannya tidak terjamin. Sebagai Pencipta yang maha-sempurna, maka semua ciptaanNya haruslah tidak mengugat ‘ketenangan RohNya’ atau ‘tiada takut.’

    Ia harus penuh  dengan sukacita dan kasih setia, meskipun karyaNya diancam kerosakan oleh pihak SeteruNya, iaitu Lucifer dan juga manusia yang di sebut ‘lalang.’  Tuhan ketika berfikir-fikir dalam kesempurnaan rohNya sendiri telah menentukan dari permulaan untuk mencipta segala sesuatu di dalam alam semesta menurut suatu Ordo; sebenarnya, Ia telah menetapkan dari semula menurut ke-maha-sempurnaanNya, bahawasanya ‘jaminan’ kepada karya CiptaanNya adalah ditentukan oleh Kristus atau Ordo Melkisedek, maka, Kristus juga adalah disebut sebagai Juruselamat atau Keselamatan kepada umat manusia dan keselamatan kepada alam semesta. Ia adalah ‘jaminan’ kepada keselamatan umat manusia yang senantiasa berbuat dosa setiap hari. Maka, bukanlah Tuhan membiarkan manusia yang mempunyai anugerah kehendak bebas itu terjerumus kepada kuasa dosa, tetapi sejak dari semulanya, Tuhan telah menetapkan anugerah ‘jaminan’ keselamatan kepada semua umat manusia meskipun keturunan Adam telah hanyut dalam kuasa dosa. Kita tahu bahawa 'Jaminan keselamatan' sesuatu produk ciptaan manusia adalah berdasarkan kepada ketentuan-ketentuan 'piawai' yang diberikan oleh pengeluar, dan disahkan benar oleh pihak berkuasa, malah ia juga menjelaskan anggaran tempoh-masa ia selamat digunakan.

Apakah pula jaminan kepada ciptaan Tuhan iaitu alam semesta yang diciptaNya?

    Selepas kiamat air bah zaman Noah, Tuhan memberitahu perihal ‘jaminan’ ini kepada Noah: 21“Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-nya: “ Aku takkan mengutuk bumi ini lagi kerana manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya. Dan Aku tidak akan membnasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.22 selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.” (Kejadian 8: 21-22). Sejak zaman Habel dan di zaman Noah selepas banjir, 'jaminan' keselamatan manusia yang luka adalah menuruti 'Firman,' iaitu 'Mezbah' Sorgawi yang turun ke bumi. Mezbah Sorgawi seperti yang dilihat oleh nabi Yesaya dalam (Yesaya 6), menurunkan ajaran 'penebusan' (redemption). Mezbah itu adalah mengungkapkan ''nama" Tuhan. Ia adalah "kehendak" nama Tuhan!

    'Nama' (atau 'karya') Tuhan mengalir dalam tiga (3) pengaliran 'roh,' dan ketiga-tiga adalah 'satu' dan tidak dapat dipisahkan. The Covenanted name of God mengalir dari Immutable name of God. Yang ketiga adalah Firman Allah. "...namaNya ialah Firman Allah (Wahyu 19: 13b). Namun, the Covenanted names of God terikat kepada 'menabur dan menuai' di bumi dan juga Pengujudan kerajaan. YHVH terikat kepada pengujudan kerajaan Tanah Suci dengan tuntutan Ibadah Hukum di Tanah Suci yang akhirnya telah ditolak oleh Israel yang memberontak. Yeshua pula terikat kepada pengujudan Perjanjian Baru (Perdamaian) untuk ''menabur dan menuai' ke atas bangsa-bangsa, supaya mereka dapat memasuki kerajaan Allah, dan justeru itu beribadah kepada Tuhan dengan 'ibadah' menurut 'roh;' 

    Ketika murid-murid Yeshua meminta ajar bagaimana berdoa, Yeshua mengajarkan "Doa Bapa Kami." Ia sebenarnya menyampaikan kehendak Bapa di Sorga kepada murid-murid-Nya dalam "roh nubuatan." Kehendak Roh Bapa yang tertinggi sekali di Sorga adalah 'kasih setia' Bapa (agape Love) dan Tuhan mahu KasihNya ini dilihat oleh manusia terjadi di bumi supaya manusia di bumi mendapat berkat penebusan (atonement).   Mesej (semua Firman' termasuklah firman dalam rangkai kata doa doa Bapa Kami) Ilahi ini bolehlah dibayangkan secara intelek seolah-olah disampaikan melalui ‘lubang’ Ordo Melkisedek, iaitu Roh Kristus. Maka, firman itu sebenarnya disampaikan oleh Roh Kristus. Maka, ‘jaminan’ dari rangkaikata ayat Firman yang diterima oleh Noah dan patriarchs yang lain, sebenarnya adalah ‘jaminan’ yang dianugerah oleh Roh Tuhan menurut Ordo Melkisedek.

    Jaminan kepada ciptaan yang dicipta oleh Roh Pencipta adalah Ordo Melkisedek, iaitu Kristus.  Segala kematian yang bakal menimpa manusia, mahluk-mahluk yang dicipta dan seluruh alam semesta telahpun Tuhan taklukkan kepada Ordo Melkisedek (Kristus), supaya karya-karya ciptaan Ilahi senantiasa disempurnakan dan senantiasa terpelihara kesempurnaannya meskipun senantiasa diancam oleh seteru Roh Tuhan yang utama iaitu roh si Ular tua. Si ular tua dan para malaikat-gelap pengikutnya adalah perosak kepada ciptaan kesayangan Tuhan, yaitu manusia dan keturunannya.  Oleh kerana Tuhan ‘mahatahu,’ maka segala ancaman dan kerosakan yang telahpun diketahui olehNya sejak dari yang semula, maka Ia telah menetapkan terlebih dahulu bahawa semua ciptaan di alam semesta ini termasuk para malaikat adalah diciptakan di dalam Kristus, untuk Kristus dan kepada Kristus.

   Maka, kunci segala maut dan kerajaan maut, jaminan kehidupan, jaminan kesempurnaan, jaminan pemuliharaan, jaminan penyembuhan, jaminan pembaharuan kepada semua mahluk hidup adalah ditaklukkan dan diserahkan kepada suatu ketentuan-ketentuan Roh Ilahi  yang dikenali sebagai Ordo Sorgawi Melkisedek. Melalui Ordo Sorgawi ini, maka manusia luka mula mengenali Roh Tuhan yang diseru 'namaNya' melalui ritus-ritus 'Mezbah' Tuhan bermula dari zaman Habel dalam Kitab Kejadian 4, yang mengajarkan ‘jalan’ penebusan sebagai jalan sempurna untuk diperdamaikan dengan Roh pencipta. Untuk menerima Kasih setia Tuhan yang Mahasuci: perdamaian.

                                 
Ordo Melchizedek (Kristus) yang dilihat seperti 'Mezbah' di Sorga adalah kehendak tertinggi Tuhan di Sorga iaitu belas-kasihan dan Kasih setia. Bila dituruti 'Firman'Nya dalam ibadah ritus-ritus purbakala, ia menganugerahkan 'kuasa 'pengampunan dosa,' supaya kasihNya yang maha-suci tidak ada halangan untuk 'bergaul Karib' dengan penerima 'Firman.' "As above, so below."

    Kerana kebenaran yang diturunkan oleh Ordo Melkisedek ini, maka Rasul Paulus dapat bersaksi bahawa “Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan 16 kerana di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, mahupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia....19 seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, 20 dan oleh Dialah memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di Sorga" (Kolose 1: 16, 19-20).  Bahawasanya, semua realitas keujudan baik yang kelihatan mahupun yang tidak kelihatan adalah ditentukan dari yang semula menurut Ordo Melkisedek.  Apakah itu Ordo Melkisedek?  Ia adalah jaminan ‘jalan’ keselamatan yang sempurna bagi umat manusia yang luka.  Maka, Ordo ini menurunkan ajaran ‘penebusan’ sebagai ‘jalan’ untuk diperdamaikan dengan Roh Pencipta.

    Secara peribadi saya melihat bahawa Ordo tersebut adalah ketentuan-ketentuan Ilahi dalam karya penciptaan, dan ia juga adalah jaminan kesempurnaan karya penyelamatan umat manusia yang terjerumus ke dalam penghambaan dosa. Tanpa Ordo Melkisedek, kesempurnaan penyelamatan umat manusia yang terpisah dari ‘terang’ tidaklah akan terjamin secara sempurna. Ordo Melkisedek ini menyingkapkan bahawa semua Firman yang di sampaikan kepada umat manusia adalah melalui ‘ketentuan’ Ordo ini. Maka kita faham bahawa Kristus dari yang semula adalah Alpha dan Omega sebagai Juruselamat manusia. Santo Yohanes melihat ‘rahasia’ Melkisedek (Kristus), maka ia memulai penyampaian injilnya dengan bahasa penyampaian yang ternyata menekankan ‘bahasa roh nubuatan.’ Santo Yohanes menulis: Pada mulanya adalah Firman dan firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (Yohanes 1: 1). Yeshua berkata : “...Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup” (Yoh. 6: 63). Perkataan-perkataanNya adalah merujuk kepada semua Firman yang telah disampaikan oleh Roh Tuhan sejak zaman Adam lagi, dan ia diringkaskan sebagai: "Firman” (Lukas 24: 44).

    Semua "Firman" yang diterima oleh manusia di bumi telah dianugerahkan oleh Roh Tuhan, dan jika ia dilihat dengan intelek manusia, maka ia seolah-olah melalui satu ‘lubang,’ yaitu ‘lubang’ Ordo Melkisedek:  Kristus. Semua Firman baik dari Kitab Kejadian sehinggalah kepada kitab Wahyu, sebenarnya telah dianugerahkan melalui ‘lobang/Ordo’ itu. Maksudnya, ia disampaikan oleh Roh yang ‘satu’ iaitu Kristus. Justeru itu, dalam ayat Wahyu 19: 13, Roh Tuhan memberikan nubuatan berbunyi “...dan namaNya ialah: ‘Firman Allah.’ ”

    Bahasa nubuat “nama” membawa maksud “karya.” Oleh kerana namaNya adalah Firman Allah, maka ia juga bermaksud bahawa ‘karya’ Kristus adalah ‘Firman Allah.’ Sudah tentu, kita tidak akan mengetahui bagaimanakah Roh Tuhan itu berkerja, dan apakah agaknya pekerjaan-pekerjaan roh Tuhan, jika sekiranya tiada Firman yang telah disampaikan kepada manusia.  Maka, itulah sebabnya Santo Yohanes menulis: pada mulanya adalah Firman (roh Kristus menurut Ordo Melkisedek).   Firman (yang menurut Ordo Melkisedek itu) adalah Tuhan.  Kristus adalah Tuhan.   Ordo Melkisedek itu adalah Paderi Agung Sorgawi.  Kita tahu bahawa ‘paderi’ adalah pengupacara atau pengantara;  Kristus adalah Paderi Agung Sorgawi yang menjadi ‘manusia.’ Ia telah menjadi "Domba Tuhan" supaya kehendak Sorga iaitu "Mezbah" terjadi di bumi. Bahawasanya Ia adalah ‘Pengantara’ di antara Roh Allah Bapa dengan umat manusia yang berdosa. Dalam arti kata lain Kristus (Firman) adalah Juruselamat atau Almasih (Messiah).

Kenapa ‘Jalan” Korban Penebusan adalah ‘jalan’ yang paling sempurna bagi Roh Tuhan untuk menyelamatkan manusia yang luka/berdosa?

    Sifat Ilahi yang tertinggi adalah kasih setiaNya yang tidak berkesudahan. Maka, kehendak Tuhan yang tertinggi adalah juga "Kasih." Kasih menuntut 'pengorbanan.' Dan dalam Penglihatan nabi Yesaya, bahasa Kasih setia Ilahi yang menuntut 'pengorbanan di pihak Tuhan sendiri di ungkapkan oleh 'Mezbah.'
                                 
Kasih setia dan 'mercy' adalah Satu, dan ia adalah 'kehendak' Roh Tuhan di Sorga, maka bila Kasih itu menerpa umat manusia, Kasih itu akan mengutus anakNya sendiri "Firman menjadi manusia" sebagai Domba Tuhan. Kenapa? Kerana semua Kasih entah ia erotika, philiac mahupun agape menuntut ''korban.' Agape love Ilahi menuntut 'korban iaitu Yeshua supaya manusia yang menerima 'Kasih' Allah mempunyai Jalan untuk menerima Kasih Ilahi yang suci. Jika tiada 'korban' penebusan, maka semua manusia pasti hangus dijilat oleh Kasih Tuhan yang Mahasuci. Justeru itu, itulah mesej dan maksud 'nubuatan' perihal 'Mezbah' (Altar).

Malaikat serafim yang melaksanakan kehendak Tuhan (Kasih) dengan mendengar 'Suara' Firman (roh Kristus) datang kepada nabi Isaiah dan mentahirkan roh Yesaya, namun dalam Kitab ia dicatat sebagai bara api yang menyentuh 'najis bibir' kerana nabi Tuhan sebenarnya juga digelar 'mulut' Tuhan. Justeru itu, Firman yang menyatakan serafim menaruh bara api ke mulut Yesaya adalah bermaksud 'kuasa 'Kasih dan mercy' Tuhan mentahirkan 'sumbu' Roh nabi Yesaya. Bukanlah malaikat itu benar-benar membakar mulut nabi itu, melainkan Roh 'mulut' Tuhan itulah yang malaikat tahirkan. Malaikat itu melaksanakan 'kuasa pentahiran dosa-dosa yang mencemarkan Roh Yesaya. (Yesaya 6).

    Inilah sifat Ilahi yang dinyatakan oleh Roh Tuhan dalam "Firman menjadi manusia." Raja Daud mengenali sifat Roh Tuhan yang setia dan benar. Tidak hairanlah ia menyanyi baris ayat “bahawasanya untuk selama-lamanya kasih setia Tuhan sebanyak 16 kali di dalam Kitab Mazmur 136. Tuhan itu 'Kasih,' dan Ia adalah Pencipta yang Maha-sempurna (God is agape Love).  Pencipta yang sempurna adalah Tuhan yang Mahakasih. Kasih Tuhan tidaklah bersyarat. Ia cuma menuntut 'percaya' yang 'sempurna' (dari genuine Seed) untuk menerima "Kasih Karunia." Percaya yang 'sejati' (genuine) adalah dijelaskan oleh Yeshua sebagai sebesar biji sesawi sahaja namun kuasanya sangat luarbiasa: Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu (Matius 17: 20). Kasih Tuhan mengalir memenuhi seluruh alam semesta, namun ia adalah kasih yang maha-suci. Tuhan tidaklah mempunyai masalah untuk mengasihi semua manusia, tetapi kekudusannyalah yang menjadi masalah 'besar' kepada umat manusia yang diperhambakan oleh kuasa dosa.

    Maka, Alkitab mencatatkan, manusia berdosa hidup berseteru dengan Allah. Kebenarannya, ‘berseteru’ ini merujuk kepada ‘kasih Tuhan yang suci’ yang menentang roh-roh manusia yang mempunyai catatan kesalahan-kesalahan dan juga dosa-dosa. Bagaimanpun,  Ia mengasihi tanpa syarat entah manusia itu dibebani dengan dosa ataupun roh manusia itu gelap-gulita. Cuma, bila tiada 'kuasa' pengtahiran kesalahan-kesalahan dan juga penghapusan dosa-dosa, maka 'kemuliaan' Roh Tuhan tidaklah akan turun ke atas umatNya.  Taurat bersaksi bahawa "kemuliaan' Nya tidaklah akan datang turun, selagi 'penebusan' itu belum selesai diupacarakan."


    KasihNya adalah sumber gelombang kehidupan yang tertinggi.  Dan bila Roh Pencipta itu Maha-mengasihi, maka sudah tentu kasihNya yang tak bersyarat itu mengorbankan pihak Tuhan sendiri, dan sifat IlahiNya menetapkan diriNya sendiri untuk selama-lamaNya mengasihi semua manusia berdosa.  Maka, Kasih Tuhan yang sempurna ini menuntut korban dari pihak Ilahi sendiri.  Ilahi perlu berkorban untuk mengasihi manusia berdosa. Ia adalah Tuhan yang agung dalam mengasihi manusia yang berdosa. Dan oleh kerana Penciptaan adalah untuk Kristus dan kepada Kristus, maka kasih Tuhan yang Mahasempurna akan mengorbankan Kristus. Ketetapan korban (Mezbah) ini adalah juga menurut Ordo Melchizedek.  Tuhan telah mentakdirkan dari permulaan (alpha) bahawasanya pengorbanan anakNya yang tunggal iaitu Roh Kristus yang menjadi manusia (dibaluti daging manusia) akan menjadi ‘jaminan’ (Advocacy) kepada keselamatan umat manusia yang rosak atau berdosa. Maka, Kristus dari semula adalah JuruPenebus dan Juruselamat.

    "The rock of my salvation" merujuk kepada kehendak Bapa yang diungkapkan melalui Penglihatan (vision) sebagai 'batu Mezbah Sorgawi' yang menyelamat dengan kuasa penebusan. Oleh kerana, ia adalah Jurupenebus, maka, ia juga dinubuatkan dan disingkapkan kepada para nabi (mulut Tuhan) sebagai Ordo Melkisedek. Paderi Agung Sorgawi adalah juga mengungkapkan karyaNya sebagai pengupacara agung kepada perdamaian dengan umat manusia dengan Roh Pencipta. Ia mengupacara Korban di pihak Ilahi sendiri iaitu Kristus (Firman menjadi manusia), supaya dosa-dosa manusia di bumi dapat diselesaikan. 'Mezbah Sorgawi yang turun di bumi adalah penggenapan Doa Bapa Kami "...jadilah kehendakMu di bumi seperti di [Mezbah] Sorga" oleh Yeshua di atas Kayu Salib yang telah menganugerahkan 'Jalan' kepada semua yang pada semulanya tertulis dalam Buku Kehidupan. Kehendak Bapa di dalam Anak adalah supaya melalui Anak mereka (orang percaya) akan melihat Bapa dan bahawa Tuhan itu maha-Kasih.

  Maka, Kristus adalah ‘Jalan’ menyelesaikan dosa-dosa manusia, agar mereka dapat mengecapi kasih Tuhan yang suci, tanpa dijilat oleh semarak kesucianNya.  Sifat agung dan maha-mulia Tuhan yang Mahakasih menuntutNya untuk mengorbankan Kristus. Kita tahu sebagai manusia bahawa tiada kasih yang dikatakan kasih, jika sekiranya tidak ada pengorbanan. Semakin tinggi, agung, sempurna, dan sucinya kasih, maka semakin tinggilah pengorbanannya. Dan inilah ‘rahasia’ yang berlaku ke atas Roh Tuhan Pencipta.  'Rahasia' (Kristus sebagai ‘Korban kasihNya yang ajaib/agape’) ini adalah bertujuan untuk menyempurnakan ‘jaminan keselamatan’ bagi umat manusia yang diciptakanNya kerana manusia ciptaanNya itu telah terjerumus kepada kuasa penghambaan dosa; manusia pertama jatuh kepada 'kuasa dosa' kerana anugerah ‘kehendak bebas’ dan juga disebabkan oleh tipu muslihat si ular tua--bapa segala dusta.

    Takdir Ilahi yang ditentukan dari permulaan sebagai ‘korban’ kasih Bapa menjelaskan kenapa "Domba Tuhan" itu juga adalah ditakdirkan sebagai Juruselamat dunia.  Kebenaran atau ‘Rahasia’ Allah ini sebenarnya telah ditentukan dari sejak permulaan, sebelumpun ciptaan telah muncul kerana semata-mata untuk mengasihi umat manusia yang senantiasa berdosa (Yoh. 3: 16).

   Bahawasanya untuk selama-lamanya kasihsetiaNya! Kristus ditakdir sebagai korban ‘Domba Tuhan,’ supaya manusia dapat melihat ‘Rahasia’ Allah, dan dapat mengecapi kasih Tuhan yang tidak dapat diselami keajaibanNya.  Mengecapi keajaiban kasih Tuhan yang suci untuk selama-lamanya adalah juga disingkapkan oleh Kristus sebagai mendapat anugerah 'kehidupan’ yang kekal di Sorga. Roh Tuhan telah mentakdirkan sejak dari semula bahawa kasih Tuhan yang ajaib itu haruslah mempunyai ‘Mezbah’ atau ‘altar’ batu sorgawi. Maka, kita sebagai para pengikut ‘Jalan’ sebenarnya percaya kepada Tuhan yang mempunyai “Mezbah’ Sorgawi. “Mezbah” menubuatkan Kasih Bapa yang mengorbankan Domba Tuhan kerana kasihNya yang besar ke atas manusia berdosa. His agape love ‘sacrifices His own Son, Yeshua, as revealed by the altar of heaven’ as seen by Prophet Isaiah (Isaiah 6; Isaiah 53). Manusia mengenali bahawa Roh Tuhan itu adalah Kasih kerana manusia tahu ‘Mezbah’ sorgawiNya itu menjelaskan keagungan 'Korban' dan keajaiban kasihNya. Dan pengupacaranya adalah Imam Agung Sorgawi yang selama-lamanya menurut Ordo Melchizedek (Mazmur 110:4). “Mezbah” (Yesaya 6: 1-6) ini berbicara bahawa Tuhan itu Kasih (agape love). KasihNya yang ajaib: “bahawasanya untuk selama-lamanya kasih setianya” mengorbankan “Domba Tuhan.” Ini adalah ‘Rahasia’ Ordo Melkisedek atau ‘rahasia Allah:’  Kristus

Kristus adalah rahasia Allah.

  Sifat-sifat Ilahi disingkapkan menurut roh nubuat: 5 Turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama (‘karya’) Tuhan. “6 ...: Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar,  berlimpah kasihNya dan setiaNya.7 yang meneguhkan  kasih setianya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa, tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya kepada keturunan yang ketiga dan keempat.” (Keluaran 34: 5-7)


    Melalui Taurat yang diturunkan Tuhan YHVH kepada nabi Musa, manusia mula belajar perihal Kekudusan Tuhan, namun di dalam Kristus semua bangsa-bangsa mengenali Tuhan sebagai Kasih. Kehendak Tuhan yang dimaksudkan Kristus dalam doa bapa kami ialah "kasih setia Tuhan" di lihat oleh umat nanusia. Semua hukuman Tuhan turun dari sifatnya yang Mahakudus.  Raja Daud bernyanyi bahawa hukuman Tuhan itu di putuskan di mahkamah Sorgawi. Mazmur 19: 1 menyingkapkan bahawa ‘heavens’ menceritakan ‘kemuliaan’ Allah.  Dalam penglihatan Yesaya dalam Yesaya 6:1-3, ‘heavens’ yang dilihat nabi Yesaya terdapat ‘mezbah,’ dan ‘malaikat seraphim,’ serta jubahNya memenuhi bait allah.Jubah itu dilihat seperti awan-putih bersinar berkepul-kepul. Penglihatan Yesaya itu adalah diungkapkan oleh Tabernakel yang kelihatan di bumi iaitu Kemah Suci nabi Musa serta semua peralatan yang ada dalam kemah suci itu. Di kamar “Yang Mahasuci” terdapat Tabut Perjanjian yang menubuatkan sifat-sifat Roh Tuhan. Jika tabut perjanjian itu ditelusuri asalnya yaitu Sorga, maka “the ark” itu juga merujuk kepada roh Tuhan. Hukum Kesepuluh berada dalam Tabut Perjanjian, manakala penutup Tabut (atonement cover) adalah di atas hukum dan “Mercy seat” pula atau takhta kasih-setia Tuhan berada di atas penutup Tabut (Atonement cover) di apit oleh dua malaikat Seraphim.  Jika, dilihat melalui roh nubuatan, sifat Ilahi iaitu kasih setia dan belas-kasihan Tuhan adalah dua sayap yang dilihat ‘satu.’ Kasih-setia Ilahi tidaklah ujud jika tidak ada belas-kasihan dan begitulah sebaliknya. Apa yang kelihatan di Kemah Suci itu mengungkapkan kehendak Roh Tuhan di Sorga iaitu menurut ketentuan sifat-sifat Ilahi sendiri. Raja Daud bernyanyi “kasih Mu besar mengatasi langit (heavens), dan setiaMu sampai ke awan-awan” (Mazmur 108: 4). 

    Kasih Bapa dinyatakan oleh Anak (Kristus).  Kasih Kristus adalah sama dengan kasih Bapa dan ia mengatasi ‘heavens.” Hukuman Tuhan diberitakan oleh “heavens,” namun Kasih Tuhan mengatasi “heavens.” “... your ‘mercy’ is higher than the heavens.  Your truth (Christ/Word) reaches the skies (the abode of the Father) (Psalm 108: 4). Penutup tabut (Atonement cover) berada di atas “loh batu” Hukum Sepuluh.  Kuasa Belas kasihan Tuhan mengatasi ‘hukuman.’ Biarpun seseorang percaya dihukum oleh Tuhan, namun “mercy’ Nya masih menyertai orang itu dengan kasih-setia yang tidak putus-putus.  'Heavens' adalah bahasa yang mengungkapkan keputusan roh penghukuman Hakim, namun “mercy” Tuhan lebih tinggi dari ‘penghukuman’ Tuhan: "...your mercy/love higher than heavens." Maksudnya, sifat Ilahi yang menghukum kerana kuasa kekudusannya adalah berada di bawah oleh kuasa sifatNya yang mengasihi dengan kasih-setiaNya. Itu dijelaskan oleh “Mercy Seat” yang berada di atas semua yang ada pada “Tabut Perjanjian” itu.  Sifat-sifat Ilahi dalam Ayat 6 Keluaran 34 itu digambarkan oleh lirik nubuatan dalam Mazmur 108: 4 yang berbunyi “...kasihMu yang besar mengatasi langit (heavens).” Sedangkan “the Judgement of the Lord is the court of heavens” adalah di atasi oleh “mercy” Ilahi.

                                 
    Mezbah Tuhan Yg di Sorga (kehendak Kasih setia Tuhan ) telah terjadi di atas bumi. Salib adalah Mezbah "Domba Tuhan " di bumi, supaya manusia luka mengerti-bahawa Tuhan itu Kasih: "...kerana betapa besar Kasih Tuhan kepada Dunia sehingga ia mengutus anakNya yang Sulung (" Firman menjadi manusia") ...Yoh 3:16.

    Maka, ia menubuatkan kehendak tertinggi di Sorga yang pasti menuntut ''Korban." Bila kehendak ‘Mezbah’ turun terjadi di bumi, maka ia adalah “Firman menjadi manusia,” dan manusia itu yang bernama, Yeshua adalah Domba Tuhan yang menghapuskan dosa-dosa dunia. Yeshua sebagai 'Domba Tuhan' adalah ‘Korban’ kasih-setia Tuhan. Sorgawi itu menganugerahkan dan mengingatkan kita senantiasa akan sifat Kasih-Setia Ilahi, yaitu “...hari demi hari Ia menanggung bagi kita. Allah adalah Keselamatan kita. (Mazmur 68: 19).


    Tuhan yang senantiasa menanggung penderitaan manusia, siang dan malam, adalah Jurupenebus kita.” (Mazmur 68:19).  ‘Mercy’ akan dianugerah kepada si penerima ‘mercy’ iaitu dia yang percaya seratus-peratus kepada “Domba Tuhan” yang menjadi korban, menumpahkan darah. Darah ‘Firman yang menjadi manusia’ itu adalah dinubuatkan oleh penglihatan Nabi Yesaya sebagai ‘bara api’ yang semarak gemilang atau cahaya ‘mercy’ yang melepaskan catatan-catatan dosa-dosa dan hukuman kesalahan yang tercatat pada roh seseorang. Cahaya "Kuasa Mercy" itu  juga menghapuskan catatan-catatan dosa ('rakaman' bersifat roh' pada roh pembuat dosa) pada roh seseorang melalui dengan ‘pengakuan’ tentang keajaiban pekerjaan Domba Tuhan yang menghapuskan dosa-dosa-dunia di atas ‘mezbah’ di dunia iaitu di atas kayu salib; ia adalah kehendak ‘mezbah’ sorgawi itu menurut Ordo Melchizedek yang digenapi di bumi. ‘Bara api’ mercy Ilahi itulah yang telah mentahirkan roh nabi Yesaya dalam Yesaya 6. Tuhan melihat kembali roh Yesaya selepas malaikat seraphim itu menaruh bara api ke atas roh ‘mulut’ Tuhan itu, dan Ia mendapati bahawa Yesaya telah dilepaskan dari segala kenajisan (‘impurities.’)


    Apabila mercy Firman menyentuh sumbu roh seseorang percaya, maka segala catatan kesalahan ('rakaman' hidup dan bersifat 'roh' pada roh pembuat dosa) akan dibersihkan dan segala catatan dosa akan dihapuskan, maka roh seseorang itu ‘siap’ untuk memasuki hadirat Roh Tuhan, iaitu ‘WajahNya.’ Jika ‘suara hati’ mendakwa kita siang dan malam, maka serulah kepada Jurupenebus dan ia akan “bail us out” dari segala pertuduhan (accusation) kerana Dia adalah Advocator yang agung dan maha-kuat.

    Oleh kerana ‘...the mercy of God is higher than heavens,” maka barangsiapa yang menyeru ‘nama’ Tuhan maka ia akan diselamatkan.  Kita bukanlah diselamatkan kerana kesetiaan kita, tetapi kita diselamatkan kerana ‘kesetiaan’ belas-kasihan dan kasih setia Kristus. Kita meminta karunia “takut akan Tuhan,” kerana ia adalah operasi Roh tuhan yang memungkinkan kita menjadi ‘ranting’ kepada Pohon Kehidupan” yang sebenar. “[karunia] Takut akan Tuhan adalah permulaan [roh] Hikmat dan mengenal yang mahakudus adalah [karunia roh] pengertian.” (Amsal 9: 10).  Santo Yohanes membahagikan pengertian bahawa "mengaku tiada dosa adalah suatu pendustaan dan tidak ada kebenaran dalam diri kita." Namun, berusaha untuk tiada dosa adalah suatu perkara yang mustahil atau tidak praktikal bagi manusia yang pusat Kesedarannya adalah otak. Namun, Kristus setia mengampuni semua dosa-dosa. Kerana NamaNya: setia dan benar.  Yeshua berkata: "...mengenali Tuhan dan Dia yang diutus Tuhan adalah Kehidupan kekal.